Tag: lampung

  • Pasokan Air Irigasi Lancar, Panen Jagung Petani Lampung Selatan Meningkat

    Petani di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel), mulai panen jagung pada masa tanam rendengan. Bahkan, hasil panen petani jagung tahun ini meningkat berkat lancarnya pasokan air irigasi bantuan Kementerian Pertanian (Kementan).

    Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, bagi masyarakat petani yang membutuhkan bantuan jaringan irigasi atau pembangunan embung, bisa mengajukan ke Dinas Pertanian Kabupaten atau Kota masing-masing.

    Panen Raya, Petani Tuban Hasilkan 33,7 Ton Jagung

    “Nanti Dinas bisa meneruskannya ke Ditjen PSP untuk ditindaklanjuti. Bantuan ini diharapkan bisa membantu petani yang ujung-ujungnya bisa mensejahterakan petani,” ujar Sarwo Edhy, Minggu (24/2).

    Sarwo Edhy menjelaskan, salah satu fokus utama program Ditjen PSP adalah pada pembangunan infrastruktur pertanian, khususnya di sektor irigasi.

    “Program padat karya fokusnya pada irigasi pertanian melalui rehabilitasi dan peningkatan fungsi jaringan irigasi tersier serta pengembangan irigasi perpompaan,” kata Sarwo Edhy.

    Terkait pelaksanaan program padat karya di sektor irigasi, mulai dari perencanaan, pembangunan hingga perawatan dilakukan secara gotong royong oleh seluruh elemen yang terkait, seperti Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Kelompok Tani (Poktan).

    “Kegiatan program padat karya oleh masyarakat (P3A dan Poktan) dilakukan melalui pola transfer dana pemerintah langsung ke rekening kelompok penerima manfaat,” tuturnya

    Suko Basuki, pemilik tiga perempat hektare lahan jagung di Dusun Buring, Desa Sukabaru, menyebut, saat proses pengolahan lahan, ia sempat kesulitan air. Namun dengan adanya saluran irigasi yang lancar dan lokasi lahan dekat dengan Sungai Way Pisang, membuatnya terbantu, meski harus menggunakan mesin pompa.

    Pada lahan tiga perempat hektare, ia menanam bibit jagung varietas NK sebanyak 3 kampil atau 15 kilogram. Jumlah tersebut menghasilkan jagung 120 karung. Jumlah tersebut diakuinya lebih banyak dibandingkan hasil panen sebelumnya, yang hanya 90 karung.

    Menurutnya, hasil yang maksimal tersebut dipengaruhi oleh pasokan air yang cukup serta pemupukan. Pupuk yang digunakan pada lahan tersebut di antaranya Urea, NPK, Phonska dan SP-36. Keempat jenis pupuk tersebut sangat cocok digunakan pada lahan tanaman jagung yang berlokasi di tanah datar, sekaligus irigasi cukup memadai.

    “Hasil panen jagung awal tahun ini cukup bagus, karena irigasi untuk tanaman terpenuhi, meski di daerah lain tanaman jagung mengalami gagal panen akibat pasokan air kurang,” terang Suko Basuki.

    Suko Basuki mengatakan, irigasi yang lancar tersebut merupakan bantuan pemerintah untuk pengairan melalui kelompok tani (Poktan) Sumber Rejeki. Selain digunakan untuk petani jagung, saluran irigasi tersebut juga dipergunakan untuk lahan pertanian padi sawah.

    Pada masa panen awal tahun dengan hasil maksimal, Suko Basuki menyebut harga jagung pitilan atau pipilan usai digiling saat ini mencapai Rp 5.300 per kilogram. Harga tersebut cukup menguntungkan bagi petani yang menanam jagung, karena sebelumnya harga di bawah Rp 4.000.

     

     

    Sumber : liputan6

  • Zona Berbahaya Selat Sunda Diperluas

    Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda terus meningkat dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Kenaikan status itu membuat zona berbahaya diperluas yang awalnya dua kilometer menjadi lima kilometer.

