Tag: rambut

  • Rambut Rontok pada Pria dan Wanita, Apa Bedanya?

    Rambut Rontok pada Pria dan Wanita, Apa Bedanya?

    rambut rontok

    Rambut rontok merupakan masalah umum yang dialami hampir semua orang, namun penyebab serta pola kerontokannya ternyata berbeda antara pria dan wanita. Banyak yang menganggap kerontokan rambut hanya dipicu oleh faktor genetik atau penggunaan produk rambut tertentu, padahal penyebabnya jauh lebih kompleks dan melibatkan aspek hormonal, pola hidup, hingga respons tubuh terhadap stres. Memahami perbedaan ini dapat membantu seseorang memilih penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi biologisnya.

    Rambut tidak hanya berperan dalam penampilan, tetapi juga mencerminkan keseimbangan tubuh. Akar rambut bersifat sensitif terhadap perubahan hormon, nutrisi, dan kesehatan kulit kepala. Karena itulah, pria dan wanita dapat mengalami kerontokan rambut dengan mekanisme yang berbeda.

    Penyebab Utama Rambut Rontok pada Pria

    Pada pria, kerontokan rambut lebih sering disebabkan oleh faktor hormonal yang berkaitan dengan sensitivitas terhadap hormon androgen, terutama dihidrotestosteron (DHT). Hormon ini dapat mengecilkan folikel rambut, sehingga rambut menjadi lebih halus, tipis, dan akhirnya berhenti tumbuh.

    Beberapa penyebab utama rambut rontok pada pria antara lain:

    1. Faktor Genetik
      Pola kerontokan yang menurun dari keluarga dikenal sebagai androgenetic alopecia atau male pattern baldness. Kondisi ini biasanya menyebabkan kebotakan dimulai dari area dahi dan puncak kepala.
    2. Sensitivitas terhadap DHT
      Pria cenderung memiliki folikel rambut yang lebih sensitif terhadap hormon ini. Ketika DHT meningkat atau folikel menjadi lebih rentan, rambut secara bertahap menipis.
    3. Stres dan Kebiasaan Hidup
      Meski hormon menjadi faktor terbesar, stres, kurang tidur, merokok, dan pola makan buruk dapat mempercepat kerontokan. Kekurangan protein dan zat besi juga berperan dalam memperburuk kondisi rambut.
    4. Penggunaan Produk dan Obat-obatan
      Beberapa obat seperti steroid, obat penurun kolesterol, atau obat tekanan darah tertentu dapat memicu kerontokan.

    Penyebab Rambut Rontok pada Wanita

    Wanita juga bisa mengalami androgenetic alopecia, tetapi pemicunya lebih bervariasi dan tidak hanya berpusat pada DHT. Pada wanita, rambut rontok lebih sering dipicu oleh perubahan hormon, kekurangan nutrisi, hingga kondisi medis tertentu.

    Beberapa penyebab utamanya antara lain:

    1. Perubahan Hormon
      Kehamilan, menyusui, menopause, atau gangguan tiroid dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut. Penurunan estrogen membuat rambut terlihat lebih tipis.
    2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
      PCOS menyebabkan ketidakseimbangan hormon androgen, sehingga rambut bisa menipis di kepala tetapi tumbuh lebih banyak di area tubuh tertentu.
    3. Kekurangan Nutrisi
      Wanita lebih rentan mengalami anemia akibat menstruasi, yang berdampak pada kekurangan zat besi. Kondisi ini berpengaruh langsung pada kekuatan akar rambut.
    4. Pola Perawatan Rambut
      Penataan rambut dengan cat, pewarna, smoothing, serta penggunaan alat panas berlebihan dapat merusak batang rambut dan memicu kerontokan akibat kerusakan mekanis.

