Tag: lambung

  • Sering Minum Kopi? Ini Bahaya Kopi Jika Diminum Tiap Hari

    Minuman kopi dengan beragam variasi, memang sedang digandrungi semua kalangan. Mulai dari anak remaja hingga orang dewasa, bahkan mungkin termasuk Anda. Minum yang khas dengan rasa pahit ini memang sudah banyak diteliti, baik itu manfaat sekaligus efek negatifnya. Nah, jika Anda minum kopi setiap hari, apakah ada bahaya yang mengintai?

    Bahaya minum kopi setiap hari

    Banyak studi yang telah mengamati manfaat kopi untuk kesehatan tubuh. Steven Rothschild, MD, seorang pendiri Rush University Family Physicians, menjelaskan berbagai manfaat kopi untuk kesehatan.

    Biji kopi mengandung banyak senyawa antioksidan yang dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti masalah pada liver, penyakit Parkinson, dan demensia.

    Nah, rupanya, sekalipun membawa manfaat yang cukup melimpah, minum kopi setiap hari juga bisa mendatangkan efek samping yang bahaya bagi tubuh.

    Berbagai dampak buruk yang mungkin terjadi pada Anda, antara lain:

    1. Aktivitas harian terganggu

    Selain dikagumi karena rasanya, banyak orang yang sengaja minum kopi setiap hari untuk menghilangkan rasa kantuk. Kopi mengandung kafein yang bisa meningkatkan kewaspadaan sehingga otak jadi lebih fokus dan kerja jadi lebih produktif.

    Sayangnya, bahaya dari minum kopi setiap hari adalah munculnya kegelisahan dan kecemasan. Apalagi jika diminum pada waktu yang salah, seperti sore atau malam hari. Akibatnya, seseorang bisa jadi sulit tidur dan bangun dengan tubuh kelelahan.

    Kopi juga dapat menyebabkan ketergantungan. Jika Anda terbiasa minum kopi setiap hari, tubuh akan terbiasa dengan adanya kafein. Apabila kebiasaan ini terlewat satu hari saja, tubuh akan menunjukkan gejala ‘penarikan kafein’. Biasanya hal ini akan menimbulkan sakit kepala, mood jelek, dan perasaan seperti bingung.

    2. Mengancam kesehatan lambung

    Coba Anda ingat-ingat kembali, rasa apa yang muncul setelah Anda minum kopi? Mulut Anda kemungkinan akan terasa asam. Ya, kopi memiliki rasa asam sehingga sebaiknya dihindari oleh orang yang memiliki luka atau masalah di lambung.

    Jika Anda punya kebiasaan ngopi setiap hari di waktu pagi, sistem pencernaan bisa terganggu. Apalagi jika Anda meminumnya saat perut masih kosong. Asam yang dimiliki kopi bisa memicu asam lambung. Tanpa adanya makanan, cairan asam yang telanjur keluar tidak terpakai untuk mencerna makanan. Akhirnya, asam lambung pun menggenang di lambung. Akibatnya, cairan asam yang bersifat korosif ini bisa merusak lapisan lambung jika terjadi secara terus-menerus.

    3. Meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang tertentu

    Salah satu bahaya dari minum kopi setiap hari adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Dalam studi tersebut, dua cangkir kopi atau lebih setiap harinya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Risiko ini kemungkinan besar terjadi pada orang dengan mutasi genetik tertentu. Mutasi gen tersebut membuat proses pemecahan kafein di dalam tubuhnya berjalan lebih lambat.

    4. Masalah pada gigi dan gusi

    Selain lambung, bahaya dari ngopi setiap hari juga menyerang gigi dan gusi. Kopi yang biasanya diminum cenderung mengandung banyak gula dan tanin yang asam. Keduanya dapat mengikis lapisan pelindung gigi (enamel) secara perlahan.

    Selain itu, kopi juga menyebabkan warna gigi menjadi kekuningan dan membuat plak semakin lengket menempel di gigi. Jika kebiasaan ini terus dilakukan tanpa memerhatikan kebersihan gigi, masalah gigi dan gusi bisa terjadi.

    Jadi, bagaimana baiknya?

    Anda boleh saja punya kebiasaan ngopi, namun perhatikan juga cara sehat menikmatinya supaya dapat meminimalisir efek buruk yang ditimbulkan.

    Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya minum kopi setiap hari, misalnya:

    • Pilih waktu terbaik untuk minum kopi. Waktu terbaik untuk minum kopi adalah siang hari. Pastikan Anda tidak meminum di atas pukul 2. Hindari pula untuk minum kopi di pagi hari saat perut kosong.
    • Pastikan asupannya tidak berlebihan. Asupan kafein yang direkomendasikan adalah 400 mg untuk orang dewasa. Ini setara dengan 2 hingga 3 cangkir kopi hitam.
    • Buat kopi yang lebih sehat. Kopi yang paling baik adalah kopi tanpa atau dengan sedikit gula. Ini menghindari kondisi asam di mulut jadi lebih buruk.

    Sumber: hellosehat.com

     

  • Inilah Alasan Tidak Boleh Makan Pedas Ketika Perut Kosong

    Kenapa makanan pedas maupun asam tak boleh dimakan saat perut kosong?

    Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, mengosumsi makanan pedas dan asam akan membuat gejala asam lambung Anda semakin parah. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa makanan pedas terbukti dapat menyebabkan perut terasa panas dan sakit, meskipun tak dikonsumsi ketika perut kosong.

    Apa yang harus dilakukan ketika perut mulai sakit?

    Bila perut Anda terasa sakit, Anda juga dapat mengonsumsi beberapa obat, misalnya antasida, yang dapat membantu menormalkan kembali kadar asam lambung di dalam perut.

    Namun, apabila Anda juga merasakan gejala lain dan tak kunjung sembuh, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter, agar Anda mengetahui kondisi kesehatan Anda secara pasti dan mendapatkan obat yang tepat.

    Apa yang harus dimakan ketika perut kosong?

    Selain harus menghindari makanan pedas dan asam, perut kosong Anda sebaiknya diisi dengan makanan-makanan yang mudah dicerna terlebih dahulu dengan porsi yang cukup kecil. Makanan yang mudah dicerna seperti:

    1. Buah-buahan, pisang adalah buah yang bisa diandalkan untuk hal ini.
    2. Minuman hangat
    3. Makanan yang mengandung lemak tinggi juga sebaiknya dihindari dikonsumsi saat perut kosong karena dapat mencetuskan gejala asam lambung seperti makanan pedas dan asam.

    Sementara itu, porsi juga perlu diperhatikan ketika mengisi perut kosong Anda. Porsi yang terlalu besar justru hanya akan membuat perut menjadi ‘kaget’ dan akhirnya menimbulkan beberapa gejala yaitu:

    1. Mual
    2. Muntah
    3. Perut kram
    4. Heartburn, sensasi panas pada ulu hati
    5. Perut terasa kembung

    Setelah merasa lebih baik, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan besar untuk menggantikan tenaga yang telah hilang selama perut Anda kosong. Tentunya, untuk mencegah asam lambung kembali naik Anda harus mengonsumsi makanan tersebut dengan perlahan dan jangan langsung rebahan atau tidur setelah makan.

     

    Sumber :

    Hellosehat.com

  • Jenis Jenis Makanan yang Dapat Memperparah Maag

    Bila Anda sering merasa perih pada perut kiri atas terutama bila telat makan, mungkin Anda menderita penyakit maag.

    Penyakit maag terjadi akibat produksi asam lambung berlebihan sehingga asam lambung tersebut akan melukai dinding lambung,

    Tingginya asam lambung ini yang menyebabkan penderita akan merasa perih pada bagian lambungnya. Produksi asam lambung ini dapat meningkat terutama jika dipicu oleh:

    1. kondisi stres,
    2. telat makan dan
    3. mengkonsumsi makanan-makanan tertentu yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.

    Nah. bagi penderita maag, seyogyanya wajib untuk mengetahui makanan-makanan yang sebaiknya dihindari dan yang baik untuk dikonsumsi.

    Karena beberapa makanan dan minuman pada kenyataannya terbukti ada yang dapat meningkatkan asam lambung sekaligus dapat memperparah kondisi penyakit maag Anda.

    1. Makanan yang Banyak Mengandung Gas:

    Jika Anda memiliki riwayat maag, maka berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang tidak direkomendasikan untuk Anda karena diyakini menyebabkan produksi gas berlebih di dalam organ pencernaan, antara lain:

    • Lemak hewani
    • Sawi
    • kol
    • Nangka
    • Pisang ambon
    • Kedondong
    • Buah yang dikeringkan dan
    • Minuman bersoda.

