Tag: anak

  • Kisah Malaikat Kecil di Balik Penyelamatan Rombongan Turis Malaysia di Lombok

    Tanah longsor yang terjadi di Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Minggu (17/03/2019) lalu menewaskan satu orang pemandu wisata asal Desa Senaru, serta dua orang warga negara Malaysia. Selain itu, puluhan orang mengalami luka-luka akibat tertimba material tanah serta batuan akibat longsor tersebut. Terjadi longsor di objek wisata yang berada di kaki Gunung Rinjani itu diakibatkan karena gempa besar yang melanda.

    Indonesia pun kembali berduka atas gempa yang kembali mendera pulau Seribu Masjid ini.

    Tragedi terbaru tersebut menyisakan kisah heroik. Sewaktu kejadian terdapat rombongan wisatawan berjumlah 40 orang warga negara Malaysia dan China yang sedang berlibur di objek wisata tersebut.

    Salah seorang wisatawan yang berhasil selamat, Wong Siew Lin, menerangkan bahwa rombongan baru sampai di lokasi sekitar 30 menit kemudian gempa mulai terasa serta batu-batu mulai berjatuhan. Rombongan pun terjebak di lokasi bencana, sudah ada yang meninggal, dan banyak yang terluka. Di kepanikan dan kengerian itu, dan upaya awal evakuasi, muncul Taufik yang berumur 7 tahun, bocah penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara yang berhasil menjadi penyelamat bagi puluhan warga negara Malaysia yang menjadi korban luka.

    Penuh dengan perjuangan, Taufik menunjukkan jalur aman untuk kembali ke jalanan utama dan mendapatkan pertolongan. “Saya sangat berterimakasih kepada semua orang yang menyelamatkan saya. Salah satunya penyelamat kecil saya, Taufik,” ujar Wong.

    aufik berfoto bersama salah satu korban yang selamat dari musibah tanah longsor di air terjun Tiu Kelep, Wong Siew Lin, serta Koordinator Global Peace Mission Malaysia (GPMM), Syahrir Azfar bin Saleh, Kamis (21/03/2019) (Inside Lombok/Bayu Pratama)

    Taufik adalah seorang pemandu wisata cilik asal Desa Senaru yang sehari-hari bekerja memandu wisatawan di wilayah sekitar air terjun tersebut. Wong menambahkan, bahwa ditengah keterbatasan yang dimilikinya, Taufik tanpa takut dan tanpa pamrih menyelamatkannya di lokasi air terjun tersebut.

    “Dia penunjuk jalan. Dia masih anak kecil, tapi dia mendampingi kami selama perjalanan dan proses evakuasi. Seharusnya anak sekecil itu tidak perlu bekerja. Dia masih sangat kecil. Tapi dia menyelamatkan saya,” ujar Wong seperti dikutip oleh InsideLombok.com.

    Kabar ini sampai ke telinga Global Peace Mission Malaysia. “Insya Allah kami angkat sebagai wira penyelamat manusia yang paling kecil dan menjadi satu simbol kepahlawanan, keberanian menyelamatkan nyawa yang membutuhkan pertolongan,” kata Koordinator Operasi Global Peace Mission Malaysia, Syahrir Azfar bin Saleh, di Mataram, Kamis (21/3) seperti dikutip InsideIndonesia.id.

    Syahrir Azfar sendiri, yang sudah ada di Lombok sejak Agustus 2018 lalu, menerangkan bahwa pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Malaysia untuk agar bisa membiayai perawatan kepada Taufik, agar bisa hidup normal. Mengingat Taufik merupakan bocah penyandang disabilitas, karena tidak bisa berbicara dan tidak bisa mendengar. Kondisi fisik telinga tidak normal, sehingga perlu dilakukan operasi.. “Kami sedang meminta sokongan dan dukungan dari kerajaan Malaysia dimana kita mengangkat adik Taufik yang telah menyelamatkan masyarakat Malaysia, dimana kita harus memberikan ruang bagi adik Taufik untuk hidup seperti orang lain. Kami ingin mengadopsi adik Taufik,” ujar Syahrir, Kamis (21/03/2019).