    Perbedaan Pola Kerontokan Rambut pada Pria dan Wanita

    Kerontokan rambut pada pria dan wanita tidak hanya berbeda penyebabnya, tetapi juga pola gejalanya. Berikut perbedaannya:

    AspekKerontokan pada PriaKerontokan pada Wanita
    Pola KebotakanMundur dari dahi (hairline) dan menipis di puncak kepalaPenipisan merata di seluruh kepala, jarang mengalami hairline mundur
    Penyebab DominanHormon DHT dan faktor genetikPerubahan hormon, nutrisi, stres, serta kondisi medis
    Usia Mulai TerjadiUmumnya mulai sejak usia 20–30-anLebih banyak terjadi setelah kehamilan atau menjelang menopause
    Kemungkinan Kebotakan TotalTinggi pada pria dengan gen androgenetic alopeciaSangat jarang terjadi kebotakan total

    Bagaimana Cara Mengatasinya?

    Perawatan rambut rontok sebaiknya disesuaikan dengan penyebab biologisnya. Langkah berikut dapat dilakukan:

    Untuk Pria

    • Menggunakan produk yang mengurangi efek DHT seperti minoxidil (sesuai kondisi medis).
    • Konsultasi dengan dokter untuk terapi yang menargetkan hormon androgen.
    • Mengurangi kebiasaan merokok, begadang, dan memperbaiki asupan nutrisi.

    Untuk Wanita

    • Menjaga keseimbangan hormon melalui pola hidup sehat.
    • Mengonsumsi suplemen zat besi jika mengalami anemia, sesuai anjuran dokter.
    • Menghindari penggunaan panas dan bahan kimia berlebihan pada rambut.
    • Pemeriksaan ke dokter jika dicurigai mengalami PCOS atau gangguan tiroid.

    Kesimpulan

    Kerontokan rambut merupakan kondisi yang dapat dialami siapa saja, tetapi mekanismenya sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin dan kondisi biologis. Pada pria, kerontokan rambut sering berkaitan dengan sensitivitas terhadap hormon DHT yang menimbulkan pola kebotakan khas. Sedangkan pada wanita, perubahan hormon, perawatan rambut yang agresif, dan kekurangan nutrisi menjadi pemicu utama.

    Menentukan penyebab kerontokan berdasarkan jenis kelamin membantu seseorang memilih penanganan yang tepat dan efektif. Merawat rambut tidak cukup hanya dari luar, namun juga dari dalam tubuh dengan memastikan keseimbangan hormon, nutrisi yang cukup, serta gaya hidup yang lebih sehat.

  • Tips Mengatasi dan Menyiasati Rambut Menipis pada Pria

    Tips Mengatasi dan Menyiasati Rambut Menipis pada Pria

    rambut menipis pada pria

    Rambut menipis merupakan masalah umum yang sering dialami oleh pria, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik. Stres, pola makan tidak sehat, serta perawatan rambut yang salah juga dapat mempercepat penipisan rambut. Untungnya, ada berbagai cara untuk menyiasati dan mengatasi rambut menipis agar penampilan tetap percaya diri.

    1. Pilih Gaya Rambut yang Tepat

    a) Potongan Cepak atau Fade

    Potongan rambut pendek seperti buzz cut atau fade dapat memberikan ilusi rambut yang lebih tebal. Gaya ini juga membuat garis rambut yang menipis menjadi kurang terlihat.

    b) Hindari Menyisir Mundur

    Menyisir rambut ke belakang bisa membuat area yang menipis terlihat lebih jelas. Sebaiknya, pilih gaya menyisir ke samping atau gunakan produk penata rambut untuk menciptakan volume.

    2. Gunakan Produk Penebal Rambut

    Produk seperti sampo penebal (thickening shampoo), pomade, atau serbuk penebal rambut bisa membantu menciptakan kesan rambut lebih penuh. Pilih produk yang mengandung bahan alami seperti biotin, keratin, dan niacin.

