Skip to main content

Banyak orang yang berpikir bahwa mengonsumsi makanan terlalu malam hanya akan menambah ukuran pinggang. Namun ternyata kebiasaan buruk itu juga bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

Berbeda jika mengonsumsi makanan padat kalori di siang hari dapat memberikan tambahan energi, mengendalikan nafsu makan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun jika makanan kaya kalori dikonsumsi pada malam hari, justru bisa berakibat sebaliknya. Selengkapnya simak bahaya makan malam berikut ini.

1. Kualitas tidur terganggu

Jika Anda merasa lapar di waktu yang tidak tepat, seperti makan tengah malam, hindarilah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung cairan seperti sup atau milkshake untuk mencegah keinginan buang air kecil (BAK) saat tidur. Hindari pula makanan dan minuman berkafein, seperti cokelat, kopi, minuman berenergi dan makanan energi lainnya karena bisa membuat Anda sulit tidur dan menyebabkan pusing ringan saat siang hari. Konsumsi alkohol larut malam juga dapat menyebabkan insomnia berkepanjangan, jika terlalu banyak minum.

Sebagai gantinya jika memang ingin makan tengah malam, pakar kesehatan khusus tidur Dr Timothy Morgenthaler merekomendasikan camilan sehat seperti oatmeal dengan susu rendah lemak dan menghindari makanan berposi besar serta pedas karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.

2. Menambah berat badan

Walau tidak berpengaruh secara langsung, akibat makan malam bisa mengakibatkan peningkatan berat badan. Menurut Erica Blackburg dalam wawancara dengan ABC News, orang sering memilih kripik dan es krim untuk dikonsumsi di malam hari.

Makanan seperti itu padat akan kalori, rendah nutrisi dan ‘ringan’ sehingga tidak memberikan rasa kenyang yang akhirnya mengakibatkan konsumsi berlebihan. Jika Anda membatasi kalori pada keesokan harinya dengan tujuan kompensasi, maka siklus makan ini bisa terjadi lagi dan menyebabkan berat badan meningkat drastis.

Makan tengah malam yang mengandung kalori sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan, namun hal ini hanya berlaku bagi mereka yang sakit atau sedang dalam perawatan medis dan memiliki nafsu makan yang kurang. Jika Anda salah satunya, pilih makanan sehat kaya kalori seperti kacang-kacangan, alpukat, keju atau makanan ringan olahan.

3. Heartburn dan acid reflux

Acid Reflux adalah kondisi umum di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan setelah makan. Kondisi ini biasanya disertai dengan rasa mulas atau nyeri seperti terbakar (heartburn) pada bagian tengah dada. Walau tidak setiap saat, kondisi tersebut biasanya terjadi sebagai ‘peringatan’ atas penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) kronis.

Berbaring setelah makan dapat memicu acid reflux dan gejala GERD lainnya, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Terlalu banyak makan tengah malam  dengan kandungan tinggi lemak, berminyak atau asam dapat meningkatkan risiko penyakit acid reflux. Oleh karena itu hindari makan tengah malam jika Anda rentan terhadap acid reflux atau heartburn.

4. Nighttime eating syndrome

Makan tengah malam mungkin merupakan gejala depresi yang berkaitan dengan kondisi yang disebut Nighttime Eating Syndrome (NES atau sindrom makan tengah malam). Orang dengan NES makan sebagian besar kebutuhan kalori setelah jam 6 sore, menurut Dr. Michael Craig Miller dari Harvard Health Publications.

Orang dengan NES kebanyakan mengalami depresi dan makan tengah malam karena ketidakseimbangan hormon. Makan tengah malam biasanya melibatkan gula dan karbohidrat, yang merupakan makanan pemicu rasa nyaman sehingga dapat mengobati diri sendiri.

5. Memengaruhi ingatan

Menurut peneliti Amerika, efek makan malam bisa berdampak negatif terhadap ingatan Anda. Penelitian, dari University of California, menemukan bahwa makan pada jam tidak teratur – seperti tengah malam – berpotensi memengaruhi fungsi kognitif.

Selama dua minggu, para peneliti memberi makan pada satu kelompok tikus – hewan nokturnal – pada siang hari, sementara kelompok lainnya diberi makan saat tengah malam seperti biasanya.

Mereka kemudian menguji kemampuan tikus untuk membedakan objek baru di kandang mereka. Akibat makan malam atau kebiasaan makan yang terganggu menunjukkan kemampuan tikus  lebih rendah untuk mengenali objek baru daripada tikus yang terus makan seperti biasa. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa kemampuan untuk menciptakan ingatan jangka panjang rusak pada tikus yang diberi makan pada siang hari.

6. Bermimpi aneh

Pada tahun 2015, sepasang psikolog Kanada menyelidiki apakah kebiasaan makan orang dapat memiliki efek negatif pada pola tidur dan bermimpi.

Tore Nielsen dan Russell Powell meminta hampir 400 mahasiswa untuk mengisi kuesioner tentang pola makan, tidur, dan pengalaman mimpi dan menemukan bahwa 18 persen percaya makanan memiliki kemampuan untuk “membuat mimpi mereka lebih aneh atau mengganggu.”

Selain makan terlalu banyak jenis makanan tertentu (produk susu dan makanan pedas), Nielsen dan Powell mendapati bahwa makan tengah malam juga merupakan penyebab mimpi yang membingungkan. Mereka mengatakan ini bisa jadi karena efek makan tengah malam sering menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal yang pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan tidur.

7. Meningkatkan risiko serangan jantung

Para ahli telah menemukan bahwa bahaya makan tengah malam setelah jam 7 malam dapat meningkatkan risiko menderita serangan jantung.

Menurut peneliti, kita harus menentukan frekuensi ideal dan waktu makan karena bagaimana kita makan mungkin sama pentingnya dengan apa yang kita makan.

Makan sarapan itu penting, kita harus makan sarapan untuk mendapatkan tenaga, juga tidak boleh melewatkan makan siang. Sementara makan malam harus dengan porsi yang sedikit dan tidak boleh lebih lambat sebelum jam tujuh malam.

8. Diabetes

Efek makan tengah malam menyebabkan Anda menghindari makanan pada jam makan malam normal, sehingga meningkatkan peluang mengembangkan diabetes tipe 2, karena gula dan insulin mengalami kesulitan berinteraksi satu sama lain setelah periode kelaparan.

Semoga bermanfaat!

 

 

 

Sumber :

  • doktersehat.com
  • wolipop.detik.com