Skip to main content

Listrik adalah pergerakan elektron, yang arusnya dapat dimanfaatkan untuk memberi tenaga pada barang-barang elektronik. Sementara listrik sendiri membutuhkan sirkuit yang komplet untuk bisa mengalir. Mengingat tubuh kita terdiri dari air dan tanah yang kita pijak adalah konduktor listrik, tentu kita bisa jadi bagian dari sirkuit tersebut.

Arus listrik yang mengalir pada tubuh bisa sangat berpengaruh pada diafragma paru-paru dan otot jantung. Besar kecilnya arus listrik yang mengganggu neuron bisa menjadi alat pacu yang cukup kuat pada jantung. Itulah sebabnya mengapa setelah tersengat listrik, jantung Anda berdegup kencang.

Selain detak jantung menjadi cepat, sengatan listrik dapat mengakibatkan sesak napas karena aliran listrik eksternal yang melalui tubuh sangat kuat. Sehingga mengganggu kinerja jantung, sel saraf otak, hingga organ vital tubuh lainnya. Jika sudah mengakibatkan sesak napas, maka bisa berujung pada kematian

Ada beberapa pertanyaan juga mengapa orang yang kesetrum badannya bisa gosong?

Pada dasarnya, efek listrik pada jaringan hidup bisa menimbulkan efek panas. Jika jumlah panas yang dihasilkan cukup, jaringan dapat dibakar. Efeknya jika terkena manusia sama dengan efek yang ditimbulkan oleh api.

Terkecuali listrik yang memiliki kemampuan untuk membakar jaringan di bawah kulit manusia. Bisa juga membakar organ dalamnya. Namun sekali lagi, efek panas ini hanya akan terjadi pada tegangan tinggi saja, jika hanya listrik ringan tidak akan sampai terbakar dan gosong.

Untuk itu, Anda wajib berhati-hati dengan listrik. Jangan bermain-main dengan listrik jika memang itu dapat membahayakan. Meskipun daya atau aliran listrik rendah, namun apabila itu mengenaiĀ anakĀ kecil bisa juga berakibat fatal.

Risiko tersengat listrik

Saat Anda tersengat listrik, tergantung tingkat keparahannya, hal-hal berikut mungkin terjadi dalam tubuh Anda:

  • Jantung: penurunan atau peningkatan tekanan darah, kerusakan otot jantung, gangguan irama jantung, infark koroner, nyeri dada, dan henti jantung yang bisa menyebabkan kematian.
  • Saraf: nyeri kepala, kelemahan, pembengkakan otak, gangguan status mental, insomnia, gelisah, kejang, koma, dan gangguan sumsum tulang.
  • Otot: kematian otot, sindrom kompartemen.
  • Tulang: dislokasi sendi dan patah tulang.
  • Kulit: luka bakar akibat sengatan listrik.
  • Pembuluh darah: pembentukan gumpalan darah dalam pembuluh, gangguan pembekuan darah, pecahnya pembuluh darah.
  • Paru-paru: penumpukan cairan di paru, trauma jalan nafas, cedera otot paru dan henti nafas.
  • Ginjal: gangguan elektrolit, gangguan pH tubuh, gagal ginjal akut.
  • Penglihatan : peradangan dan perdarahan di bola mata, luka bakar kornea, katarak.
  • Pendengaran: peradangan tulang mastoid, gendang telinga robek, pendengaran berdenging, hilangnya pendengaran.
  • Kehamilan: kematian pada janin, aborsi spontan.

Cara menangani sengatan listrik

Berikut ini adalah yang harus Anda lakukan saat menghadapi situasi di mana seseorang tersengat listrik.

  • Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan, jika aman.
  • Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu. Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.
  • Hubungi klinik kesehatan terdekat.
  • Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut jantung pasien. Jika ditemukan henti napas atau jantung, lakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.
  • Tetap bersama pasien sampai bantuan kesehatan tiba.

Semoga bermanfaat!

 

 

Sumber :