Batuk adalah refleks tubuh untuk membersihkan saluran udara dari berbagai zat yang asing seperti mikroorganisme, lendir, iritan (faktor penyebab iritasi), dan juga makanan atau minuman yang masuk ke saluran napas. Nah, batuk sering kali muncul sendirian atau menyertai gejala lain seperti flu dan juga pilek.
Sedangkan pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus-menerus. Lendir yang keluar dapat terlihat bening, hijau, atau kekuningan. Teksturnya bisa encer atau kental, tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Lendir diproduksi oleh saluran udara di dalam hidung yang disebut sinus. Fungsi lendir adalah menjaga kelembapan saluran napas, serta mencegah kotoran dan kuman masuk ke paru-paru.
Kenapa kita bisa batuk saat flu dan pilek
Flu dan pilek merupakan dua penyakit berbeda sehingga penyebabnya pun tak sama. Namun, keduanya memiliki satu gejala yang sama, yaitu batuk. Sebagian besar orang yang mengalami flu dan pilek juga mengalami batuk. Biasanya flu identik dengan batuk kering dan pilek identik dengan batuk berdahak.
Prof. Alyn Morice, seorang pakar pernapasan di Centre for Cardiovascular and Metabolic Research, Hull York Medical School, Inggris menyatakan manusia secara alami terinfeksi rhinovirus yang merupakan penyebab pilek paling umum dan virus influenza saat terserang flu.
Virus pilek dan flu menyerang tubuh melalui lapisan hidung. Sebagai responnya, sistem kekebalan tubuh mencoba melawan kedua virus tersebut dengan melepaskan mediator peradangan yaitu bradikinin. Meningkatnya bradikinin dalam tubuh mengakibatkan beberapa gejala seperti sakit tenggorokan. Selain bradikinin, mediator lain yang dilepaskan untuk melawan virus tersebut adalah tachykinin, peptida, dan leukotrien. Mediator-mediator tersebut menjadi salah satu penyebab yang membuat Anda batuk.
Nah, biasanya saat flu Anda mengalami batuk yang lebih berat dibandingkan dengan saat pilek. Hal ini diakibatkan adanya kerusakan pada lapisan sel di saluran napas yang biasanya terjadi saat Anda terserang flu akibat batuk kering. Sedangkan saat Anda pilek, produksi lendir yang berlebih juga dapat merangsang reseptor saraf yang akhirnya membuat Anda batuk. Hal ini terjadi sebagai akibat dari rangsangan lendir ke ujung saraf di saluran napas.
Umumnya, batuk saat flu dan pilek akan hilang dalam tiga minggu, meskipun beberapa orang bisa mengalaminya hingga minggu ke-8. Untuk itu, jangan khawatir saat Anda mengalami batuk di saat flu dan pilek karena hal ini terbilang wajar sebagai reaksi tubuh terhadap kedua virus penyebab penyakit tersebut.
Mengobati batuk saat flu dan pilek
Batuk yang terjadi saat flu dan pilek tak jarang dibarengi dengan sakit tenggorokan. Untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan saat flu dan pilek, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
- Mengonsumsi satu sendok teh maduuntuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
- Minum cukup air agar untuk melembapkan tenggorokan.
- Minum teh atau minuman hangat lainnya untuk membantu memecah lendir dan melembapkan tenggorokan.
- Menghirup uap panas untuk melembapkan dan menghilangkan gatal tenggorokan.
- Istirahat yang cukup agar tubuh bisa maksimal melawan virus.
- Menghindari udara kotor seperti asap kendaraan dan asap rokok karena dapat mengiritasi batuk.
- Minum obat batuk untuk membantu mengeluarkan lendir jika berdahak dan menekan rangsangan batuk di tenggorokan jika batuk kering.
- Minum obat dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat dan meredakan batuk.
- Mengonsumsi vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.