Tag: Gempa Bumi

  • Sebagian Warga Banggai Sulteng Balik ke Rumah Pasca Gempa M 6,8

    Warga Kepualauan Banggai dan Kabupaten Banggai sejak pagi tadi sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. Mereka tadi malam tidur di tempat pengungsian karena masih takut tsunami dan gempa susulan.

    “Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Banggai melaporkan pada Sabtu (13/4) pukul 06.00 WIB bahwa 1.300 KK penyintas tersebar di 4 titik, yaitu halaman kantor bupati, masjid An-Nur komplek perkantoran, Gedung DPRD dan kantor polres telah kembali ke rumah mereka. Penyintas pulang ke rumahnya secara mandiri dan sebagian diantar oleh BPBD,” ujar Kapusdatin dan Humas BNPB, Sutopo, dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (13/4/2019).

    Sutopo mengatakan peringatan dini tsunami sudah dicabut sejak malam. Tetapi warga memilih mengungsi ke dataran tinggi dengan alasan masih khawatir.

    “Meskipun BMKG sudah menyatakan peringatan dini tsunami diakhiri sejak semalam. Namun tidak seketika warga mau kembali ke rumahnya. Mereka tetap memilih mengungsi di bukit-bukit atau di daerah yang tinggi,” tuturnya.

    Sutopo menjelaskan, kondisi di Kota Palu, Luwuk, Banggai, Kepulauan Banggai sudah kondusif. Meski begitu, dia meminta warga tetap waspada.

    “Beberapa warga di Kabupaten Banggai masih ada di pegunungan karena rasa takut, demikian juga mereka yang ada di Kabupaten Kepulauan Banggai. Namun sebagian besar warga yang awalnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.

     

     

    Sumber : republika.co.id

  • 3 Gempa Goyang Tanah Air Senin Dini Hari Tadi

    Gempa Bumi

    Tiga gempa dengan kekuatan magnitudo berbeda menggoyang wilayah Tanah Air, Selasa dini hari (7/1/2019).

    Gempa pertama terjadi di Halmahera Barat, Maluku Utara dengan kekuatan magnitudo 6,5.

    Gempa terjadi Selasa sekitar pukul 00.27 WIB berlokasi d 2,35 Lintang Utara, 126,74 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer.

    Gempa pertama di Halmahera Barat diikuti gempa kedua dengan kekuatan magnitudo 5 sekitar pukul 01.18 WIB.

    Sumber BMKG menyebut gempa tidak berpotens tsunami.

    Selain Halmahera Barat, gempa juga menggoyang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Senin dinihari tadi. Gempa bermagnitudo 5,1 itu terjadi sekitar pukul 01.25 WIB.

    Gempa Sitaro berlokasi 2.40 lintang selatan 126 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer.

     

    Saksikan video di bawah ini:

     

    Sumber : liputan6
  • Gempa 4,2 SR Guncang Kabupaten Jayapura

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua mencatat gempa berkekuatan 4,2 Skala Richter mengguncang Kabupaten Jayapura pada Jumat (4/1), sekitar pukul 08.15 WIT.

    Gempa tersebut berlokasi di 2,46 Lintang Selatan dan 140,55 Bujur Timur atau  13 kilometer timur laut Kabupaten Jayapura, pada kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi itu dirasakan di Distrik Heram, Waena Abepura, hingga Kota Jayapura.

    Gempa bumi (ilustrasi)
    Gempa bumi (ilustrasi)

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan dari pejabat berwenang terkait dengan kerugian materi atau korban akibat gempa itu.

    Ia mengatakan penjalaran getaran gempa itu dirasakan cukup signifikan. Berdasarkan laporan masyarakat, kata dia, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI di Sentani, III MMI di Heram, dan  II-III MMI di Kota Jayapura.

    Ditinjau dari kedalaman hiposenter, katanya, berupa gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kabupaten Jayapura. Ia mengatakan kekuatan gempa bumi itu tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

    “Hingga saat ini belum terjadi gempa susulan sampai berita ini dilaporkan pukul 08.40 WIT,” ujarnya  di Jayapura, Jumat (4/1).

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya. “Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai diimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” kata dia.

     

     

     

    Sumber : republika

  • Gempa Terasa di Kulonprogo Jumat Subuh

    Gempa bumi (ilustrasi)

    Gempa bumi (ilustrasi)

    Gempa tersebut memiliki magnitudo 5,1 skala richter.

    Gempa bumi dirasakan masyarakat Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (30/11) pagi. Getaran yang diakibatkan gempa bisa dirasakan sekitar pukul 03.42 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tersebut memiliki magnitudo 5,1 skala richter.