    3. Terapkan Perawatan Khusus

    a) Minyak Rambut Alami

    Minyak kelapa, minyak jarak, dan minyak rosemary dikenal dapat menutrisi kulit kepala dan mendukung pertumbuhan rambut.

    b) Penggunaan Serum dan Tonik Rambut

    Serum dengan kandungan seperti minoxidil telah terbukti efektif dalam merangsang pertumbuhan rambut pada area yang menipis. Namun, penggunaan minoxidil sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    4. Perhatikan Pola Makan dan Gaya Hidup

    Rambut membutuhkan nutrisi untuk tumbuh sehat. Pastikan mengonsumsi makanan yang kaya akan:

    • Protein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak
    • Zat besi, seperti bayam dan kacang-kacangan
    • Vitamin D dan E, yang berperan penting dalam kesehatan rambut

    Selain itu, hindari stres berlebihan, cukup tidur, dan rutin berolahraga untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.

    5. Pertimbangkan Perawatan Medis

    Jika rambut menipis terus berlanjut dan sangat mengganggu penampilan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan rambut. Beberapa perawatan medis yang bisa dipertimbangkan antara lain:

    • Terapi laser untuk merangsang folikel rambut
    • Transplantasi rambut untuk hasil permanen
    • PRP (Platelet-Rich Plasma), yaitu terapi menggunakan plasma darah sendiri untuk merangsang pertumbuhan rambut

    Kesimpulan

    Rambut menipis bukanlah akhir dari segalanya. Dengan memilih gaya rambut yang tepat, menggunakan produk yang sesuai, menjaga pola hidup sehat, serta mempertimbangkan perawatan khusus, pria tetap bisa tampil percaya diri meski mengalami penipisan rambut. Kunci utamanya adalah mengenali kondisi rambut sejak dini dan memilih cara penanganan yang paling cocok.

  • Khasiat Lidah Buaya untuk Menghilangkan Ketombe dan Cara Menggunakannya

    Ketombe merupakan masalah kulit yang umum, tapi kadang bisa jadi sangat sulit diatasi. Ada berbagai macam perawatan untuk kondisi ini, baik menggunakan obat, sampo khusus, hingga bahan alami. Satu di antara banyaknya bahan alami yang digadang-gadang dapat menghilangkan ketombe adalah Aloe vera alias lidah buaya.

    Benarkah demikian? Lalu, bagaimana cara menggunakan lidah buaya untuk mengatasi ketombe yang membandel?

    Pengaruh lidah buaya terhadap ketombe

    Lidah buaya selama ini dikenal sebagai bahan alami untuk meredakan peradangan, luka bakar ringan, serta mempercepat penyembuhan luka kecil. Tanaman ini juga kerap digunakan pada rambut karena dipercaya dapat membantu pertumbuhannya.

    Hal ini bukan tanpa alasan, sebab lidah buaya memang mengandung berbagai nutrisi yang membantu pemulihan jaringan. Tidak hanya itu, bagian dalam tanaman lidah buaya yang berbentuk gel juga memberikan efek sejuk dan melembapkan pada kulit.

    Penyebab ketombe berawal dari penumpukan minyak, kotoran, serta sel kulit mati yang mengering. Ketika digunakan pada kulit kepala, lidah buaya dapat membantu menghilangkan ketombe dengan cara berikut:

    • Melembapkan kulit kepala yang kering sehingga tidak berubah menjadi ketombe
    • Mengurangi peradangan pada kulit kepala melalui kandungan enzim dan senyawa antiperadangan
    • Membersihkan rambut dan kulit kepala dari minyak berlebih
    • Melindungi sel kulit kepala dari kerusakan berkat kandungan antioksidan
    • Mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat memperparah ketombe

    Cara menghilangkan ketombe dengan lidah buaya

    Anda dapat memanfaatkan lidah buaya dengan menggunakan gelnya secara langsung atau membuatnya menjadi masker rambut. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa Anda terapkan:

    1. Gel lidah buaya

    Anda bisa mengambil sendiri gel lidah buaya menggunakan pisau tajam atau bergerigi. Potong bagian pangkal tanaman lidah buaya, lalu potong lapisan kulit atasnya yang berwarna hijau. Gunakan pisau untuk mengambil gel di dalamnya dengan hati-hati.

    Oleskan gel lidah buaya pada kulit kepala Anda dengan lembut dan merata. Biarkan selama 30-60 menit agar gel menyerap, lalu bersihkan rambut Anda dengan sampo hingga seluruh gel hilang. Lakukan cara ini sebanyak 2-3 kali setiap minggu.