    Selain itu, ada beberapa makanan dan minuman yang tidak direkomendasikan bagi penderita maag, karena kategori makanan yang dapat merangsang keluarnya asam lambung.

    2. Makanan yang Merangsang Keluarnya Asam Lambung:

    Berikut beberapa makanan dan minuman yang merangsang keluarnya asam lambung, yang sangat tidak direkomendasikan bagi penderita maag, antara lain:

    • Kopi
    • Minuman beralkohol 5-20%,
    • Anggur putih dan
    • Sari buah sitrus.

    Selain itu, ada beberapa makanan sebaiknya dihindari para penderita maag juga, yakni makanan yang dapat membuat pengosongan lambung jadi lebih lambat.

    3. Makanan yang Sulit Dicerna Membuat Pengosongan Lambung Lebih Lambat

    Jika pengosongan lambung tertunda lebih dari waktu sewajarnya, maka membuat kinerja lambung dua kali lebih banyak. Dengan demikian akan mencetus gas dan akan semakin memperparah gejala maag yang berpotensi muncul. Berikut ini beberapa makanan yang membuat pengosongan lambung, diantaranya:

    • Makanan berlemak
    • Kue tart
    • Keju.

    Selain itu, ada beberapa makanan dan minuman lainnya yang dapat merusak dinding lambung, yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag juga.

    4 dari 7 halaman

    4. Makanan yang Dapat Merusak Dinding Lambung:

    Berikut ini adalah makanan dan minuman yang dapat menyebabkan rusaknya dinding lambung, yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag juga, diantaranya:

    • Cuka,
    • Pedas,
    • Merica dan
    • Bumbu yang kuat dan bersifat asam (acid).

    Selain makanan-makanan diatas, ada juga makanan yang dapat menyebabkan kelemahan pada klep kerongkongan bawah, yang dapat mencetuskan gejala maag kian parah.

    5. Makanan yang Melemahkan Klep Kerongkongan Bawah:

    Berikut ini adalah makanan dan minuman yang dapat melemahkan klep kerongkongan bawah, yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag, diantaranya adalah:

    • Alkohol / minuman keras
    • Cokelat
    • Makanan tinggi lemak
    • Gorengan

    Selain makanan dan minuman diatas, ada juga makanan yang kaya karbohidrat yang sebaiknya dibatasi oleh penderita maag.

    6. Makanan Sumber Karbohidrat:

    Berikut ini adalah sumber makanan yang kaya karbohidrat yang harus diwaspadai oleh penderita maag, diantaranya adalah:

    • Beras ketan
    • Mie
    • Bihun
    • Bulgur
    • Jagung
    • Singkong
    • Tales
    • Dodol

    Pengosongan lambung normalnya terjadi rata-rata dalam waktu 3 jam setelah pengisian dengan makanan. Bagi penderita maag diharapkan antara waktu makan pagi ke makan siang dan makan siang ke makan malam mengkonsumsi makanan ringan supaya lambung tidak kosong, karena walaupun lambung kosong, asam lambung akan terus diproduksi sehingga dapat menyebabkan perut perih karena asam lambung tersebut akan mencerna dinding lambung itu sendiri akibat kondisi lambung dalam keadaan kosong.

    Nah Sahabat sudah tahu bukan makanan apa saja yang harus dihindari bagi penderita maag. Baiknya memang hindari makanan makanan yang memicu maag kambuh seperti diatas agar mengurangi sakit maag anda. Semoga bermanfaat!

     

     

    Sumber : klikdokter

  • Lambung Terkikis Akibat Merokok

    Merokok sudah menjadi ancaman hidup yang berasal dari banyak penyakit. Berbagai kandungannya pun bisa mengikis dinding lambung sehingga menyebabkan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

    “Merokok ini asapnya itu ngga langsung di keluarkan, tapi ditahan di mulut,” kata dr. Wisnu, Ahad (2/9).

    Menahan asap di mulut ini berarti membuka jalan untuk membuat asap tidak hanya ke paru-paru, namun, ke lambung pula. Bahan-bahan berbahaya yang dibawa seperti TAR ini yang akan membuat PH asam lambung berubah dan naik ke atas.