    Selain itu, Taufik juga sedang diusulkan untuk diberikan dukungan pendidikan sampai Taufik kuliah dari Pemerintah Malaysia. Taufik sendiri selama ini diketahui memang tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah karena keterbatasan fisiknya.

    Kami bangga padamu, Malaikat Kecil. Sehat dan berani selalu.

     

    Sumber : GNFI

  • Hujan-hujanan Bisa Membuat Sakit, Ini Penjelasannya.

    Saat kita kecil, orang tua kita tentu sering sekali melarang kita untuk hujan-hujanan karena bisa membuat tubuh kita terkena pilek dan demam. Padahal, anak kecil tentu sangat berharap bisa bermain di bawah hujan yang deras karena akan sangat menyenangkan dan mengasyikkan. Apakah benar hujan-hujanan bisa memberikan dampak kesehatan yang buruk bagi tubuh?

    Hujan-hujanan ternyata memang bisa menyebabkan penyakit. Pakar kesehatan berkata bahwa hujan-hujanan bisa membuat tubuh terserang flu, pusing, dan badan meriang yang disertai demam tinggi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

    Hasil gambar untuk apa benar hujan hujanan bisa sakit

    Berada dalam satu ruangan dengan orang yang terinfeksi virus

    Biasanya virus flu cenderung berkembang biak lebih aktif saat cuaca dingin atau hujan di dalam ruangan yang dipenuhi banyak orang. Pasalnya, pada masa tersebut orang cenderung saling berdekatan dalam jarak dekat satu sama lain sehingga virus dapat menular dengan cepat. Ketika ada satu atau beberapa teman Anda yang sedang terkena flu kemudian bersin dan Anda tanpa disadari menghirup udara yang sudah terkontaminasi oleh orang yang sedang mengalami flu kemungkinan besar Anda akan ikut terinfeksi.

    Suhu tubuh rendah

    Ketika Anda kehujanan, pada saat itu temperatur suhu Anda menurun. Apalagi jika pakaian yang Anda kenakan basah terkena air hujan, hal ini memungkinkan Anda terkena hipotermia karena kondisi badan kehilangan terlalu banyak suhu panas. Hipotermia memberikan tekanan pada tubuh termasuk sistem imun yang menyebabkan peluang Anda terinfeksi virus lebih besar. Tak jarang hujan dapat memperburuk sistem kekebalan tubuh Anda, tetapi dalam hal ini bukan penyebab langsung Anda sakit.

    Pernah mendengar mitos gerimis bisa menyebabkan rasa sakit lebih cepat daripada hujan lebat? Hal ini ternyata benar adanya secara medis. Gerimis ternyata membawa sifat asam yang lebih tinggi karena diturunkan setetes demi setetes gerimis. Berbeda dengan hujan deras, asam justru menjadi lebih tersebar karena diturunkan layaknya siraman air, bukannya tetes demi tetes yang memiliki konsentrasi asam tinggi. Hindari hujan-hujanan saat gerimis tiba dan jika sudah terlanjur, ada baiknya anda langsung basahi kepala dengan air hangat agar tubuh anda tidak mudah terkena penyakit.

    Hujan yang baru pertama kali datang setelah musim kemarau panjang ternyata juga tidak baik bagi tubuh. Banyak zat berbahaya pada atmosfer yang pada akhirnya ikut terbawa dengan air hujan pertama dan jika kita hujan-hujanan, bisa jadi banyak partikel layaknya logam dan berbagai polutan justru mengenai tubuh dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun drastis dan menyebabkan berbagai macam penyakit.

    Semoga bermanfaat!

     

     

     

    Sumber :

    • hellosehat
    • doktersehat
  • Cara Menghadapi Anak yang Pemarah

    Dalam psikologi terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi masalah dan memberikan solusinya. Termasuk dalam hal psikologi anak. Anak adalah anugerah yang diberikan kepada sebagian besar orang tua untuk dididik dengan benar. Namun dalam mendidik anak terdapat berbagai macam tingkah laku pada anak yang terkadang dapat membuat orang tua merasa kurang senang.

