Tag: pencernaan

  • Hal yang akan Terjadi Jika Permen Karet Tertelan

    Mungkin Anda adalah salah satu penggemar permen karet. Permen karet bisa menemani Anda kapan pun saat Anda bekerja atau bermain, bahkan ketika Anda sedang sendiri. Permen karet pun bisa Anda gunakan untuk meredakan ketegangan Anda di depan umum. Beberapa orang mungkin terbantu dengan mengunyah permen karet di situasi-situasi tertentu. Namun, hati-hati, jangan sampai Anda menelan permen karet karena ada beberapa hal yang bisa terjadi.

    Gelembung permen karet

    1. SEMBELIT

    Menurut seorang dokter asal Florida, Brunilda Nazario, MD permen karet yang tertelan dapat mengakibatkan susah buang air besar atau sembelit karena permen karet yang tertelan menghalangi saluran pencernaan yang akan mengakibatkan masalah penyumbatan. Hal tersebut kemungkina terjadi karena permen karet cukup lengket dan menempel pada permukaan sistem pencernaan.

    2. MALNUTRISI

    Permen karet yang berada di dalam tubuh manusia akibat tertelan tidak berdampak pada nafsu makan seperti kebanyakan orang berpikir bahwa menelan permen karet dalam jumlah yang besar dapat menurunkan berat badan. Hal ini dapat membawa manusia pada masalah sistem pencernaan karena memperlambat proses pencernaan dan nantinya akan mengakibatkan malnutrisi.

    3. GANGGUAN PENCERNAAN

    Saat kita mengunyah permen karet, hanya pemanisnya saja yang dicerna oleh sistem pencernaan tubuh. Bagaimana dengan sisanya? Sisa dari permen karet tersebut cukup sulit dicerna karena mengandung bahan lilin sehingga apabila tertelan pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dicerna.

    Jika terjadi pada anak-anak, misalnya ukurannya cukup besar. Organ pencernaan anak-anak yang masih berukuran kecil dapat tesumbat oleh gumpalan permen karet yang tertelan sehingga akan mengakibatkan proses pencernaan anak terganggu dan perut anak menjadi membesar dikarenakan sisa makanan dan metabolisme yang seharusnya dibuang oleh tubuh melalui proses defekasi, tertahan di dalam organ pencernaan. Jika hal tersebut terjadi, maka disarankan untuk membawa anak ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

    4. PENYAKIT CROHN

    Menurut Gerry Mullin, MD, Profesor kedokteran di rumah sakit Johns Hopkins yang juga penulis The Gut Balance Revolution: Boost Your Metabolism, Restore Your Inner Ecology and Lose the Weight for Good, permen karet juga bisa menyebabkan penyakit Crohn atau diverticulitis yang menyebabkan penyempitan di usus karena berpotensi berisiko melewati daerah yang sempit. Apabila permen karet tersebut berukuran besar saat tertelan atau terlalu sering menelannya.

    5. KEMATIAN

    Nyatanya, apabila kita menelan permen karet secara terus-menerus dapat menyebabkan kematian mendadak. Hal tersebut sudah terbukti lewat Samantha Jenkins, dari Llanelli, South Wales, yang meninggal di tangan ibunya sendiri saat sedang menuju rumah sakit. Saat itu Samantha berusia 19 tahun pada tanggal 3 Juni 2011.

    Menurut kabarnya, Samantha mengunyah permen karet berbentuk stik sebanyak 14 batang lalu menelannya. Akibatnya, muncul benjolan di perutnya. Samantha meninggal karena kandungan mineral dalam tubuhnya yang terlalu tinggi akibat mengkonsumsi permen karet.

    Dr Paul Griffiths mengatakan kalau permen karet yang ada di sistem pencernaannya mencegah mineral tersebut diabsorpsi. Maria, Ibu Samantha mengatakan bahwa dia menemukan ratusan kotak permen karet kosong di kamar anaknya. Jenis permen karet tersebut adalah sugar-free yang mengandung pemanis semacam aspartam yang kemungkinan menjadi penyebab kematian anaknya.

    PERMEN KARET MEMILIKI MANFAAT TAK TERDUGA

    Selain memiliki bahaya yang cukup membuat kita waspada, ternyata peremen karet juga memiliki dampak positif. Seperti manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu juga pada permen karet. Pada satu sisi yang positif, mengunyah permen karet tanpa mengandung gula atau tidak lebih dari 5 kalori yang dikandung berpontensi membawa beragam manfaat untuk kesehatan. Jadi, apa saja manfaat positif dari mengunyah permen karet?

