Skip to main content

Tidak ada yang menyangka bahwa beberapa produk makanan dan minuman bebas gluten yang diklaim aman dikonsumsi anak-anak malah mengandung kadar gula yang tinggi. Makanan dan minuman yang seharusnya sehat dikonsumsi ternyata tidak lebih sehat dari makanan dan minuman biasa yang dijajakan dalam kemasan di supermarket.

Sebanyak empat dari lima kudapan anak setidaknya mengandung 10 persen kalori dari gula, gluten atau bebas gluten. Demikian ungkap sebuah studi di Amerika.

Sebanyak 88 persen makanan bebas gluten lainnya memiliki kualitas nutrisi yang buruk. Karena mengandung terlalu banyak gula, garam, dan kandungan lemak. Sama seperti 97 persen produk-produk yang tidak bebas gluten.

Menurut seorang peneliti dari University of Calgary, Charlene Elliott, problemnya bukan pada label bebas gluten. “Melainkan pada makanan olahan yang ditujukan untuk anak.”

Faktanya, ketika peneliti membandingkan makanan bebas gluten dengan produk serupa yang mengandung gluten, ditemukan kandungan nutrisinya justru sangat buruk. Versi bebas gluten dari makaroni dan keju dalam kemasan, contohnya, memiliki kandungan gula yang sangat tinggi dan lemak yang tidak baik. Sama seperti produk dalam kemasan tanpa klaim bebas gluten.

Menurut Charlene, para orang tua dengan anak yang harus diet bebas gluten percaya bahwa produk bebas gluten lebih sehat untuk anaknya. “Tapi ketika melihat profil nutrisinya di kemasan bebas gluten, ternyata bukan itu yang terjadi,” kata Elliott.

Sekitar satu dari 100 anak dan dewasa menderita penyakit celiac. Konsumsi gluten biasanya memicu respons autoimun yang membahayakan usus kecil dan mengganggu penyerapa nutrisi. Menghindari makanan bergluten yang mengandung bijian seperti barley, malt, rye, dan gandum atau turunannya bisa mengurangi gejala dan meminimalisir risiko komplikasi seperti malnutrisi dan pengeroposan tulang.

Semakin banyak keluarga yang memutuskan untuk menjauhi gluten, meski tanpa riwayat penyakit celiac atau intoleransi terhadap gluten. Mereka percaya makanan bebas gluten jauh lebih menyehatkan.

Studi ini diambil dari penelusuran 66 kemasan produk makanan anak yang dilabel bebas gluten. Dan 308 makanan prosesan yang tidak bebas gluten. Peneliti mencoba membuat perbandingan secara apple to apple dengan produk yang sama.

Penelitian tidak bertujuan untuk menyimpulkan apakah makanan bebas gluten lebih sehat dari makanan prosesan. Studi juga tidak melihat apa yang seharusnya menjadi makanan pokok dalam diet bebas gluten, seperti sayur, buah, protein dan makanan lain.

“Ada banyak sekali makanan padat nutrisi, bebas gluten seperti quinoa, buckwheat, amaranth millet,” kata Marion Groetch, ahli nutrisi dan alergi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York. Kebanyakan makanan bebas gluten dibuat dari beras, jagung, atau tepung kentang yang memang tidak sekaya nutrisi makanan prosesan yang mengandung gandum. Mengakibatkan produk bebas gluten lebih rendah serat, rendah nutrisi mikro, dan secara umum lebih kaya kandungan gula dan lemak.

Apapun jenis pola makan yang dianut keluarga, orang tua perlu mencoba menghindari makanan dalam kemasan sesering mungkin. Orang tua disarankan untuk fokus pada makanan buatan sendiri, bebas gluten atau mengandung gluten, dilansir dariĀ Channel News Asia.

 

Sumber : Republika.co.id