    Menghadapi kemarahan anak bisa membuat orang tua pusing bukan main. Terlebih lagi, marah kepada orang tua dilarang keras dalam Islam, sebagaimana diperingatkan Allah SWT dalam surat al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” Berapa banyak dari kita setelah membaca kisah anak berbakti kepada orang tua, ingin agar anak kita juga berperilaku serupa. Oleh karena itu, salah satu peran orang tua dalam mendidik anak adalah menjauhkan mereka dari sifat pemarah.

    Hasil gambar untuk anak pemarah bagaimana

    Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para orang tua agar si kecil tidak mudah marah dengan membantu mengendalikan emosinya.

    1. Mencari tahu penyebab anak marah

    Cara pertama untuk mengatasi anak pemarah adalah denan mencari tahu penyebabnya. Faktanya seorang anak yang tiba-tiba marah berawal dari penyebab yang tidak diketahui orang tua. Diharapkan dengan mengetahui penyebab anak marah orang tua dapat mencegah terlebih dahulu.

    Contohnya jika anak mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi, ada baiknya sebagai orang tua untuk memenuhi keinginan anak yang sesanggup orang tua. Lagi pula anak kecil jarang memiliki keinginan yang tinggi jika tidak diajarkan terlebih dahulu.

    2.  Mencontohkan perilaku yang baik

    Cara kedua dengan mencontohkan perilaku yang baik terhadap anak. Setiap anak mencontoh perilaku yang sering dijumpainya sehari-hari. Dan rumah adalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktu. Dimana setiap harinya anak lebih banyak bertemu dengan orang tua. Ini adalah langkah yang tepat untuk mencontohkan perilaku yang baik. Salah satu contoh yang baik untuk diterapkan dirumah bersama dengan anak-anak adalah tidak marah.

    3. Tetap bersikap tenang

    Cara ketiga untuk mengatasi anak yang marah adalah menunjukkan sikap yang tenang akan kemarahan anak tersebut. Dengan melihat respon dari orangtuanya yang tidak ikut marah membuat anak merasa marahnya menjadi tidak dipedulikan. Dan ternyata sikap tenang ini dapat menjadi senjata untuk membuat anak berpikir marah kembali. Karena menurutnya percuma saja marah karena orang tua tidak menanggapi kemarahannya.

    4. Memberikan pelukan pada anak

    Cara mengatasi anak pemarah yang keempat adalah memberikan pelukan. Penelitian membuktikan bahwa memberikan pelukan terhadap anak yang pemarah dapat menghentikan kemarahannya. Hal ini terjadi karena saat marah ada senyawa seperti dopamin yang dilepaskan otak sehingga memberikan rasa tenang pada anak.

    5. Menahan diri untuk marah 

    Kelima cara mengatasi anak pemarah dengan menahan diri untuk memarahi anak kembali. Saat situasi sedang memanas seperti itu ada baiknya salah satu pihak mencoba mengalah dengan tidak ikut marah. Cara ini efektif untuk meredakan situasi dan membuat situasi menjadi tenang dan terkontrol kembali.

    6. Menasehati anak

    Cara mengatasi anak pemarah yang keenam adalah dengan nasehat. Nasehat diperlukan untuk memperbaikan sikap yang selama ini keliru agar baik kembali.

    Nasehat diberikan kepada yang muda dari yang tua contohnya orang tua pada anak. Cara memberikan nasehat yang baik adalah menunggu situasi tenang dan bicaralah empat mata dengan anak.

    7. Mengendalikan emosi

    Mengatasi anak pemarah selanjutnya adalah dengan mengendalikan emosi. Pengendalian emosi ini penting bagi orang tua untuk mencegah anak menjadi pemarah untuk seterusnya. Emosi orang tua yang terkendali dapat membantu meredakan emosi anak juga, dengan begitu kemarahan anak tidak akan berlangsung lama.

    8. Mendidik anak

    Kedelapan adalah dengan mendidik anak sebagai cara mengatasi anak pemarah. Tidak dipungkiri bahwa kemarahan anak merupakan hasil dari didikan juga. Memberikan didikan yang baik kepada anak merupakan tugas utama orang tua. Dengan didikan yang baik anak akan merubah menjadi pribadi yang menyenangkan. Didikan terhadap anak juga akan selalu menjadi perilakunya hingga tua nanti.