    1. MENURUNKAN BERAT BADAN

    Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang-orang yang rutin mengunyah permen karet cenderung makan dengan kalori yang lebih sedikit pada saat makan siang dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mengkonsumsi permen karet. Dengan kata lain, berkat mengunyah permen karet, nafsu makan akan menjadi lebih terkontrol.

    Di samping itu, keinginan untuk mengemil atau mengkonsumsi makanan ringan juga menjadi berkurang. Namun untuk menurunkan berat badan tetap diperlukan pola makan sehat dan seimbang yang diiringi dengan rutin berolahraga ya.

    2. MELINDUNGI GIGI

    American Dental Association merekomendasikan untuk mengunyah permen karet tanpa rasa 20 menit setelah makan karena terbukti bisa mengurangi karang gigi, melindungi enamel gigi, mengurangi gigi berlubang dan menurunkan radang gusi. Semua dampak itu berhubungan dengan meningkatnya aliran ludah yang menurunkan jumlah zat asam yang ada dalam mulut, yang merupakan penyebab pengeroposan gigi.

    Harus diingat bahwa permen karet yang disarankan adalah permen tanpa rasa. Permen karet yang mengandung gula justru akan menambah jumlah zat asam. Perlu juga dicari permen karet yang mengandung xylitol karena bisa menurunkan jumlah bakteri penyebab gigi keropos.

    3. MEMBANTU MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK

    Benarkah mengunyah permen karet bisa menghentikan kebiasaan merokok? Kebiasaan mengonsumsi zat stimulan adiktif, seperti kafein maupun nikotin dapat diminimalisir dengan mengunyah permen karet. Selain keinginan untuk ngemil cemilan berkurang, seseorang yang rutin makan permen karet akan menghentikan kebiasaan merokok mereka.

    4. MEMBUAT NAFAS LEBIH SEGAR

    Untuk menghilangkan bau mulut, cara simple yang dapat anda lakukan adalah dengan mengunyah permen karet. Saat mengunyah permen karet, mulut akan memproduksi air liur sehingga mulut akan menjadi basah. Dengan begitu otomatis perkembangan bakteri di mulut akan terhambat.

    Bakteri inilah sebenarnya yang menyebabkan bau mulut yang tak sedap. Permen karet terbaik yang bisa membuat napas segar sekaligus mematikan bakteri dalam mulut adalah permen karet rasa cinnamon.

    5. MEMBANTU KERJA OTAK

    Sebuah tinjauan penelitian tentang permen karet yang menghasilkan bukti bahwa mengunyah permen karet dapat memperbaiki area kognitif, seperti memori episodik, memori kerja serta kecepatan mengolah persepsi. Namun masih diperlukan penelitian yang lebih luas untuk mengonfirmasi bukti tersebut.

    6. MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN DAYA INGAT

    Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa mengunyah permen karet bisa meningkatkan kinerja mental. Konsentrasi, daya ingat dan kecepatan bereaksi seseorang ternyata meningkat ketika mereka mengunyah permen karet.

    Konon peningkatan sekitar 25 persen sampai 40 persen ini disebabkan karena bertambahnya aliran darah yang masuk ke otak saat orang mengunyah. Proses mengunyah tersebut menyebabkan aliran oksigen ke otak juga meningkat sehingga membantu memperbaiki daya ingat.

    7. MENINGKATKAN KEWASPADAAN

    Selain meningkatkan daya ingat, manfaat lain dari mengunyah permen karet adalah untuk membantu meningkatkan kewaspadaan. Gerakan rahang saat mengunyah akan merangsang saraf dan bagian-bagian otak yang berhubungan dengan gairah, selain juga meningkatkan aliran darah. Hal ini membantu orang merasa lebih waspada dan tetap terjaga lebih lama. Permen karet rasa mint konon bermanfaat khusus untuk meningkatkan kewaspadaan.

    8. MENYEHATKAN JANTUNG

    Mengunyah permen bukan hanya mencegah bengong saja. Aliran darah yang lancar juga menyebabkan jantung dapat memompa darah dengan ringan.

