Masjid Al Noor di Christchurch New Zealand diserang orang tak dikenal. Setidaknya, 20 kali suara tembakan terdengar dari dalam masjid, Jumat (15/3).
Dikutip dari Otago Daily Times melaporkan, setidaknya enam orang tewas dalam insiden ini. Polisi telah memberi peringatan kepada warga bahwa pelaku penembakan masih berkeliaran di sekitar Bonatic Gardens.
Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan, situasi serius sedang terjadi di Christchurch dengan seorang penembak berkeliaran. Polisi menjamin mampu mengendalikan keadaan.
Polisi meminta agar warga di Christchurch tetap berada di dalam ruangan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Seorang reporter Christchurch Star melihat sesosok mayat tergeletak dekat di Palazzo Lane di dekat masjid. Wajah dan tubuhnya sudah ditutup kain.
Saksi mata mengatakan, mereka melihat sekitar enam orang dibawa ke Rumah Sakit Christchurch. Dua di antaranya dengan luka serius. Salah satu dari mereka yang luka diyakini adalah seorang anak.
Polisi mengatakan semua sekolah di Christchurch telah dikunci. Polisi mendesak siapapun di Christchurch menjauhi jalanan dan segera melaporkan perilaku mencurigakan kepada polisi.
Seorang wanita mengatakan kepada Christchurch Star bahwa dia sampai berbaring di dalam mobilnya yang berada di dekat masjid ketika melihat empat hingga lima pria berlari ke arahnya. Namun dia tidak yakin apakah mereka pelaku penembakan.
“Ketika suara semakin keras, aku melihat empat atau lima pria berlari. Aku meletakkan kursiku dan berbaring sehingga mereka tidak akan melihatku,” katanya.
Mohan Ibrahim mengatakan, dirinya ikut melarikan diri dari serangan pria bersenjata itu. Dia adalah satu dari 200 orang di masjid Masjid Al Noor Christchurch.
Sementara itu, Benjamin Jellie mengatakan, dia berlari ke luar ketika dia mendengar suara tembakan.
“Saya melihat orang-orang melompati pagar belakang masjid ke Oakward Close. Saya mendengar setidaknya 20 (suara tembakan),” kata Jellie.
“Saya mendengar sekitar delapan di awal dan kemudian berhenti selama sekitar 30 detik atau satu menit dan kemudian mulai lagi (tembakan). Saya mendengar sekitar delapan lagi dan kemudian ada satu menit lagi dan delapan lainnya,” kata Jellie.
“Mereka yang melewati pagar, semua orang dewasa dan termasuk setidaknya tiga lelaki, berteriak dan menangis,” tambah dia.
Di saat bersamaan Tim Kriket asal Bangladesh tengah berada di masjid untuk melaksanakan salat Jumat saat penembakan dimulai. Tim berada di Christchurch untuk menghadapi Selandia Baru dalam pertandingan Kriket ketiga yang dimulai besok.
Seorang saksi mata yang berada di luar masjid mengatakan mendengar tembakan mulai pukul 1.40 siang waktu setempat. Dia melihat orang-orang berlarian di luar. Ayahnya berada di dalam masjid dan terluka dan saat ini berada di UGD. Dia tidak ingin diidentifikasi. Tetapi mereka adalah jemaah di masjid.
Mario Villavarayen, pelatih tim kriket Bangladesh mengatakan, “Para pemain terguncang tapi baik-baik saja. Saya berbicara kepada salah satu dari mereka tak lama setelah (insiden). Mereka tidak melihat apapun selain mendengar suara tembakan,” jelas dia.
Polisi mengatakan kepada media di tempat kejadian bahwa penembak masih buron. Media yang tengah meliput diperintahkan untuk pindah karena kondisi yang belum aman.
Sumber: Merdeka.com