Mass rapid transit (MRT) Jakarta resmi beroperasi pada hari Minggu ini, 24 Maret 2019. Pilihan moda trasportasi masal terbaru ini telah mendapat izin penyelenggaraan sarana dan prasarana sejak 21 Maret dari Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Kemudian Presiden Joko Widodo melakukan peresmian MRT pada Senin, 25 Maret 2019.
Ternyata Moda transportasi baru di Indonesia ini memiliki sejarah panjang dalam perencanaannya. Sekitar 34 tahun lalu, MRT sudah direncanakan atau dirintis di Jakarta. Namun karena beberapa hal, akhirnya rencana ini tidak berjalan dengan semestinya. Berikut adalah ringkasan sejarah awal mula perencanaan MRT di Jakarta.
Tahun 1985
Dikutip dari jakartamrt.co.id, proyek infrastruktur ini sudah digagas sejak Orde Baru yakni tahun 1985. Lebih dari 25 studi subjek umum dan khusus dilakukan terkait dengan kemungkinan sistem MRT di Ibukota DKI Jakarta. Saat itu proyek ini belum dinyatakan sebagai proyek nasional.
Tahun 1995
Saat B.J. Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, beliau meminta Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soedirja untuk menyiapkan desainnya (Basic Engineering Design/BED).
Krisis Ekonomi 1997-1999
Pada tahun-tahun dimana krisis ekonomi dan politik terjadi, proyek MRT mengalami jalan di tempat.
Tahun 2005
Dibawah Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, proyek ini kembali dijalankan. Beliau menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai berbagi tanggung jawab. Pinjaman dana diberikan oleh Pemerintah Jepang yang bersedia untuk membantu proyek MRT ini.
Tahun 2006
Pada tahun 2006, Penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.
Tahun 2008
PT MRT Jakarta resmi didirikan dan memiliki badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (struktur kepemilikan Pemprov DKI Jakarta 99,98 persen, PD Pasar Jaya 0,02 persen).
Tahun 2009-2010
Desain teknis dan pengadaan lahan dilakukan tahun 2008 hingga 2009. Diwaktu yang hampir bersamaan, tender konstruksi, peralatan elektrik, dan mekanik dilakukan tahun 2009-2010.
Tahun 2012
Pengerjaan konstruksi mulai dilakukan pada tahun 2012. Gubernur DKI Jakarta saat itu Fauzi Bowo meresmikan pencanangan persiapan pembangunan MRT pada tahun 2012 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.
Tahun 2013
Pada masa Gubernur Joko Widodo, Pembangunan MRT dilanjutkan. Saat itu, proyek MRT masuk dalam salah satu prioritas anggaran Jakarta tahun 2013.
Tahun 2014-2018
Uji coba operasional direncanakan pada tahun 2014, sayangnya jadwal tersebut tidak terpenuhi. Namun pembangunan MRT masih tetap berjalan mulai Oktober 2013, dan direncanakan selesai pada 2018.
Pembangunan MRT Fase I menjadi awal sejarah pengembangan sistem MRT yang juga bagian dari sistem transportasi massal DKI Jakarta di masa datang.
Pengembangan selanjutnya meneruskan jalur Sudirman menuju Ancol (disebut jalur Utara-Selatan) serta pengembangan jalur Timur-Barat.
Sumber : GNFI