    9. MENGOBATI SAKIT TELINGA SAAT DI KENDARAAN

    Sakit telinga karena perubahan tekanan udara saat terbang dan mendarat membuat orang merasa tidak nyaman. Cara terbaik untuk menghilangkan rasa itu adalah dengan mengunyah permen karet yang akan memicu produksi air liur sehingga orang banyak melakukan gerakan menelan. Gerakan menelan ini akan menyamakan tekanan udara pada telinga.

    10. MELAWAN STRES DAN RASA GELISAH

    Mengunyah permen karet adalah cara terbaik untuk melepas kebiasaan yang membuat seseorang senewen, misalnya menggigit kuku dan menggerakkan kaki. Biasanya kebiasaan itu disebabkan karena perasaan stres yang berlebihan. Ternyata mengunyah permen karet akan menurunkan kadar hormon pemicu stres, yaitu kortisol.

    11. MEMBANTU MENAHAN AIR MATA SAAT MENGIRIS BAWANG

    Bagi anda yang seringkali menangis saat mengupas bawang, maka cara yang bisa anda tempuh dan lakukan adalah dengan mengunyah permen karet. Dengan mengunyah pemen karet maka otot wajah anda akan teralihkan khususnya pada area mata anda. Oleh karena itu bagi anda yang seringkali menangis ketika mengupas atau memotong bawang cobalah untuk menguyah dan mengkonsumsi permen ketika proses mengupas sedang berlangsung.

    12. MELATIH WAJAH

    Jika anda menyukai permen karet, maka anda pasti sering kali mengkonsumsinya dan mengunyahnya berulang kali, bahkan anda juga pasti sering kali membuat gelembung dari permen karet untuk hiburan. Kegiatan mengunyah permen karet yang berlangsung terus menerus, maka cukup memberikan pengaruh terhadap otot wajah serta rahang anda. Dengan gerakan tersebut peredaran darah ke dalam otot-otot wajah anda akan meningkat dan memperkuat otot rahang anda.

    13. BIKIN PINTAR

    Tim peneliti menemukan fakta bahwa siswa yang mengunyah permen karet selama jam pelajaran matematika mempunyai skor yang lebih tinggi pada saat ujian matematika jika dibanding dengan siswa yang tidak mengkonsumsi permen karet.

    Direktur eksekutif Wrigley Science Institute, Gil Leveille, memaparkan bahwa untuk pertama kalinya pihaknya mampu membuktikan bahwa siswa yang mengkonsumsi permen karet dapat menyerap pelajaran dengan lebih baik.

    Semoga bermanfaat!

     

     

    Sumber : http://www.hellsangelssonomaco.com/info/mengulik-mitos-permen-karet-yang-katanya-bakal-buat-nyawa-melayang/

  • USUS SEHAT, TIFUS LEWAT!

    Bismillah.. Banyak manusia yang secara sengaja atau tidak sengaja merusak, menyiksa atau mendzalimi usus halus yang selalu dibawanya kemana-mana. Usus halus juga setia menemani dimanapun seseorang berada sebagai organ penting yang menyerap, menghaluskan makanan setelah melewati lambung. Lalu proses menjadi sari pati untuk kemudian dirubah menjadi ragam enzim dan bahan baku darah sebagai sumber energi tubuh.

    Tindakan merusak usus yang dilakukan manusia bisa diamati dari tingkat kesehatannya. Bila seseorang baik anak-anak maupun dewasa sering mengalami gangguan kesehatan, diantaranya bisa diduga kuat kondisi ususnya (organ pencernaannya) tidak sehat atau bermasalah. Sebaliknya bila usus atau organ pencernaan seseorang sehat, InsyaAllah dia tidak banyak mengalami gangguan kesehatan. Sejak 15 abad silam Rasulullah ﷺ menjelaskan dalam hadist riwayat Abu Hurairah yang artinya:

    “Lambung itu kolamnya badan dan urat-urat berjalan kepadanya, apabila lambung sehat urat-urat keluar dengan sehat dan jika lambung sakit urat-urat keluar dengan sakit.”