    “Naiknya status Siaga ini berlaku terhitung mulai Kamis (27/12)pukul 06.00 WIB sehingga masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius lima kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

    Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan.

    Berdasarkan data PVMBG, Gunung Anak Krakatau aktif kembali dan memasuki fase erupsi mulai Juli 2018. Erupsi selanjutnya  berupa letusan-letusan Strombolian yaitu letusan yang disertai lontaran lava pijar dan aliran lava pijar yang dominan mengarah ke tenggara. Erupsi yang berlangsung fluktuatif.

    Selanjutnya pada Sabtu (22/12) terjadi erupsi namun tercatat skala kecil, jika dibandingkan dengan erupsi periode September-Oktober 2018. Hasil analisis citra satelit diketahui lereng barat-baratdaya longsor (flank collapse) dan longsoran masuk ke laut. Inilah kemungkinan yang memicu terjadinya tsunami.

    Sejak saat itu diamati adanya letusan tipe Surtseyan yaitu alira lava atau magma yang keluar kontak langsung dengan air laut. Hal ini berarti debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar.

    Kemungkinan terdapat lubang kawah baru yang dekat dengan ketinggian air laut. Sejak itulah letusan berlangsung tanpa jeda. Gelegar suara letusan terdengar beberapa kali per menit.

    Saat ini aktivitas letusan masih berlangsung secara menerus, yaitu berupa letusan Strombolian disertai lontaran lava pijar dan awan panas. PVMBG memntau adanya letusan berupa awan panas dan Surtseyan Pada Rabu (26/12).

    Awan panas ini yang mengakibatkan adanya hujan abu. Dominan angin mengarah ke baratdaya sehingga abu vulkanik menyebar ke baratdaya ke laut.

    PVMGB mengatakan, adanya beberapa lapisan angin pada ketinggiaan tertentu mengarah ke timur menyebabkan hujan abu vulkanik tipis jatuh di Kota Cilegon dan sebagian Serang sekitar pukul 17.15 WIB pada saat itu dinilai tdak berbahaya. Abu vulkanik justru menyuburkan tanah.

    “Namun masyarakat agar mengantisipasi menggunakan masker dan kacamata saat beraktivitas di luar saat hujan abu,” kata Sutopo lagi.

    Sementara, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih berlangsung berdasarkan pengamatan yang dilakukan sejak pukul 00.00-06.00 WIB. Tremor menerus dengan amplitude 8-32 milimeter (dominan 25 milimeter) dan terdengar dentuman suara letusan.

    PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius lima km dari puncak kawah karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat. Di dalam radius tersebut tidak ada permukiman.

    Sementara itu, BMKG merekomendasikan agar masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya tsunami susulan akibat longsor bawah laut menyusul erupsi Gunung Anak Krakatau.

    Sutopo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya. Dia meminta warga agar menggunakan selalu informasi dari PVMBG untuk peringatan dini gunungapi dan BMKG terkait peringatan dini tsunami selaku institusi yang resmi.

    “Jangan percaya dari informasi yang  menyesatkan yang sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Sutopo

     

     

     

    Sumber : republika

  • Anak Krakatau Masih Keluarkan Asap Hitam

    Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, masih mengeluarkan asap hitam dengan intensitas tebal di atas puncaknya sepanjang pengamatan Senin (24/12) hingga Selasa (25/12) dini hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meneruskan laporan Windi Cahya Untung, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

     

    Di dalam rilis yang diterima di Bandarlampung, Selasa pagi, BMKG menyatakan dalam periode pengamatan 24 Desember 2018, pukul 00.00 sampai dengan 25 Desember pukul 00.00 WIB, Gunung Anak Kratau terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 300-600 meter di atas puncak kawah.

    Awan panas terlihat bergerak ke arah selatan. Suara dentuman terdengar di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (PGA).

    Aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau mengalami tremor menerus, amplitudo 9-35 mm (dominan 25 mm). Data tersebut diambil dari Stasiun Sertung wilayah gugusan pulau-pulau sekitar Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

    Gunung api di dalam laut dengan ketinggian saat ini 338 meter dari permukaan laut (mdpl) itu selama pengamatan kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah utara, dan timur laut, dan timur. Suhu udara 24-31 derajat Celsius, kelembapan udara 63-98 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

    Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

     

     

    Sumber : republika

  • Detik-Detik Tsunami Terjang Pantai Banten Hingga Lampung

    Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.

    Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.

    Tsunami bersamaan dengan terjadinya gelombang tinggi.

    Malam Minggu ceria menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru berubah menjadi kepanikan mencekam saat gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten, termasuk daerah Pantai Anyer.

    Gelombang tinggi Sabtu (22/12) pukul 21.10 WIB tidak hanya menerjang permukiman, penginapan, dan fasilitas wisata di kawasan pantai barat Banten, namun juga menyapu sebagian kawasan pesisir Provinsi Lampung. Alat pengukur gelombang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gelombang dengan rata-rata tinggi satu hingga dua meter di wilayah Banten dan Lampung.

    Perangkat BMKG merekam ketinggian gelombang di wilayah Serang 0,9 meter pukul 21.27 WIB, Banten 0,35 meter pada pukul 21.33 WIB, Kota Agung-Lampung 0,36 meter pada pukul 21.35 WIB, dan Pelabuhan Panjang 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB. Menurut BMKG itu adalah tsunami.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BKMG Rahmat Triyono menjelaskan tsunami masuk ke daratan sekitar pukul 21.30 WIB.

    “Walaupun tsunaminya hanya kecil, tetapi karena bersamaan ada gelombang tinggi membuat gelombang tsunami masuk hingga ke daratan karena memang kaitannya pada durasi,” kata Rahmat. Ia menambahkan daya tsunami meningkat karena terjadi bersamaan dengan gelombang pasang bulan purnama.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan tsunami itu bukan dipicu oleh aktivitas seismik tektonik. Dia memastikan seismograf tidak mencatat adanya gempa bumi akibat pergeseran lempeng bumi yang kerap menimbulkan tsunami. Kejadian itu bersamaan dengan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

    “Tidak ada gejala seismisitas tektonik yang memicu tsunami sehingga setelah tadi berkoordinasi dengan Badan Geologi, bahwa diduga akibat erupsi tersebut, baik kemungkinan bisa langsung atau secara tidak langsung memicu terjadinya tsunami,” kata Dwikorita pada Ahad dini hari.

    Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan tsunami di laut jika terdapat aktivitas vulkanik yang menghasilkan energi untuk menyebabkan gelombang tsunami seperti longsoran material vulkanis, longsoran lereng gunung, atau bahkan lontaran material vulkanis.

    Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar dalam telekonferensi pada Ahad dini hari menjelaskan lembaganya akan memeriksa morfologi dari gunung itu untuk memastikan penyebab gelombang tsunami. Rudy mengungkapkan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sejak 29 Juni hingga saat ini. Pada Sabtu (22/12), gunung itu mengalami beberapa letusan strombolian, melontarkan material vulkanis ke udara.

    “Aktivitas letusan-letusan ini memang terjadi bukan hanya malam ini saja tetapi sudah terjadi hampir tiap hari dengan tipe letusan strombolian jadi lontaran material gunung api ke atas,” katanya.

    Badan Geologi mencatat pada Sabtu petang hingga malam, pos pengamatan merekam letusan terjadi pukul 19.00 WIB dan 21.03 WIB. “Memang terjadi lagi letusan, hanya karena cuacanya kurang mendukung untuk pemantauan visual, kita tidak melihat lontaran ketinggiannya. Namun demikian memang tiap letusan di Gunung Anak Krakatau ini ada juga lelehan lava yang turun mengikuti lerengnya,” katanya.

    Kepala BMKG Dwikorita meminta warga menghindari kawasan pantai di Selat Sunda karena potensi gelombang tsunami lanjutan dan gelombang air pasang masih tinggi.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwonugroho mengatakan bahwa menurut data terkini hingga Ahad tsunami telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua orang masih dinyatakan hilang. Korban tersebar di Kabupaten Pandeglang dan Serang di Banten serta Lampung Selatan.