    2. Masker lidah buaya dan minyak eukaliptus

    Campuran lidah buaya dan minyak eukaliptus dapat menghilangkan ketombe dengan cara mencegah peradangan pada kulit kepala. Siapkan 4 sendok makan gel lidah buaya dan 2-3 tetes minyak eukaliptus dan campurkan hingga rata.

    Oleskan campuran tersebut pada kepala, mulai dari akar hingga ujung rambut. Pastikan Anda juga mengoleskannya pada kulit kepala secara merata. Biarkan selama 30-60 menit, lalu bersihkan dengan air. Ulangi sebanyak 2-3 kali setiap minggu.

    3. Masker lidah buaya dan minyak zaitun

    Minyak zaitun memiliki kandungan yang dapat melembapkan kulit kepala. Selain itu, kandungan antimikroba pada minyak zaitun juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang membuat ketombe semakin parah.

    Campurkan 2 sendok makan gel lidah buaya, 1 sendok makan minyak zaitun, dan 1 sendok makan yogurt. Oleskan pada kulit kepala dan rambut, lalu tutupi kepala Anda dengan shower cap. Biarkan selama 30-40 menit, kemudian bilas hingga bersih.

    Anda juga bisa menghilangkan ketombe dengan cara mencampurkan madu, minyak kelapa, atau tea tree oil ke dalam gel lidah buaya. Untuk menjaga kulit kepala tetap bersih, Anda dapat mencampurkannya dengan perasan lemon atau cuka apel.

    Gel lidah buaya aman digunakan untuk kulit kepala selama tidak terdapat reaksi alergi atau iritasi. Namun, apabila ketombe justru bertambah parah, hentikan penggunaan bahan ini dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

     

    Sumber: hellosehat.com

  • Masih Muda Tapi Sudah Beruban??Ini Penyebabnya!

    Rambut mulai memutih atau beruban adalah hal normal karena seiring bertambahnya usia. Tapi rambut putih bisa muncul tanpa Anda sadari. Bahkan remaja dan orang berusia sekitar 20 tahun mungkin akan ditemukan helai rambut putih.

    Tubuh manusia memiliki jutaan folikel rambut atau kantung kecil yang melapisi kulit. Folikel menghasilkan sel-sel rambut dan warna atau pigmen yang mengandung melanin. Seiring waktu, folikel rambut kehilangan sel pigmen yang menghasilkan warna rambut putih.

    Sel pembuat warna rambut berhenti memproduksi pigmen

    Jeffrey Benabio, M.D., ahli ilmu penyakit kulit dari Kaiser Pemanente di San Diego, Amerika Serikat, mengatakan bahwa seseorang mulai beruban ketika sel pembuat warna rambut (melanosit) berhenti memproduksi pigmen. Penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung hidrogen peroksida juga dapat mempercepat rambut menjadi putih alias beruban.

    “Secara khusus, orang berkulit putih mulai beruban pada usia pertengahan 30-an, orang Asia di akhir usia 30-an, dan orang Afrika di usia pertengahan 40-an. Lalu, sebagian orang memiliki jumlah uban yang signifikan saat memasuki usia 50 tahun,” papar Jeffrey kepada WebMD tentang kapan umumnya seseorang beruban.

    Anggota Health Information Process Transformation (HIPT) ini menambahkan, orang berkulit putih akan memiliki uban yang muncul secara dini alias terlalu cepat biasanya saat berusia 20 tahun. Sedangkan kondisi uban yang prematur untuk orang Afrika akan muncul sebelum berusia 30 tahun.

    Anak kecil juga bisa tumbuh uban

    Seperti dijelaskan Jeffrey sebelumnya, Dr. Desmond Tobin, profesor sel biologi dari University of Bradford di Inggris menambahkan bahwa faktor genetik juga menjadi penyebab seseorang tumbuh uban lebih dini.