    Di samping itu, menurut pemantauan dr. Wisnu, perokok juga tidak terlalu suka makan. Mereka akan mengonsumsi prosi makanan lebih sedikit dari kebutuhan harian, karena merasa telah kenyang setelah merokok.

    Kondisi ini akan membuat GERD yang diderita perokok biasanya sudah dalam kondisi cukup parah. Salah satu cara untuk memperbaiki keadaan, tentu saja dengan mengentikan kebiasaan merokok terlebih dahulu, di samping mendapatkan pengobatan oleh tenaga medis yang profesional.

     

    Sumber : Republika.co.id

  • Benarkah Lemon Dapat Atasi Maag?

    Lemon memang asam, dan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, justru dapat memicu gejala maag. Lalu bagaimana lemon bisa membantu mengatasi gejala maag?

    Secara umum, lemon memang dapat mengatasi gejala maag. Karena lemon dapat menetralkan asam lambung yang menjadi penyebab maag. Di samping itu, lemon juga memiliki efek meredakan nyeri dan radang yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman di esofagus pada penderita gangguan asam lambung.

    Lemon juga kaya akan vitamin C dan A, serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk melancarkan fungsi pencernaan. Secara alami, lemon merupakan agen antibakteri yang dapat mencegah infeksi pada dinding lambung.

    Bagaimana Cara Mengonsumsi Lemon untuk Meredakan Gejala Maag?

    Sekarang Anda telah mengetahui bagaimana khasiat lemon bagi tubuh. Namun tahukah Anda bagaimana cara agar lemon tersebut dapat membantu mengatasi gejala maag?

    Cara paling sederhana adalah dengan langsung mengonsumsi air perasan dari lemon. Caranya: Peras jeruk lemon, lalu larutkan air perasan tersebut dalam segelas air hangat. Minum perasan lemon ini dalam keadaan perut kosong. Kemudian, tunggu 20 menit sebelum Anda mengonsumsi makanan lain. Jika terlalu asam, Anda dapat menambahkan madu sebagai pemanis.

    Sebagai variasi, Anda dapat memadukan perasan lemon dengan bahan lain –seperti jahe– untuk memberikan sensasi hangat yang membantu meredakan gejala maag. Caranya: Rebus air jahe lalu tambahkan perasan lemon, kemudian masukkan madu untuk menambah rasa manis.

    Selamat mencoba!

     

    Sumber: klikdokter.com

  • USUS SEHAT, TIFUS LEWAT!

    Bismillah.. Banyak manusia yang secara sengaja atau tidak sengaja merusak, menyiksa atau mendzalimi usus halus yang selalu dibawanya kemana-mana. Usus halus juga setia menemani dimanapun seseorang berada sebagai organ penting yang menyerap, menghaluskan makanan setelah melewati lambung. Lalu proses menjadi sari pati untuk kemudian dirubah menjadi ragam enzim dan bahan baku darah sebagai sumber energi tubuh.

    Tindakan merusak usus yang dilakukan manusia bisa diamati dari tingkat kesehatannya. Bila seseorang baik anak-anak maupun dewasa sering mengalami gangguan kesehatan, diantaranya bisa diduga kuat kondisi ususnya (organ pencernaannya) tidak sehat atau bermasalah. Sebaliknya bila usus atau organ pencernaan seseorang sehat, InsyaAllah dia tidak banyak mengalami gangguan kesehatan. Sejak 15 abad silam Rasulullah ﷺ menjelaskan dalam hadist riwayat Abu Hurairah yang artinya:

    “Lambung itu kolamnya badan dan urat-urat berjalan kepadanya, apabila lambung sehat urat-urat keluar dengan sehat dan jika lambung sakit urat-urat keluar dengan sakit.”

    Usus dan organ pencernaan merupakan pintu gerbang kesehatan. Namun juga bisa menjadi sumber bencana bila seseorang tak berhati-hati dan mengabaikan akhlaknya menjaga serta merawatnya. Karena itu Nabi Muhammad ﷺ bersabda yang artinya : “Lambung itu rumah penyakit”

    Mungkin banyak juga yang tidak menyadari bahwa perbuatan kita sehari-hari yang diharapkan dapat menjaga kesehatan ternyata berdampak sebaliknya, yakni menyiksa dan memporakporandakan sistem tubuh yang telah ditata rapi oleh Allah SWT. Diantara perbuatan yang berhubungan erat dengan menjaga kesehatan atau merusak usus adalah makan dan minum.