    9. Mengajarkan ilmu agama

    Agama adalah langkah utama dalam memberikan pendidikan yang baik pada anak. Dalam agam kita juga diajarkan untuk dapat mengatasi rasa marah dan menahan rasa marah. Mungkin saat kecil pemahaman ini belum terasa manfaatnya. Namun anak yang diajarkan ilmu agama akan mencoba menerapkan perilaku tersebut meskipun butuh waktu yang lama. Setidaknya teori tersebut sudah dipahami oleh anak dengan baik.

    10. Mendampingi anak saat menonton televisi

    Cara kesepuluh untuk mengatasi anak pemarah adalah dengan selalu mendampingi anak dalam menonton. Masa kecil merupakan masa yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi. Menonton televisi sama sekali tidak dilarang untuk anak.

    Ada beberapa hal dalam menonton televisi bagi anak dan menjadi pengingat bagi orang tua yaitu :

    • Menonton televisi tidak boleh sampai berjam-jam, anak juga harus diajarkan untuk belajar, makan, sholat dan tidur siang
    • Menonton televisi tidak boleh terlalu dekat karena akan merusak mata.
    • Saat anak menonton televisi orang tua juga harus menyaring tontonan untuk anak. Hindari tontonan yang mengajarkan marah-marah.

    Hal ini bertujuan untuk menghindarkan anak dari mencontoh sikap yang ditontonnya pada layar televisi.

    11. Mendengarkan anak

    Cara kesebelas adalah dengan mendengarkan anak. Di saat sekarang ini kebersamaa orang tua dan anak menjadi sedikit sekali karena alasan pekerjaan. Akibatnya anak merasa seperti diabaikan dan tidak ada yang mendengarkannya. Karena bisa saja anak ingin didengarkan oleh orang tua karena anak ingin bercerita. Cobalah untuk mengatasi hal ini dengan mengajak anak berbicara apa aja kegiatannya seharian ini sambil mendengarkan anak bercerita dengan baik.

    12. Pengertian

    Cara kedua belas untuk mengatasi anak pemarah adalah dengan menunjukkan sikap pengertian. Tidak hanya orang dewasa yang ingin dimengerti namun seorang anakpun juga ingin diberikan pengertian. Rasa pengertian yang ditunjukkan oleh orang tuanya dapat membuat rasa marah pada anak teratasi.

    Rasa pengertian tidak ada bedanya dengan rasa kasih sayang. Setiap anak yang mudah marah pada umumnya karena merasa kurang mendapatkan rasa kasih dan sayang dari kedua orangtuanya. Jadi mulai sekarang janganlah ragu untuk memberikan rasa pengertian dan kasih sayang yang Anda miliki.

    13. Menunjukkan sikap simpati

    Rasa simpati merupakan tindakan yang menunjukkan rasa ikut merasakan apa yang dialami seseorang. Setiap orang memiliki sikap simpati dalam hatinya namun cara menunjukkannya yang berbeda bagi setiap orang. Ada orang yang dapat dengan mudah menunjukkan sikap simpati dan anak yang menunjukkan sikap simpati secara sembunyi.

    Jika Anda kesulitan untuk menunjukkan sikap simpati ada baiknya untuk berusaha menunjukkan pada anak. Sikap simpati yang Anda tunjukkan dapat membuat rasa yang mendalam didalam hati anak. Dan sikap ini juga yang akan membuat anak berhenti untuk marah.

    14. Berfikir positif

    Cara keempat belas untuk mengatasi anak pemarah adalah berfikir positif. Pikiran yang positif tidak hanya meredakan emosi namun juga mengendalikan marah pada anak. Pikiran yang positif menjadi salah satu solusi untuk dapat mengatasi marah pada anak. Dan kabar baiknya berfikir positif adalah untuk menjaga kesehatan pada tubuh sehari-hari.

    15. Tidak mengungkit kemarahan anak

    Cara terakhir untuk mengatasi anak pemarah adalah dengan tidak mengungkit apa yang dapat membuat anak marah. Jika sebelumnya orang tua sudah tahu apa penyebab anak menjadi marah. Maka langkah selanjutnya adalah dengan tidak membuat atau melakukan sesuatu yang membuat anak menjadi marah.