    “Hilangnya pigmentasi rambut membuat seseorang beruban, ini terutama karena faktor genetik dan juga usia. Pada beberapa orang, uban muncul sangat cepat, mungkin sebelum memasuki usia remaja. Sedangkan yang lain, baru akan muncul saat tua. Munculnya uban bisa sangat cepat pada beberapa orang, tapi sebagian lainnya muncul secara bertahap,” ujar Dr. Tobin.

    Berdasarkan laporan Diagnose-me.com, ada kasus seorang anak berusia 8 tahun diketahui memiliki uban. Munculnya uban yang cepat pada anak tersebut, seperti dijelaskan Dr. Tobin, cenderung disebabkan oleh faktor genetik.

    Apakah munculnya uban di usia muda berarti ada masalah kesehatan?

    Tumbuh uban, baik normal atau terlalu dini, tidak berarti Anda memiliki masalah kesehatan, kecuali dalam beberapa kasus langka. Jeffrey memaparkan bahwa para ahli dan peneliti belum tahu tepatnya kenapa beberapa orang bisa memiliki uban lebih cepat. Namun ia mengatakan hal yang sama seperti Dr. Tobin, yang meyakini faktor genetik memiliki peran besar dalam munculnya uban.

    Dalam kasus munculnya uban secara dini pada anak-anak, Dr. Greene, dokter anak yang membuat website Drgreene.com, mengatakan ada beberapa kondisi yang membuat anak-anak beruban, termasuk neurofibromatosis atau dikenal sebagai penyakit Recklinghausen. Penyakit ini adalah gangguan genetik pada sistem saraf yang menghasilkan perkembangan tumor jinak pada saraf.

    Selain itu, alumni Princeton University dan University of California ini mengatakan, penyakit yang jarang terjadi seperti sindrom Vogt-Koyanagi bisa menyerang anak-anak diikuti penyakit virus. Seiring tubuh anak bertarung melawan virus, antibodi yang dibuat akan menghancurkan melanosit, yang membuat pigmen untuk rambut.

    Penyebab Munculnya Uban

    Pada artikel ini, kita akan mengetahui penyebab umum dari rambut putih, seperti dilansir dari MedicalNewsToday, berikut ini.

    1. Kekurangan vitamin

    Rambut putih dan abu-abu tumbuh di kepala seseorang. Warna rambut tersebut mungkin mulai tumbuh pada usia berapapun, dan mungkin disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda. Bisa saja kekurangan vitamin B-6, B-12, biotin, vitamin D, atau vitamin E yang dapat menyebabkan uban dini.

    Satu laporan 2015 dalam jurnal Development mencatat berbagai studi kekurangan vitamin D-3, vitamin B-12, dan tembaga ada hubungannya dengan rambut beruban. Ini menemukan kekurangan gizi mempengaruhi pigmentasi, sehingga menunjukkan rambut beruban karena kekurangan vitamin.

    Sebuah studi tahun 2016 yang dilaporkan dalam International Journal of Trichology, melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan uban prematur pada anak-anak muda India di bawah usia 25 tahun. Ini menemukan kadar feritin serum rendah, yang menyimpan zat besi dalam tubuh, vitamin B-12, dan kolesterol baik HDL-C biasa terjadi pada peserta dengan uban prematur.

    1. Genetika

    Rambut uban dini sebagian besar terkait dengan genetika, menurut laporan tahun 2013 di Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology, Ras dan etnis memainkan peran juga. Pemutihan dini pada orang kulit putih dapat dimulai sejak usia 20 tahun, sementara seseorang bisa berusia 25 tahun di antara orang Asia, dan 30 tahun di populasi orang Afrika-Amerika, menurut penelitian tahun 2013 yang sama.

    1. Stres oksidatif

    Sementara beruban sebagian besar bersifat genetik, stres oksidatif dalam tubuh mungkin berperan saat proses terjadi sebelum waktunya. Stres oksidatif menyebabkan ketidakseimbangan ketika antioksidan tidak cukup untuk melawan efek merusak radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang merusak sel, berkontribusi pada penuaan dan penyakit.

