Tag: usus buntu

  • Mengenal Penyebab Radang Usus Buntu dan Penanganannya

    Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu atau apendiks. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Saat menderita radang usus buntu, penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bagian bawah. Jika dibiarkan, infeksi dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntuh pecah, sehingga menimbukan keluhan rasa nyeri hebat hingga membahayakan nyawa penderitanya.

    Penyebab radang usus buntu

    Radang usus buntu umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang di cetuskan oleh beberapa faktor pencetus, diantaranya adalah :

    1. Faktor obstruksi (penyumbatan) yang dapat disebabkan oleh pembesaran jaringan limfoid, timbunan feses/tinja yang keras (fecalith), benda asing dalam tubuh serta sumbatan karena cacing dan parasit
    2. Faktor bakteri, biasanya E.coli, Pseudomonas, B splanchicus dll
    3. Faktor genetik seperti organ usus buntu yang terlalu panjang
    4. Faktor ras dan diet, seperti kebiasaan makan cabai bersama bijinya atau jambu biji sering kali tidak tercerna dalam tinja dan menyelinap ke dalam saluran usus buntu sebagai benda asing

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang usus buntu akut?

    Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi radang usus buntu akut:

    • Hindari aktivitas berat. Jika apendektomi dilakukan melalui laparoskopi, batasi aktivitas Anda selama 3-5 hari. Jika Anda memiliki apendektomi terbuka, batasi aktivitas Anda selama 10-14 hari. Selalu tanyakan dokter tentang batasan pada aktivitas dan kapan Anda dapat kembali melakukan aktivitas normal setelah operasi.
    • Tahan perut Anda saat batuk. Letakkan bantal di atas perut dan berikan tekanan sebelum Anda batuk, tertawa atau bergerak untuk membantu mengurangi rasa sakit.
    • Hubungi dokter jika obat penawar rasa sakit Anda tidak membantu. Merasa sakit dapat memberikan stres tambahan pada tubuh dan memperlambat proses pemulihan. Jika Anda masih merasa sakit walau telah menggunakan penawar rasa sakit, hubungi dokter.
    • Bangun dan bergerak saat Anda siap. Mulai dengan perlahan dan tingkatkan aktivitas saat Anda sudah merasa siap. Mulailah dengan jalan sedikit demi sedikit.
    • Tidur saat Anda merasa lelah. Saat tubuh Anda dalam pemulihan, Anda mungkin akan lebih merasa mengantuk dari pada biasanya. Santai saja dan beristirahat saat Anda membutuhkannya.
    • Diskusikan untuk kembali ke tempat kerja atau sekolah dengan dokter Anda. Anda dapat kembali bekerja saat Anda sudah siap. Anak-anak dapat kembali bersekolah dalam kurang dari seminggu setelah operasi. Anak-anak harus menunggu 2-4 minggu untuk kembali melakukan aktivitas berat, seperti kelas olahraga.

    Penanganan radang usus buntu

    Pada kondisi dini apabila sudah dapat langsung terdiagnosa kemungkinan pemberian obat antibiotika dapat dilakukan, namun demikian tingkat kekambuhannya mencapai 35%.

    Bila diagnosis sudah pasti, maka penatalaksanaan standar untuk penyakit radang usus buntu adalah operasi (appendectomy), mengingat adanya kemungkinan dapat pecahnya apendiks. Pada appendicitis akut perlu segera dilakukan operasi, sedangkan pada appendicitis kronis waktu operasi masih dapat di tunda tergantung pada kondisi pasiennya.

    Pembedahan dapat dilakukan secara konvensional atau laparoskopi. Berikut keuntungan dan kerugian pada kedua tindakan tersebut. Pada operasi konvensional luka sayatan lebih panjang kurang lebih sekitar 3,5 cm, rata-rata lama perawatan kurang lebih 6 hari, memerlukan antibiotik dan obat pengurang rasa sakit yang lebih banyak. Sedangkan pada operasi laparaskopi luka sayatan lebih kecil yaitu sekitar 0,5 cm 2 buah dan 1,2 pada daerah pusar, luka operasi lebih cepat sembuh sehingga lama perawatan menjadi lebih singkat. Namun operasi laparaskopi memang lebih mahal karena alat-alatnya ada yang hanya sekali pakai.