    Mengungkit kenangan tentang anak yang pernah marah juga tidak dianjurkan. Ada baiknya orang tua juga ikut berperan dalam mengontrol rasa mara pada anak. Sebaik mungkin mencoba untuk melupakan apapun yang pernah terjadi sebelumnya.

    Terakhir, kepada para orang tua, atau mereka yang memiliki tanggung jawab untuk membesarkan anak, cara-cara di atas hanyalah sebagian wasilah untuk mengatasi anak pemarah, jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar memperindah akhlak anak-anak kita serta dimudahkan dalam mendidik mereka.

    Semoga bermanfaat!

     

     

    Sumber :

    • dosenpsikologi.com
    • cintalia.com
    • hellosehat.com
  • Seorang Anak Tewas Tersambar Petir

    Seorang anak perempuan, SAP (6), tewas tersambar petir di kediamannya di RT 06 RW 02 Desa Sanja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Rabu (12/12) sore. Polisi menduga sambaran petir menyengatnya melalui aliran listrik yang tersambung ke gawai yang sedang di-charge.

    Petir, ilustrasi

    Kepala Polisi Sektor Citeureup, Komisaris Darwan, menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat cuaca di wilayah Citeureup tengah diguyur hujan. Seketika petir menyambar korban yang langsung tidak sadarkan diri.

    “Begitu tersambar petir, korban langsung jatuh tertelungkup di lantai. Sementara tangan kanannya masih menggenggam ponsel dalam posisi menempel dengan pipi sebelah kanan. Sewaktu kabel charger mau dicabut oleh ibunya, ternyata masih ada aliran listrik yang dirasakan si ibu,” kata Darwan.

    Setelah aliran listrik dimatikan, lanjutnya, ibunda Ayu, Widia,  segera mencabut kabel dan mengangkat korban ke tempat tidur dan langsung bergegas meminta pertolongan ke warga sekitar. Tak lama, kata Darwan, warga sekitar mulai berdatangan dan membantu memeriksa kondisi korban yang ternyata sudah meninggal dunia.

    “Keluarga menganggap kejadian tersebut merupakan musibah sehingga tidak ada upaya untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut atau melibatkan pihak kepolisian untuk melakukan otopsi dan gelar perkara,” ujarnya.

    Korban merupakan anak dari pasangan suami istri Wahyu Supatmi dan Widya. Ayah korban merupakan seorang wiraswasta dan ibunda korban merupakan ibu rumah tangga. Diketahui oleh Widia saat melakukan pertolongan pertama pada korban, terdapat lebam hitam pada pipi korban sebelah kanan serta lebam hitam di bagian dada.

     

     

    Sumber : republika

  • Bolehkah Orangtua Memaksakan Minat Anaknya

    Berbicara mengenai minat tentu ada hubungannya dengan bakat. Minat dan bakat sendiri adalah dua hal yang berbeda. Minat adalah sebuah keinginan dari dalam diri untuk suatu hal sedangkan Bakat adalah sebuah kemampuan dasar yang ada dalam diri.

    Seringkali orang tua memaksakan anak nya untuk mengikuti kemauan orangtuanya seperti dipaksa mengikuti kursus A, kursus B dan sebagainya.

    Orangtua seakan-akan tahu yang terbaik untuk anaknya. Setiap anak memiliki minat dan bakat berbeda-beda. Tidak selalu sama dengan ayahnya atau ibunya, pun tidak selalu sama dengan apa yang diinginkan ayah atau ibunya.

    Minat tumbuh seiring dengan jalannya kehidupan seseorang melalui berbagai proses.

    Seseorang akan memiliki minat terhadap sesuatu ketika ia mendapatkan informasi atau gambaran dan pengalaman positif.

    Sudah tidak asing lagi dari jaman dulu hingga sekarang orang tua memaksakan anaknya untuk menjadi A menjadi B menjadi C dan sebagainya. Dan pada akhirnya bakat anak tersebut tidak berkembang dan mimpinya tidak tercapai.

    Bisa saja dengan cara orangtua memaksa anaknya mengikuti kursus balet contohnya. Mungkin saja  karena sebuah keharusan, anaknya menjadi bisa tari balet. Tetapi bagaimana jika anak tersebut tidak memiliki minat pada balet tadi? sepertinya bakat tanpa minat adalah hal yang sia sia bukan?