    Gempa terjadi di kedalaman 18 kilometer. Titik gempa tepatnya berada di 8.84 lintang selatan dan 109.74 barat timur. Lokasi gempa berada di 122 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Kulonprogo.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa yang terjadi beberapa saat menjelang kumandang azan subuh sempat mengagetkan masyarakat. Utamanya, masyarakat yang hendak menuju masjid untuk melaksanakan ibadah shalat subuh.

    Salah satu warga Kecamatan Wates, Rossi, mengaku sempat merasakan gempa. “Pas mau berangkat (ke masjid) berasa getar, tapi sebentar sehabis itu sudah tidak lagi,” kata Rossi kepada Republika.co.id, Jumat (30/11) pagi.

    Meski begitu, jarak gempa memang cukup jauh dari pusat DIY. Karenanya, gempa hampir tidak dirasakan masyarakat yang berada di kabupaten/kota lain di DIY.

     

     

    Sumber : Republika
  • BMKG: Jangan Percaya Prediksi Gempa Bumi

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memeriksa ulang sumber informasi gempa. Hal itu untuk memastikan informasi gempa tersebut benar berasal dari sumber yang kredibel dan resmi.

     

    Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono saat ini banyak pihak tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi bohong mengenai prediksi gempa terjadi di Indonesia. Daryono mengatakan, masyarakat harus memastikan informasi gempa tersebut berasal dari sumber yang memiliki alamat kantor, nomor telepon, serta nama petugas yang bertanggung jawab. “Ini penting agar informasi yang dikeluarkan dapat direspons balik oleh publik, sehingga lembaga tersebut dapat dihubungi untuk dimintai penjelasan lebih lanjut,” kata Daryono, Kamis (23/8).

     

    Daryono menyebutkan beberapa lembaga yang bisa digunakan masyarakat sebagai sumber informasi terkait gempa. Lembaga tersebut yakni BMKG, USGS (Amerika Serikat), JMA (Jepang), GFZ (Jerman), EMSC (Mediterania), Geoscope, dan CEA (China).

     

    Jika mereka tidak menyebutkan lembaga, alamat, nomor kontak lembaga dan nama petugas  yang dapat dihubungi, bahkan tidak menjelaskan metoda ilmiah ataupun data yang digunakan untuk memprediksi, maka sebenarnya mereka tidak bertanggung jawab. Daryono mengibaratkan hal tersebut dengan seorang anak setelah melempar petasan kemudian lari dan bersembunyi.

     

    “Saya percaya siapapun dapat dengan mudah membuat tulisan semacam informasi gempa dan prediksi gempa karangan selanjutnya diunggah di media sosial,” kata dia melanjutkan.

     

    Belakangan, beredar prediksi gempa palsu di media sosial. Terkait hal tersebut, Daryono mengungkapkan bahwa gempa tidak dapat diprediksi dan mustahil ada lembaga saat ini dapat memprediksi gempa secara tepat.

     

    “Hingga saat ini, tidak ada satupun lembaga resmi dan pakar yang kredibel dan diakui mampu memprediksi gempa. Pakar gempa sedunia kini pun sepakat bahwa gempa memang belum dapat diprediksi dengan akurat kapan di mana dan berapa magnitudonya,” kata dia menjelaskan.

     

    Sumber : Republika

  • 500 Kepala Keluarga Jadi Korban Gempa Lombok

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahsanul Khalik belum berani mengungkap angka pasti terkait jumlah korban terdampak gempa pada Ahad (29/7). Namun menurutnya kemungkinan besar 500 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban gempa.

    Ahsanul menyebutkan, tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Bayan di Lombok Utara menjadi wilayah dengan dampak terparah. Ia juga belum berani mengungkap data korban meninggal lantaran masih dalam proses pendataan.

    “Korban gempa meninggal tadi kita dengar 10 orang, ada ratusan luka-luka tapi perlu pendataan lebih lanjut,” lanjutnya.

    Dinas Sosial NTB telah menerjunkan Tagana untuk memberikan bantuan dan juga membuka posko di Lapangan Sajang dan Sembalun Bumbung di Kecamatan Sembalun.

    “Kita mulai dropping bantuan ada terpal, matras, selimut dan makanan siap saji. Kita juga buka dapur umum lapangan di Sembalun, Sambelia, dan Bayan,” katanya.

    Ia menegaskan, kebutuhan pokok warga terdampak menjadi prioritas sampai beberapa hari ke depan. Ahsanul menambahkan, Dinsos juga menyiapkan genset di lokasi pengungsian sebagai antisipasi belum normalnya aliran listrik.

    “Kita juga koordinasi dengan PLN untuk sampaikan kondisi di lapangan terkait listrik,” ungkap dia.

    Sumber : Republika.co.id