Kulit berada pada lapisan terluar tubuh manusia. Tentu, kulit menjadi hal terpenting yang harus dijaga dan dirawat, karena menjadi salah satu organ tubuh yang terlihat serta memengaruhi penampilan seseorang.
Selain itu, kulit juga salah satu bagian tubuh yang paling pertama bersentuhan dan terpapar dengan sinar matahari. Seperti yang kita ketahui, tidak selalu sinar matahari itu baik untuk kesehatan. Hal itu dikarenakan adanya sinar UV yang dapat merusak dan menyebabkan kanker kulit.
Riset terkini mengungkap bahwa kematian akibat kanker kulit di kalangan pria meningkat di sejumlah negara. Sejak 1985, kanker kulit lebih banyak menyerang hingga menyebabkan kematian pada pasien laki-laki daripada perempuan.
Belum diketahui alasan pasti terkait hal tersebut. Kendati demikian, salah satu bukti menunjukkan bahwa laki-laki cenderung kurang melindungi diri dari sinar matahari serta tidak mengindahkan peringatan kesehatan.
Lebih dari 90 persen kasus kanker kulit atau melanoma disebabkan oleh kerusakan sel kulit. Pemicu umumnya adalah paparan sinar matahari atau sumber radiasi ultraviolet (UV) lain seperti tanning bed alias alat yang menjadikan kulit menjadi kecokelatan.
Pemimpin studi, Dorothy Yang, telah mempresentasikan temuan pada Konferensi Riset Kanker Nasional 2018 di Inggris. Pada delapan dari 18 negara yang diteliti, tingkat kematian pria akibat kanker kulit meningkat 50 persen selama tiga dekade terakhir.
Dokter di Royal Free London NHS Foundation Trust London, Inggris, itu menyebutkan, peningkatan terdata dua kali lipat di Irlandia dan Kroasia. Lonjakan tajam lain ada di Spanyol dan Inggris (70 persen), Belanda (60 persen), serta Prancis dan Belgia (50 persen).
Sebaliknya, data di sejumlah negara menunjukkan angka kematian perempuan akibat kanker kulit menurun selama periode yang sama. Beberapa di antaranya adalah Austria (9 persen), Republik Ceko (16 persen), dan Israel (23 persen).
Dari sederet negara tersebut, Jepang sejauh ini memiliki angka kematian akibat melanoma yang paling rendah. Skala kematian akibat kanker tersebut pada pria dan wanita masing-masing adalah 0,24 dan 0,18 per 100 ribu orang.
“Kami tengah menyelidiki apakah faktor biologis atau genetik juga memainkan peran dalam terjangkitnya kanker kulit, yang sejauh ini belum dapat disimpulkan,” kata Yang, dikutip dari laman Malay Mail.
Melansir laman Boldsky, Rabu (25/7/2018), berikut beberapa faktor dan gejala kanker kulit yang perlu diketahui.
1. Adanya satu bercak kulit terbakar matahari
Ketika berlibur di pantai biasanya seseorang akan menghabiskan waktunya untuk berjemur dan menikmati hangatnya sinar matahari. Tanpa tersadar, berjemur terlalu lama menyebabkan kulit terpapar sinar matahari secara berlebihan dan menyebabkan beberapa titik tertentu terbakar matahari.
Berdasarkan penelitian di Melanoma Research Foundation mengungkapkan bahwa satu sengatan matahari tunggal saja dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko tinggi terkena kanker kulit. Hal itu karena satu luka bakar matahari yang buruk sudah cukup untuk memicu perbanyakan sel kanker di kulit yang dapat menyebabkan kanker kulit. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan tabir surya saat bepergian untuk melindungi kulit Anda.
2. Kulit Cerah
Ternyata terdapat studi yang mengungkapkan bahwa orang yang memiliki kulit cerah memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker kulit dibandingkan orang dengan kulit gelap. Faktor tersebut dikarenakan orang yang memiliki kulit cerah memiliki kandungan melanin yang lebih sedikit. Sedangkan, kandungan melanin pada kulit berfungsi untuk melindungi dari radiasi sinar UV.
3. Orang yang tinggal di pegunungan
Kondisi geografis dimana seseorang tinggal memengaruhi risiko terkena kanker kulit. Seperti halnya orang yang tinggal dipegunungan. Hal itu dikarenakan dataran tinggi memiliki kondisi yang cukup dekat dan sering terpapar sinar matahari. Sehingga, sinar UV yang mungkin mengenai kulit pada orang dipegunungan lebih tinggi intensitasnya dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah.
4. Keturunan
Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang bisa memiliki penyebab terkait secara turun-temurun. Terdapat studi yang mengungkapkan bahwa bila seseorang memiliki kanker kulit, maka ada 50 persen kemungkinan keturunan dari orang tersebut akan terkena kanker kulit.
5. Sering bepergian dengan pesawat
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh University of California bahwa orang yang sering bepergian dengan pesawat, seperti awak pesawat memiliki risiko terkena kanker kulit yang lebih tinggi. Hal itu dikarenakan sinar UV yang dipancarkan matahari jauh lebih dekat pada ketinggian yang tinggi.
Demikian artikel ini untuk menambah wawasan sahabat semua. Semoga bermanfaat!
Sumber :
- liputan6
- republika