Tag: mie instan

  • Supaya Aman Berapa Kali Makan Mie Dalam Seminggu?

    Selain telur, mie instan juga kerap kali menjadi stok bahan makanan kering. Saat malas keluar rumah atau lapar tengah malam, cukup panaskan air hingga mendidih dan masak mie instan dengan menambahkan bumbu gurihnya.

    Mie instan

    Akan tetapi, konsumsi mie instan secara terus menerus tentu tidak baik untuk kesehatan. Menurut ahli gizi, Leona Victoria Djajadi, MND kepada detikFood (03/05) mengatakan bahwa mengonsumsi mie instan setiap hari tidak dianjurkan. Karena mie instan memiliki kandungan nutrisi yang tidak lengkap. Walaupun mengenyangkan tetapi tidak bernutrisi.

    Mie instan memang enak. Akan tetapi, berlebihan mengonsumsi mie instan ditakutkan mengganggu kesehatan lantaran adanya kandungan penyedap rasa dan pengawet. Bukan hanya itu saja. Kandungan karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat bisa dibilang kurang untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ringkasnya mie instan tidak cukup untuk memenuhi asupan nutrisi bagi keseimbangan gizi tubuh.

    Pada dasarnya mi instan itu:

    1. Memilki bahan dasar tepung terigu (gandum) yang termasuk di dalam golongan bahan berkarbohidrat sehingga dalam beberapa keadaan bisa menggantikan nasi, untuk jadi sumber tenaga.

    2. Tapi, yang kurang dari mi adalah kandungan seratnya yang sangat minim. Padahal makanan berserat tentu jauh lebih baik karena makanan yang tidak berserat akan diserap dan dijadikan lemak sehingga memudahkan seseorang menjadi obesitas. Obesitas sendiri dapat merembet ke berbagai penyakit seperti sumbatan pada jantung dan penyakit diabetes melitus.

    3. Ada yang lebih perlu diwaspadai yaitu kandungan MSG yang terdapat di dalam bumbu-bumbu mi. MSG mi banyak mengandung bumbu pengawet yang dapat menyebabkan alergi. MSG sendiri di dalam beberapa penelitian disebutkan jika dikonsumsi terlalu sering dapat menyebabkan penyakit. Jadi ada baiknya apabila membuat mi dengan menggunakan bumbu yang dibikin sendiri.

    Menurut dokter Novita, mi instan bisa dikonsumsi dengan cara :

    1. Frekuensi sekitar 3 sampai 4 kali perminggunya.

    2. Sangat disarankan untuk memasak mi dengan menambahkan berbagai penganan lain di dalamnya sebagai sumber serat seperti wortel, kol, sawi atau bahan berprotein seperti telur, udang atau ayam.

    Prinsip utamanya adalah agar mengkonsumsi makanan secara tidak berlebihan dan bervariasi agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dengan seimbang. Makan mie instan boleh-boleh saja, asal diatur batasannya. Jangan biasakan diri untuk mengonsumsi mie instan. 

    Semoga bermanfaat!

     

     

    Sumber :

    • food.detik.com
    • maggo.co.id
    • brilio.net
  • Cara Mudah Menjadikan Mie Instan Lebih Sehat

    Mie instan memang merupakan makanan favorit banyak orang, buktinya makanan ini banyak tersebar di seluruh dunia. Bagaimana tidak, selain mudah untuk dibuat, harganya yang tergolong murah, dan pilihan rasanya yang bervariasi menjadikan mie instan termasuk sebagai salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi, terutama di Indonesia.

    Akan tetapi mie instan juga sering dianggap sebagai makanan miskin gizi dan malah dituding banyak mengandung zat berbahaya seperti MSG (penyedap rasa), pewarna makanan, dan pengawet serta bahan pengenyal mie.

    Namun ternyata salah jika melarang sama sekali konsumsi mie instan. Boleh saja jika sekali-sekali makan mie instan asal makanan instan itu disehatkan terlebih dulu. Berikut ini cara menyehatkan mie instan.

    “Mie instan adalah sumber karbohidrat yang bukan komplek. Bahannya terbuat dari terigu, tepung yang diproses. Makin diproses, sumber karbohidrat jadi makin kurang sehat. Selain itu, di dalam kemasan mie instan terdapat terdapat bumbu dan minyak. Bumbu dan minyak ini yang bikin mie instan jadi enak karena banyak garam, penyedap dan lemak dari minyak,” ujar Dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK dari departemen gizi fakultas kedokteran UI Jakarta.

    Mie instan sehat

    Kebanyakan garam, penyedap dan lemak ini tentunya merugikan kesehatan. Terlalu banyak bumbu mie instan dan penyedap bisa membahayakan tekanan darah karena keduanya sama-sama sumber natrium. Kebanyakan lemak bisa membahayakan kesehatan jantung.

    Meski begitu, Dr. Fiastuti berpendapat agak salah kaprah jika melarang mengonsumsi mie instan. “Boleh-boleh saja makan mie instan, asal ada syaratnya,” katanya. Syarat pertama adalah mengurangi bumbu dan minyaknya. Bumbu harus dikurangi agar asupan natrium yang berlebihan bisa dihindari. Minyak bumbu mie instan pun harus dikurangi untuk mengurangi asupan lemak.

