Skip to main content

Seorang anak perempuan, SAP (6), tewas tersambar petir di kediamannya di RT 06 RW 02 Desa Sanja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Rabu (12/12) sore. Polisi menduga sambaran petir menyengatnya melalui aliran listrik yang tersambung ke gawai yang sedang di-charge.

Petir, ilustrasi

Kepala Polisi Sektor Citeureup, Komisaris Darwan, menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat cuaca di wilayah Citeureup tengah diguyur hujan. Seketika petir menyambar korban yang langsung tidak sadarkan diri.

“Begitu tersambar petir, korban langsung jatuh tertelungkup di lantai. Sementara tangan kanannya masih menggenggam ponsel dalam posisi menempel dengan pipi sebelah kanan. Sewaktu kabel charger mau dicabut oleh ibunya, ternyata masih ada aliran listrik yang dirasakan si ibu,” kata Darwan.

Setelah aliran listrik dimatikan, lanjutnya, ibunda Ayu, Widia,  segera mencabut kabel dan mengangkat korban ke tempat tidur dan langsung bergegas meminta pertolongan ke warga sekitar. Tak lama, kata Darwan, warga sekitar mulai berdatangan dan membantu memeriksa kondisi korban yang ternyata sudah meninggal dunia.

“Keluarga menganggap kejadian tersebut merupakan musibah sehingga tidak ada upaya untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut atau melibatkan pihak kepolisian untuk melakukan otopsi dan gelar perkara,” ujarnya.

Korban merupakan anak dari pasangan suami istri Wahyu Supatmi dan Widya. Ayah korban merupakan seorang wiraswasta dan ibunda korban merupakan ibu rumah tangga. Diketahui oleh Widia saat melakukan pertolongan pertama pada korban, terdapat lebam hitam pada pipi korban sebelah kanan serta lebam hitam di bagian dada.

 

 

Sumber : republika