    Pada hampir 15 % pembedahan usus buntu, usus buntunya ditemukan normal. Namun penundaan pembedahan sampai diketahui penyebab nyeri perutnya dapat berakibat fatal. Usus buntu yang terinfeksi dapat pecah dalam waktu kurang dari 24 jam setelah gejalanya timbul.

     

     

    Sumber :

    • hellosehat
    • alodokter
  • 4 Upaya Pencegahan Kanker Usus Besar. Wajib Diterapkan!

    Kanker usus besar atau kanker kolon adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Meskipun penyakit ini bisa terjadi pada segala usia, 90 persen penderitanya adalah orang-orang lansia di atas 60 tahun.

    Sebagian besar kasus kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan sel berukuran kecil yang disebut polip adenoma. Gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring waktu.

    Ilustrasi

    Makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda merupakan salah satu hal yang dapat memengaruhi risiko Anda mengalami kanker usus besar. Sehingga, menerapkan kebiasaan makan yang buruk dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

    Kabar baiknya, penyakit ini dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana. Upaya pencegahan ini sangat berkaitan dengan modifikasi gaya hidup.

    1. Kurangi kebiasaan makan daging merah

    Bagi Anda yang suka sekali mengonsumsi daging merah, Anda mungkin harus mengurangi jumlah daging yang Anda konsumsi mulai sekarang. Mengapa? Karena konsumsi daging merah dalam jumlah banyak terbukti dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker usus besar.

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah sebanyak 3 ons per hari untuk pria dan sebanyak 2 ons per hari untuk wanita dapat meningkatkan risiko kanker usus besar sebesar 30-40%. Bahkan, konsumsi daging olahan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

    2. Perhatikan cara masak daging

    Cara memasak daging bisa menjadi penyebab mengapa daging merah dikaitkan dengan kanker usus besar. Memasak (seperti menggoreng, memanggang, atau membakar) daging pada suhu tinggi –bahkan sampai daging hangus- dapat menyebabkan interaksi antara kreatinin otot dengan asam amino. Akibatnya, sejumlah senyawa karsinogenik (senyawa penyebab kanker) terbentuk.

    3. Pilih daging rendah lemak

    Lemak dari daging merah atau daging olahan juga dapat mendukung perkembangan kanker usus besar. Asupan lemak yang tinggi dapat menyebabkan asam empedu dalam jumlah besar dilepaskan ke dalam saluran pencernaan untuk membantu memecah lemak. Asam empedu kemudian diubah menjadi asam empedu sekunder saat masuk ke usus besar. Dan, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan tumor di usus besar.

    Untuk itu, disarankan bagi Anda untuk mengurangi jumlah konsumsi daging merah maupun daging olahan. Anda bisa mengganti sumber protein Anda dengan mengonsumsi daging ayam, ikan, tahu, tempe, atau kacang-kacangan.

    4. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan

    Sayuran dan buah-buahan mengandung serat tinggi yang baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu mencegah kanker usus besar. Sebuah teori menjelaskan bahwa makanan serat tinggi dapat menurunkan risiko kanker usus besar dengan mengurangi lamanya waktu makanan ada di usus besar, melarutkan bahan yang ada di usus besar, dan merangsang fermentasi bakteri anaerobik untuk meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek.

    Antioksidan yang banyak terkandung dalam sayuran dan buah juga dapat membantu Anda dalam mencegah kanker. Antioksidan bekerja dengan cara melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Kandungan nutrisi dalam sayuran dan buah, seperti asam folat dan vitamin B juga terbukti dapat melindungi Anda dari kanker. Asam folat dan vitamin B yang banyak terkandung dalam sayuran hijau berhubungan dengan penurunan risiko kanker usus besar, jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi (dari sumber alami bukan dari suplemen).

    Sayuran dan buah-buahan juga mengandung senyawa antikanker, seperti polifenol, karotenoid, terpen, thioethers, dan glucosinolates. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau (mengandung polifenol) secara teratur dapat menurunkan risiko kanker usus besar sebesar 40%.

    Selain minuman teh hijau, rempah-rempah seperti kunyit, sayuran hijau, bawang putih, bawang bombay, dan buah sitrus seperti jeruk, juga dapat memberi manfaat dalam mencegah kanker usus besar.

    Itulah upaya upaya untuk mencegah penyakit kanker usus buntu. Semoga bermanfaat!

     

     

     

    Sumber :

    • alodokter
    • republika
    • hellosehat