    Di Kabupaten Pandeglang, bencana berdampak ke Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur, menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.

    Bencana itu juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, empat orang luka dan dua orang hilang di Serang; serta mengakibatkan tiga orang meninggal dan 11 orang terluka di Lampung Selatan.

    “Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami,” kata Sutopo.

    BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang, dan menghubungi nomor kontak darurat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan Ketut Sukerta 081279211977, Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Pandeglang Deni 08129536606, dan BPBD Kabupaten Pandeglang 081287849020 kalau membutuhkan bantuan.

     

     

    Sumber : republika

  • Banjir Makin Meluas di Lampung

    Banjir melanda sebagian besar wilayah Lampung (ilustrasi)

    Banjir melanda sebagian besar wilayah Lampung (ilustrasi)

    Foto: DOK ACT Lampung
    Banjir mengakibatkan infrastruktur rumah warga dan gedung pemerintah terdampak.

    Banjir disertai longsor dilaporkan masih terjadi dan belum surut di sejumlah tempat di Provinsi Lampung, Sabtu (1/12). Titik-titik banjir itu terjadi menyusul banjir sejak Jumat (30/11) di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, dan Kota Bandarlampung.

    Hingga Sabtu pagi, warga menyampaikan masih terjadi banjir pada beberapa lokasi di Kabupaten Tanggamus. Yakni di Pekon (Kampung) Garut, Kecamatan Semaka dan Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus.

    Warga setempat, Rusmedi menyampaikan banjir di wilayah sekitar rumahnya terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dan masih berlangsung hingga Sabtu pagi ini. Banjir berasal dari luapan Sungai (Way) Semaka, akibat hujan terjadi terus menerus sejak Jumat (30/11) malam hingga pagi ini.

    Ia menduga pula, luapan Sungai Semaka itu bukan karena banjir lokal saja. Tapi lebih parah diakibatkan banjir bandang/kiriman dari Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

    Banjir mengakibatkan infrastruktur rumah warga dan gedung pemerintah sebagian terkena dampaknya. Seperti yaitu SMPN 2 Semaka di Pekon Garut, Kecamatan Semaka, Tanggamus kebanjiran sejak Jumat kemarin. “Saat ini lingkungan warga Pekon Garut mulai tergenang air dengan ketinggian sekitar 10 cm hingga 20 cm,” kata warga setempat itu pula.

    Akibat curah hujan tinggi, ruas Jalan Lintas Barat Lampung di Pekon Sedayu, Semaka, juga mengalami longsor pada beberapa titik. Longsor itu mengganggu kelancaran arus lalu lintas, termasuk merusak infrastruktur listrik PT PLN setempat. Namun petugas PLN dilaporkan sudah turun ke lokasi untuk membenahinya.

    Banjir juga masih menggenangi permukiman warga di Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus. Warga setempat melaporkan debit air yang menggenangi sekitar lingkungan mereka terlihat semakin tinggi.

    Banjir di Lampung Selatan, sekitar Desa Tarahan dan Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung terjadi pada Jumat (30/11) hingga menggenangi Jalan Lintas Sumatera dan menimbulkan kemacetan sampai beberapa jam. Hal ini mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengantisipasi dengan mendirikan posko, tenda, dan menyiapkan dapur umum, untuk bersiaga jika banjir susulan terjadi lagi. Personel dan peralatan berat juga disiagakan.

    ABadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Raden Intan Lampung, di Branti telah menyampaikan peringatan dini kewaspadaan kondisi cuaca buruk. Diprediksi hujan lebat disertai angin kencang dan petir diperkirakan masih berlangsung di sejumlah wilayah Lampung. Termasuk di Kabupaten Lampung Selatan dan Tanggamus pada Sabtu hingga Ahad (2/12) pagi.

     

     

     

    Sumber : republika