    Beda ceritanya jika seorang anak belum tahu minat dan bakatnya. Sebagai orang tua sangat boleh memberi sesuatu pengajaran atau pengalaman untuk memancing minat seorang anak.

    Dengan satu catatan, orangtua harus punya batasan dan tidak boleh memaksakan anak.

    Tidak Ada anak yang lahir bodoh ke dunia ini hanya saja mereka perlu diarahkan untuk untuk menemukan bakatnya.

    ” Setiap orang memiliki bakat, hanya masalahnya adalah bagaimana Cara anda untuk menemukannya ” (George Lucas )

    Ayah Bunda, setiap anak yang lahir di dunia ini sudah dibekali bakatnya masing-masing dan salah satu tugas kita sebagai orangtua adalah mengarahkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak.

    IKUTILAH SHARING SESSION
    Menguak Dan Memetakan Minat Bakat Anak (Menuju Anak Juara)

    Bersama :
    Ir. Agus Siswanto, AAAIJ, AMRP, MEI
    Sertified Promotor STIFIn ( Ilmu Pemetaan Sistem Operasi Otak )

    Biaya pendaftaran : 20.000
    Pembayaran biaya pendaftaran dilakukan melalui transfer ke no. Rek BRI Syariah
    1030726778 a.n Siti Permas

    Tanggal : 15 Desember 2018
    Tempat : Rumah Sehat Wellagree
    Jl. Asahan Baru no.14 Komplek Laladon Indah Ciomas Bogor
    Waktu : 10.00 – 12.00

    Bila ayah dan Bunda berminat untuk mengikuti acara tersebut silahkan daftar dengan mengisi formulir dibawah ini

    📞 Contact Person
    Hafsah (089675635516)

  • Maraknya Kasus Penculikan. Inilah Solusi Pencegahan Penculikan Anak

    Belakangan isu anak dibawa kabur orang tak dikenal kembali marak, namun apakah Anda sudah melakukan upaya mencegah penculikan anak yang mungkin terjadi?

    Kalau melihat update status di media sosial, ada banyak netizen yang mulai ketakutan isu penculikan anak. Bahkan tidak sedikit menyatakan terjadi di dekat rumah atau di kampungnya. Ada pula kejadian yang ternyata hanya ketakutan semata, ketika melihat orang tidak dikenal. Eh tenyata orang gila.

    Kalau diteliti lebih lanjut, ternyata ada berbagai motif yang bisa melatarbelakangi terjadi penculikan ini, misalnya motif ekonomi, perebutan hak asuh anak, kelainan prilaku, balas dendam, sosial, politik, dsb.

    Ilustrasi Melawan Penculik

    Akibat kerugian yang bisa dialami oleh korban maupun keluarganya dari musibah ini bisa bermacam-macam, seperti kehilangan materi, gangguan fisik, gangguan psikologis sampai kehilangan nyawa salah satu anggota keluarga. Bayangkan bagaimana sedihnya hati orangtua yang anaknya menjadi korban penculikan, bila ternyata pada saat ditemukan, anak dalam keadaan cacat, stress, depresi, trauma atau bahkan dalam keadaan sudah tak bernyawa.

    Dengan melihat banyaknya akibat kerugian dari adanya musibah ini, maka alangkah pentingnya untuk mengusahakan cara-cara yang dapat menghindarkan anak menjadi korban penculikan tersebut.

    Berikut ini ada beberapa tips yang dapat dijadikan masukan untuk dapat menghindari terjadinya penculikan anak :