    Usus dan organ pencernaan merupakan pintu gerbang kesehatan. Namun juga bisa menjadi sumber bencana bila seseorang tak berhati-hati dan mengabaikan akhlaknya menjaga serta merawatnya. Karena itu Nabi Muhammad ﷺ bersabda yang artinya : “Lambung itu rumah penyakit”

    Mungkin banyak juga yang tidak menyadari bahwa perbuatan kita sehari-hari yang diharapkan dapat menjaga kesehatan ternyata berdampak sebaliknya, yakni menyiksa dan memporakporandakan sistem tubuh yang telah ditata rapi oleh Allah SWT. Diantara perbuatan yang berhubungan erat dengan menjaga kesehatan atau merusak usus adalah makan dan minum.

    Memasukan segala sesuatu ke mulut merupakan kesibukan yang disukai manusia, apalagi saat membutuhkan atau bergejolaknya selera. Jikalau manusia bisa menyaksikan langsung aktivitas organ pencernaan saat menampung semua makanan yang telah dikunyah dan minuman untuk ‘dimasak’ dilambung, lalu dihaluskan lagi sampai menjadi partikel kecil sekali di usus sebelum menyebar ke organ lain, niscaya tidak akan henti-hentinya bertakbir, bertasbih dan memuji kekuasaan Allah SWT. Selanjutnya kita akan berusaha menjaga dengan sungguh-sungguh agar organ tersebut tidak cedera atau rusak.

    Ikhtiar menjaga kesehatan organ pencernaan, termasuk usus besar adalah sebuah perjuangan untuk mempertahankan hidup dari berbagai ancaman gangguan kesehatan.

    Peringatan Rasulullah ﷺ bahwa maidah (perut) adalah rumahnya penyakit, merupakan petunjuk penting dalam memperhatikan muara kesehatan dan problemnya. Sehingga bagi kaum muslimin, apabila kalangan aktivis Thibbun Nabawi akan menempatkan masalah ini dalam mengamati derajat kesehatan, terutama sebelum melakukan tindakan pengobatan.

    Karena itu para pakar kedokteran Islam dimasa Rasulullah ﷺ, diantaranya Harits Bin Kildah menyerukan bahwa pangkal kesehatan dan pengobatan terbaik adalah menjaga (hamiyyah). Lebih dari itu dia mendefinisikan makna pengobatan adalah “Tidak memasukan makanan ke dalam makanan,” artinya hakikat obat terbaik bagi tubuh adalah mengatur pola makan sebagai kebutuhan pokok tubuh.

    Para ulama kedokteran Islam juga memberikan perhatian besar dalam urusan maidah, sekaligus memberikan peringatan-peringatan atas perbuatan yang membahayakan organ pencernaan, serta memberikan arahan tentang cara menjaga kesehatan organ tersebut. Hal itu mereka lakukan dalam rangka menindaklanjuti/ mendalami perintah Al-Qur’an dan Hadist tentang keutamaan menjga kesehatan organ pencernaan.

    Ibnu Muflih (Abu Abdillah Al Maqdisi Al-Hambali) dalam kitabnya 50 Pasal dalam Thibbun Nabawi mengutip hadist Rasulullah ﷺ :

    “Sesungguhnya jikalau Allah mencintai seseorang, maka Dia akan melindunginya dari dunia sebagaimana salah seorang diantara kalian melindungi orang sakit dari makanan dan minuman.”

    Merbaknya Tifus (Tyfus/tyfeus/typhoid), penyakit yang menandakan kerusakan usus halus (Al-Am’aau Ad daqiiqah/intestinum tenue). Tifus berbeda dengan typhus (tha’un). Kalau tha’un sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW adalah wabah penyakit mengerikan dengan tanda kulit melepuh, demam, pening dan lainnya.

    Sejak lama tifus cukup ditakuti karena dianggap salah satu penyakit mematikan. Korban penyakit ini mendekati angka 1% dari 100 ribu penduduk, yakni sejumlah data yang menyebutkan penderitanya setiap tahun pada kisaran 700 sampai 1000 orang. Tidak sedikit proses pengobatan menghantarkan pasien tifus kepada kematian. Maraknya tifus merupakan bukti nyata betapa kerusakan organ pencernaan di tengah masyarakat semakin mengkhawatirkan, sekaligus menandakan rendahnya pengetahuan maupun keteladanan menyelamatkan usus.