    Memasukan segala sesuatu ke mulut merupakan kesibukan yang disukai manusia, apalagi saat membutuhkan atau bergejolaknya selera. Jikalau manusia bisa menyaksikan langsung aktivitas organ pencernaan saat menampung semua makanan yang telah dikunyah dan minuman untuk ‘dimasak’ dilambung, lalu dihaluskan lagi sampai menjadi partikel kecil sekali di usus sebelum menyebar ke organ lain, niscaya tidak akan henti-hentinya bertakbir, bertasbih dan memuji kekuasaan Allah SWT. Selanjutnya kita akan berusaha menjaga dengan sungguh-sungguh agar organ tersebut tidak cedera atau rusak.

    Ikhtiar menjaga kesehatan organ pencernaan, termasuk usus besar adalah sebuah perjuangan untuk mempertahankan hidup dari berbagai ancaman gangguan kesehatan.

    Peringatan Rasulullah ﷺ bahwa maidah (perut) adalah rumahnya penyakit, merupakan petunjuk penting dalam memperhatikan muara kesehatan dan problemnya. Sehingga bagi kaum muslimin, apabila kalangan aktivis Thibbun Nabawi akan menempatkan masalah ini dalam mengamati derajat kesehatan, terutama sebelum melakukan tindakan pengobatan.

    Karena itu para pakar kedokteran Islam dimasa Rasulullah ﷺ, diantaranya Harits Bin Kildah menyerukan bahwa pangkal kesehatan dan pengobatan terbaik adalah menjaga (hamiyyah). Lebih dari itu dia mendefinisikan makna pengobatan adalah “Tidak memasukan makanan ke dalam makanan,” artinya hakikat obat terbaik bagi tubuh adalah mengatur pola makan sebagai kebutuhan pokok tubuh.

    Para ulama kedokteran Islam juga memberikan perhatian besar dalam urusan maidah, sekaligus memberikan peringatan-peringatan atas perbuatan yang membahayakan organ pencernaan, serta memberikan arahan tentang cara menjaga kesehatan organ tersebut. Hal itu mereka lakukan dalam rangka menindaklanjuti/ mendalami perintah Al-Qur’an dan Hadist tentang keutamaan menjga kesehatan organ pencernaan.

    Ibnu Muflih (Abu Abdillah Al Maqdisi Al-Hambali) dalam kitabnya 50 Pasal dalam Thibbun Nabawi mengutip hadist Rasulullah ﷺ :

    “Sesungguhnya jikalau Allah mencintai seseorang, maka Dia akan melindunginya dari dunia sebagaimana salah seorang diantara kalian melindungi orang sakit dari makanan dan minuman.”

    Merbaknya Tifus (Tyfus/tyfeus/typhoid), penyakit yang menandakan kerusakan usus halus (Al-Am’aau Ad daqiiqah/intestinum tenue). Tifus berbeda dengan typhus (tha’un). Kalau tha’un sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW adalah wabah penyakit mengerikan dengan tanda kulit melepuh, demam, pening dan lainnya.

    Sejak lama tifus cukup ditakuti karena dianggap salah satu penyakit mematikan. Korban penyakit ini mendekati angka 1% dari 100 ribu penduduk, yakni sejumlah data yang menyebutkan penderitanya setiap tahun pada kisaran 700 sampai 1000 orang. Tidak sedikit proses pengobatan menghantarkan pasien tifus kepada kematian. Maraknya tifus merupakan bukti nyata betapa kerusakan organ pencernaan di tengah masyarakat semakin mengkhawatirkan, sekaligus menandakan rendahnya pengetahuan maupun keteladanan menyelamatkan usus.

    Sebelum membahas tentang pengobatan tifus ada baiknya kita mempelajari hal-hal yang berpotensi merusak usus halus. Sebab kedokteran Islam (Ath-Thibbun Nabawi) tidak hanya berhenti pada teori-teori pengobatan saja, melainkan mengupas berbagai masalah mendasar tentang cara hidup sehat serta menanggulangi sakit. Adapun kerusakan usus halus hampir bisa dipastikan bukan hanya dipicu oleh kuman, melainkan buruknya sikap manusia dalam pola makan dan minum sehingga mengacaukan organ pencernaan serta sistem pengetahuannya.

