Perut bunyi sebenarnya selalu terjadi setiap saat
Bunyi apa yang Anda dengar dari perut Anda? Apakah yang Anda dengar bunyi ‘krucuk-krucuk’ ataukah bunyi yang lain? Perut tidak hanya berbunyi ketika merasa lapar saja, tetapi sebenarnya bunyi ini dihasilkan setiap saat dan hal ini normal terjadi pada setiap orang. Terdapat dua jenis bunyi yang ditimbulkan perut yaitu:
- Bunyi perut yang hipoaktif adalah bunyi perut yang terdengar kecil atau malah hampir tidak terdengar jika tidak menggunakan alat khusus. Bunyi ini tidak terdengar karena terjadi penurunan aktivitas di dalam saluran pencernaan.
- Berbeda dengan hipoaktif, bunyi perut yang hiperaktif ini justru terdengar jelas meskipun tidak menggunakan alat khusus seperti stetoskop. Hal ini biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan terdengar karena ada peningkatan aktivitas saluran cerna.
Aktivitas saluran cerna inilah yang menyebabkan timbulnya bunyi perut dan disebut sebagai gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan otomatis yang dilakukan oleh saluran cerna di dalam tubuh yang bertujuan untuk mendorong makanan dengan cara melakukan gerakan meremas-remas agar makanan bisa terdorong hingga ke saluran cerna berikutnya.
Perut bunyi walaupun tidak lapar, apa penyebabnya?
Bunyi perut yang hiperaktif, hipoaktif, ataupun tidak terdengar bunyi sama sekali bisa saja disebabkan oleh hal berikut:
- Trauma
- Infeksi yang menyebabkan adanya masalah pada sistem saraf saluran cerna
- Mengalami hernia, yaitu penyakit yang ditandai dengan adanya organ tubuh yang tertekan dan mencua melalui jaringan otot atau jaringan sekitarnya.
- Adanya penyumbatan pembuluh darah disekitar saluran cerna
- Hypokalemia, yaitu penurunan kadar kalium dalam darah
- Adanya tumor pada saluran cerna
- Penyumbatan saluran cerna
Sedangkan bunyi perut yang bersifat hiperaktif juga bisa diakibatkan oleh:
- Alergi terhadap suatu makanan
- Inflamasi atau peradangan yang membuat diare
- Menggunakan obat pencahar
- Terjadi perdarahan pada saluran cerna
- Mengalami penyakit Chron’s
Untuk bunyi perut yang hipoaktif atau bahkan tidak terdengar bunyi perut apapun, maka Anda mungkin mengalami:
- Bagian perut terkena radiasi
- Adaya kerusakan pada usus
- Baru menjalani operasi saluran cerna
- Sedang dibius
- Mengonsumsi beberapa obat seperti codeine, dan phenothiazines.
Kapan perut bunyi harus diwaspadai?
- Ketika perut berbunyi, sering kali kondisi tersebut diiringi dengan gejala lain seperti:
- Perut kembung, mual, muntah
- Sering BAB, diare, sembelit
- Terdapat darah di tinja
- Asam lambung naik
- Perut terasa penuh
- Tiba-tiba kehilangan berat badan
Jika hal ini terjadi, maka bunyi perut Anda tidaklah normal lagi. Berbagai kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya bisa saja terjadi. Karena itu, lebih baik memeriksakan diri Anda ke dokter untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Sumber :
Hellosehat.com