Skip to main content

Kegiatan mencuci piring adalah sebuah kegiatan yang hampir selalu dilakukan tanpa henti setiap hari. Bagaimana tidak, kita memasak makanan setiap hari dan akan mengkonsumsi makanan tersebut tiga kali sehari menggunakan peralatan makan. Hal ini setidaknya dalam tiga kali sehari peralatan makan tersebut menjadi kotor dan harus kita bersihkan dengan sabun cuci piring dan spon. Sayangnya, spon yang terkena banyak kotoran dari peralatan masak dan peralatan makan ini tentu akan terkena banyak bakteri dan kuman.

Spon cuci piring akan cenderung selalu lembab dan banyaknya sisa makanan yang tertempel hasil dari pencucian piring ternyata bisa membuat bakteri menjadi tumbuh subur pada spon tersebut. Kebanyakan dari kita akan segera membilas spon dengan air setelah kegiatan mencuci piring selesai, namun hal ini tetaplah tidak cukup membuat spon ini bersih dari berbagai kuman dan bakteri karena bakteri dan kuman sudah masuk ke dalam pori-pori spon yang sulit dijangkau. Jika spon penuh dengan kuman dan bakteri, piring-piring dan berbagai peralatan makan yang kita gunakan untuk makan tentu akan tercemar berbagai kuman dan bakteri tersebut dan bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Spons cuci piring.

Jika spon cuci piring telah berusia setidaknya satu hingga tiga minggu, ada baiknya kita segera menggantinya dengan yang baru. Selain mencegah berkembangnya bakteri atau kuman, spon yang berusia lebih lama dari waktu tersebut juga cenderung lebih mudah rontok, berbau, dan bahkan lengket karena bekas minyak. Dengan spon yang lebih baru, pembersihan pun bisa dilakukan dengan maksimal dan peralatan makan akan lebih aman dari bakteri dan kuman.

Selain perlu diganti secara berkala, ada hal-hal lain yang perlu kita perhatikan agar spons cuci piring bebas kuman. Pastinya dengan spons yang bebas kuman, semua cucian piring dan perabot akan lebih higienis. Selengkapnya yuk ikuti tips-tipsnya berikut ini.

Rendam Spons dengan Sabun dan Air Panas

Setelah spons selesai digunakan, ada baiknya untuk direndam dulu dalam larutan air panas dan sabun anti kuman selama sekitar 5 menit. Baru bilas dengan air hingga bersih. Intinya spons yang sudah digunakan jangan langsung ditinggalkan begitu saja. Perlu dicuci dulu sampai bersih.

Jangan Direndam di Sisa Sabun Pencuci Piring

Kalau direndam dalam sisa sabun pencuci piring, kuman dan bakteri akan makin berkembang biak. Setelah dipakai, spons baiknya dijemur atau dikeringkan di bawah terik sinar matahari. Simpan di tempat yang kering, jangan di tempat yang lembap ya.

Cuci Spons dalam Larutan Cuka

Alternatif ini bisa anda coba untuk mencegah berkembang biaknya kuman dan bakteri. Cukup rendam spons dalam larutan cuka, kemudian cuci dan bilas hingga bersih sebelum dikeringkan.

Keringkan dengan Bantuan Microwave

Kalau anda punya microwave di rumah, bisa coba cara yang satu ini. Setelah spons selesai dicuci dengan sabun anti kuman dan dibilas, masukkan ke dalam microwave. Lalu oven selama sekitar 2 menit atau sampai benar-benar kering. Setelah itu matikan microwave, baru angkat spons yang sudah kering dengan menggunakan capit.

Pisahkan Jenis Spons

Ada baiknya anda menyediakan lebih dari satu spons. Pisahkan antara spons yang digunakan untuk mencuci alat makan dan perabot yang super kotor dan susah dibersihkan seperti wajan dan panci. Atau sediakan dua spons, spons pertama untuk membersihkan kotoran di alat makan, dan spons kedua digunakan untuk mencuci perabot dengan sabun yang lebih bersih.

Spons cuci piring memang perlu diganti secara rutin. Kebersihan spons ini juga memiliki pengaruh penting pada semua alat makan dan perabot yang higienis.

Semoga bermanfaat!

 

 

 

Sumber :

  • kesehatanku.net
  • vemale.com