    Terlalu banyak stres oksidatif dapat mendorong perkembangan penyakit, termasuk kondisi pigmen kulit-vitiligo. Vitiligo juga bisa mengubah rambut putih akibat kematian sel melanin atau hilangnya fungsi sel.

    1. Kondisi medis tertentu

    Beberapa kondisi medis, termasuk penyakit autoimun, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk beruban sejak dini. Faktanya, penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2008 menunjukkan hubungan antara kelainan rambut dan disfungsi tiroid.

    Rambut putih juga biasa ditemukan pada alopecia areata, sebuah kondisi kulit autoimun yang menyebabkan rambut rontok pada kulit kepala, wajah dan bagian tubuh lainnya. Saat rambut tumbuh kembali, ia cenderung menjadi putih karena kekurangan melanin.

    1. Stres di kehidupan nyata

    Pria yang mengalami stres bekerja dapat menyebabkan rambut beruban. Hal ini umumnya berpikir bahwa stres dapat menyebabkan rambut menjadi putih sebelum waktunya. Namun, penelitian belum terbukti secara meyakinkan.

    Ada studi penelitian yang saling bertentangan tentang stres kehidupan nyata, seperti yang disebabkan oleh cidera, yang menyebabkan uban dini. Satu studi dari New York University, yang dilaporkan di Nature Medicine, menemukan bahwa sel-sel yang bertanggung jawab untuk warna rambut dapat habis saat tubuh mengalami stres.

    Studi lain menunjukkan bahwa sementara stres dapat berperan, hanya sebagian kecil gambaran yang lebih besar di mana faktor penyakit dan faktor lainnya berkontribusi.

    1. Merokok

    Sebuah penelitian dari tahun 2013 yang dilaporkan dalam Dermatology Online Journal Italia, menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mulai beruban sebelum berusia 30 tahun. Sebuah studi tahun 2015 di Journal of American Academy of Dermatology juga menunjukkan bahwa merokok dikaitkan dengan rambut putih prematur pada pria muda.

    1. Pewarna rambut kimia dan produk rambut

    Pewarna rambut kimia dan produk rambut, bahkan sampo, bisa berkontribusi pada uban prematur. Banyak dari produk ini mengandung bahan berbahaya yang mengurangi melanin.

    Hidrogen peroksida, yang mengandung banyak pewarna rambut, adalah salah satu bahan kimia berbahaya. Penggunaan produk yang berlebihan juga akan menyebabkannya rambut menjadi putih.

     

    Sumber :

    Doktersehat.com

    Hellosehat.com

  • Jangan Sampai Kekurangan Kolagen! Ini Berbahaya

    Kolagen merupakan salah satu jenis protein yang dapat ditemukan kurang lebih 30% pada tubuh manusia. Banyak orang yang hanya mengenal kolagen sebatas untuk memperindah penampilan saja seperti untuk menjaga kesehatan kulit, mempercantik mata serta menjaga kesehatan rambut. Namun sebenarnya manfaat kolagen bagi kesehatan sangatlah banyak dan tidak terbatas pada kecantikan saja. Kekurangan kolagen dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan pada tubuh bahkan mengganggu keseimbangan sirkulasi pada darah. Sirkulasi darah pada tubuh memegang peranan yang begitu penting bagi kelangsungan kesehatan tubuh. Sebagai contoh saja, gangguan sirkulasi darah pada area tangan dapat menyebabkan tangan terasa kebas. Namun apa yang akan terjadi jika sirkulasi darah yang terganggu adalah pada bagian jantung? Hal ini dapat membuat anda beresiko terkena serangan jantung yang berakibat pada kematian.

