Sahabat, perlu anda ketahui berjabat tangan yakni merupakan ritual pendek di mana dua orang yang saling menggenggaman tangan kanan, misalnya murid terhadap gurunya, anak terhadap orang tuanya dan menantu terhadap mertuanya. Jabat tangan seringkali disertai oleh sentakan kecil pada saat tangan tergenggam. Umumnya jabat tangan dilakukan saat orang memberi salam dalam suatu pertemuan tertentu, baik di awal maupun akhir pertemuan dengan mengucapkan selamat, memberi apresiasi, serta membuat persetujuan. Jabat tangan biasa dilakukan pula saat berkenalan dengan orang yang pertama kali dijumpai.
Dengan berjabat tangan, niat yang baik ditujukan kepada pihak yang tangannya dijabat. Secara implisit, jabat tangan mengirimkan isyarat keterbukaan. Kebiasaan itu menjadi sebentuk komunikasi nonverbal. Oleh karena itu, pada beberapa teradisi, orang yang menolak jabatan tangan tanpa alasan bisa dikatakan kurang sopan.
Tradisi jabat tangan juga adalah salah satu perlambang cara komunikasi tertua, yang telah ada dalam berbagai tradisi kebudayaan dunia berabad-abad silam.
Ragam salam
Meski demikian, jabat tangan hanyalah salah satu cara kita memberi salam. Beberapa cara lain yang sama universalnya seperti lambaian tangan, ciuman pipi, high-five, dan menepuk bahu. Tetapi selain itu, di dalam khazanah kebudayaan bangsa-bangsa dunia masih terdapat banyak sekali ungkapan gerak tubuh unik yang digunakan sebagai simbol pemberian salam.
Contohnya: saluto romano, gestur lengan dipegang lurus ke depan, dengan telapak tangan menelungkup dan jari-jari menyentuh. Tradisi ini merupakan tradisi dari Roma kuno. Sayangnya kultur ini kemudian dianggap identik dengan gerakan fasisme Italia sehingga dihapuskan setelah berakhirnya Perang Dunia ke II.
Namun ada pula ungkapan salam namaste, Tradisi ini berasal dari India dan Nepal. Ungkapan ini sangat khas, karna dengan membungkukkan tubuh sedikit, dengan tangan tertangkup di depan dada sambil berucap, “Namaste..”
Namun menurut daerah saya sendiri khususnya wilayah indonesia, bawasannya megawali berjabat tangan yakni menandakan bahwa kita menghormati orang lain dan begitu pula sebaliknya.
catatan: Sahabat pada dasarnya salam sangatlah penting dalam hal percakapan. Salam mengawali dan menutup percakapan. Salam yang baik berarti awal yang baik, dan sebaliknya. Maka tradisi salam layak dilestarikan, terutama tradisi-tradisi yang memiliki unsur kekhasannya. Namun tanpa melanggar batasan yang ada dalam agama. Sekian dari saya smoga artikel yang saya paparkan di atas dapat menambah wawasan anda dalam berjabat tangan untuk menghormati orang lain. Terimakasih.
Rujukan:
National geographic