Skip to main content
Lomba ini menantang mahasiswa mencari solusi persoalan lahan di Indonesia.

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menorehkan prestasi. Tiga tim delegasi IPB dalam ajang kompetisi Debat Land Formation 2018 berhasil memboyong juara I, II dan III sekaligus pada September lalu.

Land Formation merupakan kompetisi mahasiswa tingkat nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Keprofesian Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Universitas Padjajaran, Bandung. Kompetisi debat ini mengangkat topik “Perbaikan Lahan untuk Pertanian Indonesia (Land Improvement for Indonesian Agricultural)”.

Juara pertama diraih oleh tim IPB yang beranggotakan Rifat Abdat (Fakultas Pertanian), Randi Firmasnyah (Fakultas Ekologi Manusia) dan Ziyadatul Ulumil Azizah (Fakultas Pertanian). Juara kedua diraih oleh Dzulfahmi Alam (Fakultas Pertanian), Apip Nurdin (FMIPA) dan Ardiana (Fakultas Pertanian). Adapun  juara ketiga diraih oleh Sandi Fantea (Fakultas Teknologi Pertanian), Zulfa Fauziah (Fakultas Ekonomi Manajemen) dan Deasy Ramatia (Fakultas Kehutanan).

Siaran pers IPB yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/10) menyebutkan, kompetisi debat ini membahas seputar isu perbaikan lahan nasional. Sebelum berhasil lolos ke tahap debat, setiap pendaftar diharuskan mengirim esai untuk diseleksi. Empat tim IPB berhasil lolos seleksi esai tentang isu lahan nasional ini.

photo

Tiga tim mahasiswa IPB memborong juara dalam kompetisi Debat Land Formatio

Penurunan produksi bahan pangan nasional yang dirasakan, saat ini lebih disebabkan oleh semakin sempitnya luas lahan pertanian yang produktif (terutama di pulau Jawa). Hal itu terjadi sebagai akibat alih fungsi seperti konversi lahan sawah, ditambah isu global tentang meningkatnya degradasi lahan di negara berkembang termasuk Indonesia.

Untuk itu, diperlukan pemikiran kritis dan solusi strategis yang menjadi tantangan peserta debat Land Formation ini.  “Cukup menantang sekali, ketika mengikuti perlombaan ini. Alhamdulillah kita mampu mengalahkan tim-tim lawan dari babak penyisihan hingga ke babak semifinal. Dan serunya, di final kami bertemu IPB melawan IPB. Tim kami memiliki komposisi yang tepat, ada yang Jurusan Ilmu Tanah dan ada yang Jurusan Sains Komunikasi. Akhirnya, hasil yang membanggakan, IPB berhasil memboyong seluruh juara lomba debat ini,” ujar Rifat.

Lomba Debat The Land Formation 2018 diadakan sebagai ajang uji kompetensi mahasiswa untuk mengukur tingkat pemahaman, kemampuan analisis, penyampaian gagasan ilmiah dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis secara komprehensif terhadap perkembangan pertanian baik secara teori maupun penerapannya.

Keberhasilan mahasiswa IPB meraih ketiga juara dalam lomba debat ini menunjukkan kemampuan mahasiswa IPB untuk berpikir kritis terhadap isu lahan dan pertanian. Beberapa diantara mereka sudah sering mengikuti kompetisi-kompetisi termasuk debat mahasiswa.

“Awalnya coba buat esai, lolos, dan tenyata tim IPB lainnya juga ada yang lolos seleksi esai. Mosinya menarik tentang lahan dan pertanian, setiap peserta dituntut untuk kritis terhadap permasalahn lahan di Indonesia dari topik Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga topik kebijakan perbaikan lahan. Akhirnya juara pertama  sampai ketiga berhasil diraih oleh tim dari IPB semua,” papar Zulfa, peserta yang berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi ini.

 

 

 

Sumber : Republika.co.id