Skip to main content

Olahraga tak perlu diragukan lagi manfaatnya bagi kesehatan. Semua orang disarankan untuk berolahraga, tak terkecuali Anda yang memiliki napas pendek. Napas pendek umumnya dialami oleh mereka yang menderita gangguan pernapasan kronis (COPD atau Chronic obstructive pulmonary disease) seperti asma. Kondisi ini memang menyulitkan ketika Anda berolahraga. Namun, jika tidak berolahraga, otot jadi lemah dan itu artinya semakin banyak oksigen yang Anda butuhkan ketika melakukan kegiatan rutin sehari-hari seperti memasak atau berbelanja. Karena itu, dokter tetap menganjurkan orang dengan napas pendek untuk tetap berolahraga. Ketika otot-otot Anda kuat, bernapas menjadi lebih mudah. Yang penting, pilihlah jenis latihan fisik yang tidak menyulitkan napas Anda seperti :

Bersepeda

Olahraga satu ini memang sedang naik daun beberapa waktu belakangan. Banyak sekali pengendara sepeda yang memadati jalanan, terlebih ketika hari bebas kendaraan bermotor alias Car Free Day. Tak hanya untuk orang normal, kamu yang memiliki nafas pendek juga sangat disarankan untuk rutin bersepeda. Nah, olahraga sepeda yang baik untuk nafas pendek adalah sepeda statis seperti yang kamu lihat di pusat kebugaran.

Berjinjit

Bagaimana berjinjit bisa menjadi jenis olahraga untuk nafas pendek yang disarankan? Memang, berjinjit terkesan sangat sederhana dan mudah dilakukan. Meski begitu, kalau kamu rutin melakukannya, aktivitas ini dapat membuat kamu lebih kuat untuk berjalan jauh.

Berjinjit yang bisa kamu coba adalah dengan berpegangan pada meja atau sandaran kursi. Sembari berjinjit, kamu bisa menahan nafas selama beberapa detik. Kemudian, hembuskan nafas perlahan sembari kamu kembali ke posisi semula.

Berjalan Kaki

Bagi kamu yang baru memulai latihan berolahraga, jalan kaki menjadi pilihan yang tepat untuk dilakukan. Pasalnya, olahraga murah meriah ini bisa kamu lakukan di mana saja, mulai dari di lingkungan rumah, mengelilingi lapangan, bahkan hingga di dalam pusa perbelanjaan sembari melihat-lihat berbagai macam barang. Lakukan setiap hari dengan durasi yang ditambah, baik waktu maupun jarak tempuhnya. Tak perlu terburu-buru, berjalan kakilah perlahan-lahan tetapi tetap konsisten.

Angkat Beban

Tidak sembarang angkat beban, ya, kamu harus menyesuaikan berat bebannya dengan kemampuan kamu. mengangkat beban yang terlalu berat justru berbahaya bagi kamu yang bernafas pendek. Awali dengan mengisi dua botol air mineral seberat 600 ml, lalu secara bertahap tambah bebannya jika kamu merasa sudah lebih mampu mengontrol nafas ketika mengangkatnya.

Berlatih Diafragma

Terakhir dan yang tidak kalah pentingnya adalah berlatih diafragma. Kamu harus tahu, kunci pernafasan yang baik dan sehat berasal dari paru-paru dan diafragma yang kuat. Coba ambil posisi telentang dan letakkan salah satu tangan di bawah diafragma, sementara tangan yang lain di dada. Tariklah nafas secara perlahan melalui hidung hingga perut kamu naik ke atas, lalu hembuskan melalui mulut. Supaya lebih maksimal, lakukan secara rutin tiga sampai empat kali dalam sehari.

Itu tadi beberapa jenis olahraga untuk nafas pendek yang bisa dicoba. Sebelum berolahraga, jangan lupa untuk melakukan pemanasan atau peregangan untuk menghindari terjadinya cedera otot.

Semoga bermanfaat!

 

 

 

 

Sumber :

  • meetdoctor.com
  • halodoc.com