Kaki sering kesemutan bisa disebabkan oleh kondisi ringan, seperti duduk terlalu lama. Meski begitu, kaki sering kesemutan juga bisa menandakan adanya gangguan kesehatan bila terjadi terus-menerus dan disertai gejala lain.
Kaki sering kesemutan terjadi ketika ada rangsangan tidak normal pada saraf tubuh atau adanya tekanan pada saraf di kaki saat Anda duduk menyilangkan kaki terlalu lama. Keluhan ini sering kali membuat kaki terasa seperti ditusuk-tusuk, mati rasa, atau seperti terbakar.
Kesemutan di kaki umumnya cepat mereda dengan sendirinya. Namun, bila kondisi ini sering terjadi sampai mengganggu aktivitas Anda, mungkin menandakan adanya masalah kesehatan yang harus diatasi.
Kaki Sering Kesemutan dan Penyebabnya
Kaki yang kesemutan akan mereda setelah Anda berdiri, bergerak, atau mengubah posisi kaki. Namun, pada beberapa kondisi, kaki sering kesemutan juga dapat menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu yang memerlukan penanganan dari dokter.
Berikut ini adalah beberapa penyebab kaki sering kesemutan:
1. Kurang asupan vitamin B12
Tubuh yang kekurangan asupan vitamin B12 dapat menyebabkan kaki sering kesemutan. Pasalnya, vitamin B12 berfungsi dalam proses pembentukan sel darah merah dan mengoptimalkan fungsi saraf. Pada orang dewasa, asupan vitamin b12 yang dianjurkan adalah sebanyak 4 mikrogram per hari.
Vitamin ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti salmon, tuna, susu sapi murni, telur, dan daging merah. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin B12 guna memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin ini. Namun, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai saran dokter atau petunjuk yang tertera agar dosisnya tepat.
2. Konsumsi minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan saraf tubuh, terutama bagian saraf tepi. Kondisi yang disebut neuropati alkoholik ini dapat menimbulkan nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada anggota tubuh, termasuk kaki.
Selain itu, kondisi ini terkadang menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, salah satunya vitamin B1 (tiamin). Pasalnya, tubuh yang kekurangan vitamin B1 (tiamin) dapat mengalami gangguan pada sel saraf. Ketika sel saraf terganggu, Anda biasanya akan merasakan kaki sering kesemutan dan mati rasa.
3. Cedera
Cedera yang terjadi akibat tekanan pada sumsum tulang belakang dapat menjadi salah satu penyebab kaki sering kesemutan. Hal ini karena saraf pada tulang belakang yang berperan sebagai pengirim dan penerima rangsangan dari otak mengalami kerusakan.
Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti kaki kesemutan, leher terasa kaku, terganggunya keterampilan motorik, sampai kelumpuhan.
4. Keracunan
Kaki sering kesemutan juga bisa menjadi tanda bahwa ada penumpukan racun berlebih di dalam tubuh, seperti merkuri, arsenik, dan zat timbal. Paparan logam atau zat kimia berlebih dapat mengenai tubuh akibat bekerja di kawasan pabrik logam atau kimia serta dari konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Tubuh yang mengalami paparan logam berat berlebih akan menimbulkan beberapa gejala, seperti diare, sakit perut, mual, sampai mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.
5. Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyebab umum kaki sering kesemutan. Tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan saraf tubuh (neuropati diabetik), terutama pada bagian saraf tepi di kaki.
Kondisi ini umumnya menimbulkan beberapa gejala, seperti kulit gatal, sering buang air kecil, dehidrasi, mulut kering, sampai tangan dan kaki kesemutan atau mati rasa.
6. Tarsal tunnel syndrome (TTS)
Tarsal tunnel syndrome (TTS) adalah suatu kondisi ketika saraf tibialis atau saraf yang membentang di sepanjang bagian dalam pergelangan kaki tertekan. Kondisi ini dapat dipicu oleh telapak kaki yang datar atau terlalu melengkung, keseleo, sampai radang sendi. TTS dapat menimbulkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di kaki.
7. Penyakit autoimun
Beberapa penyakit autoimun, salah satunya Sindrom Guillain-Barré, dapat menyebabkan kaki sering kesemutan. Meski jarang terjadi, kelainan autoimun ini tergolong cukup serius karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf sehat di sistem saraf tepi. Kondisi ini belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi penyakit gastroenteritis atau infeksi paru-paru diduga menjadi pemicunya.
Selain kaki kesemutan, gejala lainnya dari sindrom ini adalah nyeri pada punggung bagian bawah, lemas yang menjalar dari kaki hingga ke bagian tubuh atas, seperti tangan dan wajah, sampai kesulitan berjalan atau bergerak.
8. Saraf kejepit
Kaki sering kesemutan dapat menandakan adanya saraf kejepit. Kondisi ini terjadi ketika tulang, ligamen, dan otot menekan saraf. Selain itu, adanya pembengkakan dan peradangan yang tidak diketahui secara pasti pemicunya juga dapat menekan saraf.
Pada beberapa kasus, kaki sering kesemutan juga dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti:
- Efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat jantung, kemoterapi, dan obat HIV/AIDS
- Kehamilan
- Multiple sclerosis
- Infeksi, seperti hepatitis B dan C, HIV/AIDS, dan herpes zoster
- Gagal ginjal
- Stroke
Tangan Sering Kesemutan dan Penanganannya
Meski sering kali dianggap sepele, kaki sering kesemutan tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa penanganan. Pasalnya, kondisi ini dikhawatirkan terjadi akibat adanya gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan secara medis. Penanganan yang dilakukan pun harus sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Bila kaki sering kesemutan disebabkan oleh kondisi ringan, Anda bisa menerapkan beberapa tips guna meredakannya, seperti:
- Konsumsi obat antinyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
- Jalani fisioterapi.
- Gunakan kaus kaki khusus.
- Konsumsi makanan dan suplemen yang mengandung vitamin B12.
- Hindari duduk menyilang terlalu lama.
- Kontrol kadar gula darah agar tetap stabil bagi penderita diabetes.
- Tempelkan kompres dingin dan kompres panas di kaki.
- Jangan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Namun, bila keluhan kaki sering kesemutan tidak kunjung mereda meskipun Anda sudah menerapkan beberapa tips di atas, bahkan disertai dengan gejala lain, seperti nyeri otot sampai lemas pada bagian tubuh lainnya, konsultasikan kondisi Anda ke dokter.