    Kekecauan sistem pertahanan di area pencernaan inilah yang memungkinkan masuk dan berkembangnya bibit penyakit melukai usus.

    Perut & Usus

    Dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, ulama Kedokteran Islam Muhammad bin Ahmad bin Usman bin Qaimaz Adz-Dzahabi Syamsudin Abu Abdullah (Imam Adz Dzahabi) menjelaskan perkataan Ali bin Hasan (Pakar Kedokteran di Masa Khalifah Harun Al-Rasid) bahwa Allah menggabungkan pengobatan (kedokteran) semuanya dalam setengah ayat dalam surat Al-A’raf, 7:31 yang artinya:

    “Makan dan minumlah dan jangan berlebihan…”

    Sebuah hadist yang diriwayatkan dari sahabat Anas RA dan Ibnu Mas’ud, Rasulullah ﷺ bersabda:

    “Asal setiap penyakit adalah al-Baradah.” (Menurut Imam Adz-Dzahabi, Baradah adalah pencernaan yang jelek). Baradah adalah jeleknya pencernaan, yang dapat menurunkan semangat nafsu makan.

    Setelah Al-Qur’an dan Hadist memeberikan penjelasan dan pendidikan sangat berharga tentang pentingnya meyelamatkan organ pencernaan (usus), kalangan tabi’ut tabi’in dan para ulama berbondpong-bondong menelaah, meneliti dan merumuskan pendapat-pendapat brilian atas cermin keimanannya.

    Pendapat mereka juga bersifat pencegahan (preventif) serta pengobatan (kuratif), sangat mudah dicerna hati dan akal. Tidak sedikit pendapat tokoh kedokteran konvensional yang senada dengan uraian kalangan ulama kedokteran Islam dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan, khususnya organ pencernaan.

    Imam bukhari dan Muslim meriwayatkan hadist dari Ibnu Umar RA secara marfu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

    “Seorang mu’min makan dalam satu usus sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus.”

    Imam Adz-Dzabani menyetakan, Perut Besar (Al Maidah) atau lambung adalah organ urat syaraf berongga seperti dadu yang lehernya panjang, kepalanya yang bagian atas disebut al-mari’ (tenggorokan) yang padanya makanan dan minuman turun, bagian bawahnya dinamakan al-bawwab (pintu gerbang) yang darinya makanan berat turun ke perut.

    Mulut perut dinamakan al-fu’ad (hati) dan di dalamnya terdapat khumul (sabut) yaitu tengah-tengah perut yang merupakan rumah penyakit jika perut sebagai tempat mencerna yang pertama, karena di dalamnya makanan dimasak dan turun ke hati, dan perut menjadi kuat agar dapat mengembang ketika banyak makanan dan tidak terputus.

    Berikutnya ada 3 usus halus: Pertama, dinamakan usus 12 panjangnya 12 jari. Kedua, dinamakan usus shaim (puasa) karena pada kebanyakan waktu kosong. Ketiga, usus panjang melingkar halus yang disebut lafayifi. Setelah usus yang tiga ini ada usus yang keras, pertama disebut al-‘awar yang luas tidak ada di dalamanya tempat keluar di sisi lain di dalamnya kotoran menjadi busuk, kedua disebut qulun kolon). Selanjutnya, disebut al-mustaqim ujungnya tersembunyi. Ini jumlahnya 6 usus, dan lambung ini menjadi 7 usus yang dihitung oleh Rasulullah ﷺ.

    Perut dan isinya merupakan pangkal yang sangat menentukan atas kualitas kesehatan manusia. Untuk itu selayaknya sahabat wellagree benar-benar berupaya menjaga dan merawat kesehatan organ pencernaan. Insya Allah dengan perawatan yang baik, organ pencernaan kita baik pula, yang pada gilirannya seseorang menjadi sehat dan tak mudah diterpa bencana kesehatan.

    Namun ada baiknya kita juga mengetahui apa saja yang berpotensi menusak kawasan organ pencernaan, termasuk yang memicu gangguan usus halus (Tifus).