Tag: Tubuh

  • Cara Alami Meningkatkan Kesehatan Mental Selama Masa Pandemi

    Pandemi Covid-19 bisa membuat orang menderita secara fisik maupun mental. Pembatasan sosial untuk memutus rantai virus nyatanya bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mental. Orang-orang pun harus mewaspadai kondisi tersebut.

    Dilansir di timesnownews.com pada Senin (7/9), berikut adalah lima cara alami meningkatkan kesehatan mental selama masa-masa sulit pandemi.

    1 Meditasi
    Tujuan utama meditasi adalah menjernihkan dan membiarkan pikiran rileks. Meditasi terbukti menjadi salah satu cara paling efektif melawan masalah kesehatan mental. Alasannya, meditasi membantu pikiran menjadi tenang, serta lebih sadar. Peningkatan daya konsentrasi adalah hasil luar biasa lainnya dari meditasi.

    2 Pijat
    Pijat dapat membantu mengurangi ketegangan otot, meningkatkan kelenturan, meningkatkan sirkulasi, dan meredakan nyeri akibat cedera. Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas paling menenangkan, sehingga bisa menjadi cara bagus meningkatkan suasana hati.

    3 Olahraga teratur
    Olahraga dikatakan memiliki banyak efek positif pada otak. Kegiatan itu membantu meningkatkan tingkat endorfin dan mengatur aktivitas otak. Pada gilirannya, olahraga membantu meningkatkan suasana hati. Menjadikan olahraga sebagai kebiasaan yang teratur, nyatanya dapat menghilangkan stres sangat besar.

    4 Makanan yang baik
    Memberi tubuh nutrisi tepat adalah hal terbaik yang bisa dilakukan seseorang untuk tetap sehat. Makanan memainkan peran penting dalam peningkatan mood. Pola makan yang sehat dapat membantu mengelola tingkat kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kekuatan fisik tubuh.

    5 Tidur yang nyenyak
    Menurut ahli kesehatan, manusia harus tidur setidaknya tujuh hingga sembilan jam setiap hari, agar tubuh berfungsi secara efisien. Kondisi kurang tidur dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan. Fungsi kognitif yang tidak efisien juga dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi. Karena itu, seseorang harus berusaha mendapatkan tidur cukup setiap hari.

     

    source : republika

  • Waktu Terbaik Mengkonsumsi Air Ber-pH Tinggi

    Air disebut ber-pH tinggi jika derajat keasamannya di atas 7.

    Air dengan derajat keasaman (pH) tinggi telah menjadi minuman yang cukup populer di tengah masyarakat. Jumlah konsumen air ber-pH tinggi bahkan meningkat hingga dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Akan tetapi, adakah waktu terbaik meminumnya?

    “Sebenarnya, bisa kapan saja,” ujar dokter sekaligus pengimpak dr Ahmad Aulia Ghufron MMR dalam peluncuran daring produk VIT 8+ dari VIT, Jumat (28/8).

    Akan tetapi, dr Ahmad menilai air ber-pH tinggi baik dikonsumsi di pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Meminum air ber-pH di atas tujuh di pagi hari dapat membantu menambah kesegaran tubuh sebelum beraktivitas.

    Air ber-pH tinggi juga dinilai baik untuk dikonsumsi di malam hari sebelum tidur. Alasannya, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan saat tidur selama enam hingga delapan jam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk minum air sebelum tidur, termasuk air ber-pH tinggi.

    “Mengonsumsi air minum dengan pH tinggi sebelum tidur dapat membantu menjaga tingkat hidrasi tubuh dengan efektif,” jelas dokter yang akrab disapa sebagai dr Alghufron ini.

    Secara umum, dr Ahmad mengingatkan pentingnya menjaga hidrasi tubuh dalam keseharian. Kebutuhan cairan yang tak terpenuhi dapat menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal.

    “Hidrasi yang optimal diperlukan supaya tubuh berfungsi dengan baik, ngga nge-blank, ngga lemas bawaannya kalau di luar rumah,” ujar dr Ahmad.

    Setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Salah satu faktor yang menentukan perbedaan ini adalah intensitas aktivitas yang dilakukan. Atlet sepakbola contohnya, akan membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak dibandingkan pekerja kantoran.