    “Apalagi jika mie instan itu disiapkan untuk anak-anak. Anak tidak dianjurkan makan garam atau gula berlebihan. Jangan mengajari anak untuk menyantap makanan yang kebanyakan garam dan penyedap. Sebab begitu anak tahu rasa enak dari makanan yang banyak garam dan penyedap dia tak mau lagi makanan yang kurang asin. Beda dengan orang dewasa yang sudah punya nalar dan memilih makanan sehat. Sama halnya dengan rasa manis. Anak yang biasa minum manis akan kesulitan minum susu tanpa gula. Maka mulailah memberi anak susu plain atau tanpa rasa,” katanya.

    Meskipun anak tidak boleh diberi diet rendah lemak, ia menegaskan anak tidak boleh diberi lemak sebebas-bebasnya. Dr. Fiastuti berpesan agar anak tetap diberi lemak namun tetap dipilihkan lemak tak jenuh tunggal dan ganda seperti yang terdapat pada alpukat dan ikan.

    Syarat kedua, harus ditambahkan zat gizi yang lain sehingga memasok gizi yang komplit untuk tubuh. “Mie instan jadi makin tak sehat jika dikonsumsi hanya mie saja. Itu artinya, kita hanya mengasup karbohidrat saja. Apalagi jika mie instan dijadikan lauk makan nasi. Ini makin tak sehat,” tegas Dr. Fiastuti.

    Agar sehat, hendaknya mie instan disajikan bersama dengan sayuran dan sumber protein sehingga tercapai komposisi ideal 60 persen karbohidrat, 15-20 persen protein dan 30 persen lemak. “Sumber protein paling mudah ditambahkan di mie instan adalah telur. Sumber protein telur ini termasuk yang paling baik karena mengandung asam amino yang paling lengkap,” kata Dr. Fiastuti.

    Demikian itulah uraian mengenai cara menyehatkan mie instan. Semoga bermanfaat!

     

     

    Sumber : tribunnews.com

  • Sebaiknya makan mie instan berapa kali dalam seminggu?

    Selain telur, mie instan juga kerap kali menjadi stok bahan makanan kering. Saat malas keluar rumah atau lapar tengah malam, cukup panaskan air hingga mendidih dan masak mie instan dengan menambahkan bumbu gurihnya.

    Mie instan

    Akan tetapi, konsumsi mie instan secara terus menerus tentu tidak baik untuk kesehatan. Menurut ahli gizi, Leona Victoria Djajadi, MND kepada detikFood (03/05) mengatakan bahwa mengonsumsi mie instan setiap hari tidak dianjurkan. Karena mie instan memiliki kandungan nutrisi yang tidak lengkap. Walaupun mengenyangkan tetapi tidak bernutrisi.

    Mie instan memang enak. Akan tetapi, berlebihan mengonsumsi mie instan ditakutkan mengganggu kesehatan lantaran adanya kandungan penyedap rasa dan pengawet. Bukan hanya itu saja. Kandungan karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat bisa dibilang kurang untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ringkasnya mie instan tidak cukup untuk memenuhi asupan nutrisi bagi keseimbangan gizi tubuh.

    Pada dasarnya mi instan itu:

    1. Memilki bahan dasar tepung terigu (gandum) yang termasuk di dalam golongan bahan berkarbohidrat sehingga dalam beberapa keadaan bisa menggantikan nasi, untuk jadi sumber tenaga.

    2. Tapi, yang kurang dari mi adalah kandungan seratnya yang sangat minim. Padahal makanan berserat tentu jauh lebih baik karena makanan yang tidak berserat akan diserap dan dijadikan lemak sehingga memudahkan seseorang menjadi obesitas. Obesitas sendiri dapat merembet ke berbagai penyakit seperti sumbatan pada jantung dan penyakit diabetes melitus.

    3. Ada yang lebih perlu diwaspadai yaitu kandungan MSG yang terdapat di dalam bumbu-bumbu mi. MSG mi banyak mengandung bumbu pengawet yang dapat menyebabkan alergi. MSG sendiri di dalam beberapa penelitian disebutkan jika dikonsumsi terlalu sering dapat menyebabkan penyakit. Jadi ada baiknya apabila membuat mi dengan menggunakan bumbu yang dibikin sendiri.

    Menurut dokter Novita, mi instan bisa dikonsumsi dengan cara :

    1. Frekuensi sekitar 3 sampai 4 kali perminggunya.

    2. Sangat disarankan untuk memasak mi dengan menambahkan berbagai penganan lain di dalamnya sebagai sumber serat seperti wortel, kol, sawi atau bahan berprotein seperti telur, udang atau ayam.

    Prinsip utamanya adalah agar mengkonsumsi makanan secara tidak berlebihan dan bervariasi agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dengan seimbang. Makan mie instan boleh-boleh saja, asal diatur batasannya. Jangan biasakan diri untuk mengonsumsi mie instan. 

    Semoga bermanfaat!

     

     

    Sumber :

    https://food.detik.com/info-sehat/d-3490923/mie-instan-boleh-dimakan-tiap-hari-ini-saran-ahli-gizi

    https://maggo.co.id/blog/makanan/seberapa-banyak-kita-boleh-mengkonsumsi-mie-instan-dalam-sebulan

    https://www.brilio.net/kesehatan/berapa-kali-seminggu-kamu-boleh-makan-mi-instan-ini-penjelasan-dokter-170427m.html