    Kata kolagen sendiri berasal dari bahasa yunani yang berati lekat atau pelekat. Fungsi kolagen pada tubuh memiliki banyak sekali manfaat mulai dari membantu pembentukan gigi, otot, kulit, sendi, tulang dan lain-lain. Kekurangan kolagen biasanya dianggap sebagai gangguan yang tidak serius sehingga banyak orang yang menyepelekannya. Namun nyatanya gangguan kolagen yang tidak diantisipasi dapat menyebabkan gangguan penyakit serius yang bahkan dapat mengancam nyawa seseorang seperti serangan jantung atau stroke yang dikarenakan  sirkulasi darah yang tidak lancar. Kekurangan kolagen dapat berakibat buruk pada kesehatan seperti:

     

    Menurunnya Sistem Imun
    Sistem imun pada tubuh berperan dalam menjaga tubuh agar tidak mudah sakit akibat serangan radikal bebas. Kolagen memiliki fungsi penting untuk meningkatkan sistem imun. Ketika tubuh kekurangan collagen, maka sudah bisa dipastikan jika sistem imun akan menurun sehingga infeksi dan sakit mudah terjadi.

    Menurunnya Sirkulasi Darah
    Fungsi collagen dalam tubuh salah satunya adalah untuk mengatur sirkulasi darah dalam tubuh manusia sehingga dapat berjalan dengan lancar. Kekurangan collagen dapat berakibat buruk pada tingginya kolesterol, sirkulasi darah yang lambat serta rentan pada serangan penyakit serebrovaskular dan kardiovaskular.

    Gangguan Pencernaan
    Lancarnya pencernaan berpengaruh pada pengeluaran serta aktivitas kita sehari-hari. Kolagen dalam pencernaan memiliki peran yang begitu penting d. Beragam gangguan pencernaan seperti perut kembung dan minimnya penyerapan sekresi merupakan salah satu dampak dari akibat kekurangan kolagen.

    Terjadinya Perubahan Mata

    Kekurangan collagen dapat menyebabkan gangguan pada mata seperti gangguan penglihatan di malam hari atau bisa dibilang rabun senja, serta terdapatnya gumpalan berupa lemak kecil berwarna kuning pada bagian putih mata, pembuluh darah merah yang tampak pada sudut mata, serta mata panda dan mata terasa kering. Mata merupakan aset yang berharga tidak hanya untuk hari ini namun juga pada masa tua nanti karena mata jendela jiwa. Jika mata sudah tampak mengerut, hal buruk lainnya jika anda kekurangan collagen adalah bisa menyebabkan penuaan dini.

    Perubahan Pada Kulit
    Jika Kekurangan collagen maka sangat berdampak pada kesehatan kulit yaitu berupa kulit keriput, pigmentasi, mengelupas, penyembuhan luka yang lambat, pembuluh darah terlihat menonjol serta kulit kering dan mudah memar.

    Gangguan Pada Sistem Endoktrina
    Pada perempuan, jika kekurangan collagen dapat menyebabkan beberapa gangguan seperti menstruasi,payudara yang mengalami kekenduran serta kanker payudara . Untuk para laki- laki, kekurangan collagen dapat memicu ejakulasi dini serta impotensi.

    Gangguan Pada Rambut
    Gangguan kekurangan collagen berdampak pula pada kesehatan rambut. dikarenakan collagen memegang peranan penting pada sistem pertumbuhan rambut kita. Tidak heran kekurangan collagen dapat memicu terjadinya ketombe, rambut kusam, bercabang pada ujung rambut, rambut rontok, rambut tipis serta pertumbuhan rambut yang lambat, rambut kering serta radang pada kulit kepala.

    Gangguan Pada Mulut
    Kekurangan collagen dapat memicu terjadinya luka di sudut bibir yang susah disembuhkan serta bau mulut, gangguan pada mulut seperti sariawan yang sulit disembuhkan. Selain itu kekurangan collagen juga dapat menyebabkan gangguan pada gusi seperti gusi yang mudah berdarah.

    itulah sebabnya anda sangat membutuhkan asupan Collagen yang cukup pada tubuh guna menghindari dampak diatas. karena semakin tua , collagen yang diproduksi pada tubuh semakin berkurang dan membutuhkan asupan suplement collagen dari luar dengan cara meminumnya.

    Semoga bermanfaat!

     

     

     

    Sumber referensi :

    • https://cosmeloka.com/2017/11/25/dampak-buruk-pada-tubuh-jika-anda-kekurangan-collagen/
    • https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/10/21/pgxd90383-ini-bahaya-kekurangan-kolagen-pada-tubuh