    1. Jelaskan pada anak pentingnya sikap waspada terhadap orang lain terutama kepada orang yang belum dikenal karena ada kemungkinan mereka mempunyai niat buruk. Sikap waspada ini misalnya dapat diajarkan kepada anak dengan cara menolak diajak pergi atau menolak hadiah apapun dari orang lain bila belum mendapat ijin dari orangtua, tidak sembarangan mempersilahkan orang asing masuk ke dalam rumah, tidak bepergian keluar rumah sendiri tanpa ditemani orang dewasa yang bisa bertanggung jawab akan keselamatannya.
    2. Bila ingin mengajak anak pergi ke tempat ramai, ajari anak untuk tidak memisahkan diri dari orangtua atau pengasuh dan bekali anak dengan pengetahuan tentang lokasi petugas bagian informasi atau satpam, nama dan nomor telpon orangtua serta cara mudah menemukan kembali orangtua bila ia tersesat.
    3. Bekali anak dengan teknik dasar ketrampilan bela diri agar bisa melepaskan diri dengan segera dari sekapan penculik. Beri simulasi penculikan agar anak bisa mengetahui tindakan apa yang harus dilakukannya bila ada orang yang berusaha dengan paksa mau menculiknya. Misalnya dengan berteriak minta tolong, segera lari ke satpam atau berusaha menarik perhatian orang sekitarnya.
    4. Orangtua perlu bekerjasama dengan pihak sekolah untuk bersama-sama mencegah terjadinya penculikan. Misalnya dengan menciptakan sistem dimana pihak sekolah hanya memperbolehkan anak meninggalkan sekolah bila sudah dijemput oleh orang yang identitasnya sesuai dengan yang diberikan oleh orangtua atau anak sudah dijemput oleh mobil jemputan sekolahnya.
    5. Orangtua harus memilih secara cermat orang-orang yang dipekerjakan dirumah, terutama pengasuh dan supir. Misalnya dengan melakukan pengecekan terhadap identitas dan kredibilitas mereka kepada penyalur tempat kita mengambil mereka atau kepada majikan tempat mereka bekerja sebelumnya. Jangan sembarangan menyuruh orang lain yang belum dipercaya untuk menjemput anak di sekolah. Usahakan orangtua dapat mengantar jemput sendiri bila tidak ada orang lain yang dapat dipercaya.
    6. Orangtua perlu menceritakan pada anak, bila ada ada orang-orang yang dicurigai memiliki potensi balas dendam, pernah konflik atau bersaing bisnis dengan orangtua agar anak bisa berhati-hati atau menjauh bila bertemu dengan orang tersebut.
    7. Biasakan anak untuk tidak sembarangan memberikan informasi mengenai keluarga, seperti kebiasaan-kebiasaan atau jadwal orangtua, nomor telfon dan alamat rumah kepada orang asing yang bertanya kepadanya baik secara langsung atau melalui telfon. Karena informasi-informasi ini dikhawatirkan akan disalahgunakan untuk niat jahat seseorang.
    8. Sesibuk apapun orangtua, usahakan untuk tetap melakukan pengawasan dan komunikasi dengan anak. Misalnya dengan menelpon anak atau menyediakan waktu untuk mendengar cerita anak mengenai kejadian-kejadian yang dialaminya sepanjang hari itu. Hal ini diperlukan agar orangtua bisa mengantisipasi kemungkinan ada orang yang berniat jahat pada anak.

    Mencegah Penculikan Anak dengan Melaporkan Kepada Pihak Kepolisian

    Apabila melihat gerak-gerik orang tak dikenal baiknya melaporkan kepada pihak kepolisian. Sebelumnya, sebagai warga yang baik bisa melaporkan kepada pihak RT/RW/ Kepala Desa/ Lurah. Jangan langsung menuduh sembarangan atau memukuli orang yang dicurigai akan melakukan tindakan penculikan anak.

    Untuk memperjelas kecurigaan Anda, Laporan kepada pihak kepolisian mencukung untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Kalau penculikan terjadi, aparat kepolisian bisa mengungkap secara cepat jejak penculikan yang diduga membawa anak-anak.

    Apabila kecurigaan terjadi penculikan anak di lingkungan sekolah, laporkan kepada guru dan pihak sekolah. Agar orang tua dan pihak sekolah sama-sama waspada sebagai langkah mencegah penculikan anak.

    Disamping usaha-usaha tersebut di atas, satu hal yang juga sangat penting untuk kita lakukan adalah berdoa pada yang Maha Kuasa agar semua sanak keluarga kita terhindar dari penculikan atau musibah-musibah lainnya. Karena sehebat apapun usaha yang kita lakukan, pasti tidak akan berhasil bila kita tidak mendapat restu dariNya. Semoga Tuhan selalu memberi keselamatan pada kita semua, Aamiin.

     

     

     

    Sumber :

    • sabumiku.com
    • sahabatnestle.co.id