    “(Secara umum) kita butuh minum paling tidak 2 liter per hari, paling tidak delapan gelas per hari,” jelas dr Ahmad.

     

    source : republika.co.id

  • Kenapa Setiap Flu dan Pilek Selalu Di Sertai Batuk ?

    Batuk adalah refleks tubuh untuk membersihkan saluran udara dari berbagai zat yang asing seperti mikroorganisme, lendir, iritan (faktor penyebab iritasi), dan juga makanan atau minuman yang masuk ke saluran napas. Nah, batuk sering kali muncul sendirian atau menyertai gejala lain seperti flu dan juga pilek.

    Sedangkan pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus-menerus. Lendir yang keluar dapat terlihat bening, hijau, atau kekuningan. Teksturnya bisa encer atau kental, tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Lendir diproduksi oleh saluran udara di dalam hidung yang disebut sinus. Fungsi lendir adalah menjaga kelembapan saluran napas, serta mencegah kotoran dan kuman masuk ke paru-paru.

    Kenapa kita bisa batuk saat flu dan pilek

    Flu dan pilek merupakan dua penyakit berbeda sehingga penyebabnya pun tak sama. Namun, keduanya memiliki satu gejala yang sama, yaitu batuk. Sebagian besar orang yang mengalami flu dan pilek juga mengalami batuk. Biasanya flu identik dengan batuk kering dan pilek identik dengan batuk berdahak.

    Prof. Alyn Morice, seorang pakar pernapasan di Centre for Cardiovascular and Metabolic Research, Hull York Medical School, Inggris menyatakan manusia secara alami terinfeksi rhinovirus yang merupakan penyebab pilek paling umum dan virus influenza saat terserang flu.

    Virus pilek dan flu menyerang tubuh melalui lapisan hidung. Sebagai responnya, sistem kekebalan tubuh mencoba melawan kedua virus tersebut dengan melepaskan mediator peradangan yaitu bradikinin. Meningkatnya bradikinin dalam tubuh mengakibatkan beberapa gejala seperti sakit tenggorokan. Selain bradikinin, mediator lain yang dilepaskan untuk melawan virus tersebut adalah tachykinin, peptida, dan leukotrien. Mediator-mediator tersebut menjadi salah satu penyebab yang membuat Anda batuk.

    Nah, biasanya saat flu Anda mengalami batuk yang lebih berat dibandingkan dengan saat pilek. Hal ini diakibatkan adanya kerusakan pada lapisan sel di saluran napas yang biasanya terjadi saat Anda terserang flu akibat batuk kering. Sedangkan saat Anda pilek, produksi lendir yang berlebih juga dapat merangsang reseptor saraf yang akhirnya membuat Anda batuk. Hal ini terjadi sebagai akibat dari rangsangan lendir ke ujung saraf di saluran napas.

    Umumnya, batuk saat flu dan pilek akan hilang dalam tiga minggu, meskipun beberapa orang bisa mengalaminya hingga minggu ke-8. Untuk itu, jangan khawatir saat Anda mengalami batuk di saat flu dan pilek karena hal ini terbilang wajar sebagai reaksi tubuh terhadap kedua virus penyebab penyakit tersebut.

    Mengobati batuk saat flu dan pilek

    Batuk yang terjadi saat flu dan pilek tak jarang dibarengi dengan sakit tenggorokan. Untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan saat flu dan pilek, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

    1. Mengonsumsi satu sendok teh maduuntuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
    2. Minum cukup air agar untuk melembapkan tenggorokan.
    3. Minum teh atau minuman hangat lainnya untuk membantu memecah lendir dan melembapkan tenggorokan.
    4. Menghirup uap panas untuk melembapkan dan menghilangkan gatal tenggorokan.
    5. Istirahat yang cukup agar tubuh bisa maksimal melawan virus.
    6. Menghindari udara kotor seperti asap kendaraan dan asap rokok karena dapat mengiritasi batuk.
    7. Minum obat batuk untuk membantu mengeluarkan lendir jika berdahak dan menekan rangsangan batuk di tenggorokan jika batuk kering.
    8. Minum obat dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat dan meredakan batuk.
    9. Mengonsumsi vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

     

    Sumber :
    hellosehat.com
    alodokter.com