    Sebelum membahas tentang pengobatan tifus ada baiknya kita mempelajari hal-hal yang berpotensi merusak usus halus. Sebab kedokteran Islam (Ath-Thibbun Nabawi) tidak hanya berhenti pada teori-teori pengobatan saja, melainkan mengupas berbagai masalah mendasar tentang cara hidup sehat serta menanggulangi sakit. Adapun kerusakan usus halus hampir bisa dipastikan bukan hanya dipicu oleh kuman, melainkan buruknya sikap manusia dalam pola makan dan minum sehingga mengacaukan organ pencernaan serta sistem pengetahuannya.

    Kekecauan sistem pertahanan di area pencernaan inilah yang memungkinkan masuk dan berkembangnya bibit penyakit melukai usus.

    Perut & Usus

    Dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, ulama Kedokteran Islam Muhammad bin Ahmad bin Usman bin Qaimaz Adz-Dzahabi Syamsudin Abu Abdullah (Imam Adz Dzahabi) menjelaskan perkataan Ali bin Hasan (Pakar Kedokteran di Masa Khalifah Harun Al-Rasid) bahwa Allah menggabungkan pengobatan (kedokteran) semuanya dalam setengah ayat dalam surat Al-A’raf, 7:31 yang artinya:

    “Makan dan minumlah dan jangan berlebihan…”

    Sebuah hadist yang diriwayatkan dari sahabat Anas RA dan Ibnu Mas’ud, Rasulullah ﷺ bersabda:

    “Asal setiap penyakit adalah al-Baradah.” (Menurut Imam Adz-Dzahabi, Baradah adalah pencernaan yang jelek). Baradah adalah jeleknya pencernaan, yang dapat menurunkan semangat nafsu makan.

    Setelah Al-Qur’an dan Hadist memeberikan penjelasan dan pendidikan sangat berharga tentang pentingnya meyelamatkan organ pencernaan (usus), kalangan tabi’ut tabi’in dan para ulama berbondpong-bondong menelaah, meneliti dan merumuskan pendapat-pendapat brilian atas cermin keimanannya.

    Pendapat mereka juga bersifat pencegahan (preventif) serta pengobatan (kuratif), sangat mudah dicerna hati dan akal. Tidak sedikit pendapat tokoh kedokteran konvensional yang senada dengan uraian kalangan ulama kedokteran Islam dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan, khususnya organ pencernaan.

    Imam bukhari dan Muslim meriwayatkan hadist dari Ibnu Umar RA secara marfu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

    “Seorang mu’min makan dalam satu usus sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus.”

    Imam Adz-Dzabani menyetakan, Perut Besar (Al Maidah) atau lambung adalah organ urat syaraf berongga seperti dadu yang lehernya panjang, kepalanya yang bagian atas disebut al-mari’ (tenggorokan) yang padanya makanan dan minuman turun, bagian bawahnya dinamakan al-bawwab (pintu gerbang) yang darinya makanan berat turun ke perut.

    Mulut perut dinamakan al-fu’ad (hati) dan di dalamnya terdapat khumul (sabut) yaitu tengah-tengah perut yang merupakan rumah penyakit jika perut sebagai tempat mencerna yang pertama, karena di dalamnya makanan dimasak dan turun ke hati, dan perut menjadi kuat agar dapat mengembang ketika banyak makanan dan tidak terputus.

    Berikutnya ada 3 usus halus: Pertama, dinamakan usus 12 panjangnya 12 jari. Kedua, dinamakan usus shaim (puasa) karena pada kebanyakan waktu kosong. Ketiga, usus panjang melingkar halus yang disebut lafayifi. Setelah usus yang tiga ini ada usus yang keras, pertama disebut al-‘awar yang luas tidak ada di dalamanya tempat keluar di sisi lain di dalamnya kotoran menjadi busuk, kedua disebut qulun kolon). Selanjutnya, disebut al-mustaqim ujungnya tersembunyi. Ini jumlahnya 6 usus, dan lambung ini menjadi 7 usus yang dihitung oleh Rasulullah ﷺ.

    Perut dan isinya merupakan pangkal yang sangat menentukan atas kualitas kesehatan manusia. Untuk itu selayaknya sahabat wellagree benar-benar berupaya menjaga dan merawat kesehatan organ pencernaan. Insya Allah dengan perawatan yang baik, organ pencernaan kita baik pula, yang pada gilirannya seseorang menjadi sehat dan tak mudah diterpa bencana kesehatan.

    Namun ada baiknya kita juga mengetahui apa saja yang berpotensi menusak kawasan organ pencernaan, termasuk yang memicu gangguan usus halus (Tifus).