Skip to main content

Banyak orang tentu sepakat bahwa ayam goreng memiliki rasa yang lezat. Tak heran jika makanan ini banyak digemari. Namun, dampak buruk dari mengonsumsi makanan goreng dalam jumlah yang berlebihan telah lama didokumentasikan, dengan efek negatif termasuk peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Meski beberapa orang mungkin berpikir bahwa mengonsumsinya sedikit setiap hari tidak akan membahayakan, para peneliti telah menemukan bahwa hal itu dapat menyebabkan kematian dini yang disebabkan oleh masalah kardiovaskular.

Fakta tersebut diungkapkan oleh penelitian yang diterbitkan oleh BMJ terhadap wanita pascamenopause di Amerika Serikat. Penelitian ini menjelaskan bahwa wanita yang memiliki kebiasaan makan ayam goreng sekali atau lebih per hari memiliki risiko kematian 13% lebih tinggi dari sebab apa pun dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi makanan goreng.

Begitu juga dengan wanita yang makan ikan goreng atau kerang setiap hari akan memiliki risiko kematian 7% lebih besar.

Oleh karena itu para peneliti mengimbau untuk membatasi konsumsi makanan yang digoreng, khususnya ayam goreng dan ikan, hal itu bisa baik untuk kesehatan masyarakat.

“Kami tahu konsumsi makanan gorengan adalah sesuatu yang sangat umum di Amerika Serikat dan juga di seluruh dunia. Sayangnya, kami hanya tahu sedikit tentang efek kesehatan jangka panjang dari konsumsi makanan gorengan,” jelas Wei Bao, penulis penelitian.

Studi: Makan Ayam Goreng Tiap Hari Tingkatkan Risiko Kematian

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan gorengan yang lebih tinggi dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Penelitian pada tahun 2017 menemukan bahwa orang yang makan kentang goreng dua kali atau lebih dalam seminggu menggandakan risiko kematian dini dibandingkan dengan mereka yang menghindarinya.

Bao dan rekan-rekannya mengamati kebiasaan makan pada hampir 107.000 wanita berusia antara 50 dan 79 dari 40 klinik di seluruh Amerika Serikat dalam periode 1993-1998. Para peneliti menindaklanjuti penelitian selama rata-rata 18 tahun.

Ketika mereka mendaftar dalam penelitian ini, para wanita mengisi kuesioner tentang frekuensi makanan yang dikonsumsi, termasuk ayam goreng dan ikan, serta kentang goreng, tortilla, dan taco.

Peneliti juga memperhitungkan, faktor-faktor lain terkait dengan kematian, seperti tingkat pendidikan, pendapatan, konsumsi energi total dan kualitas makanan secara keseluruhan.

Peneliti berkesimpulan, wanita yang makan satu atau lebih porsi makanan goreng sehari memiliki risiko kematian 8% lebih tinggi dari semua penyebab serta kematian terkait jantung, dibandingkan dengan mereka yang tidak makan makanan goreng.

Lebih khusus lagi, makan ayam goreng memiliki risiko kematian 13% lebih besar dan peningkatan risiko kematian terkait jantung 12%. Untuk ikan goreng, peningkatan risiko kematian terkait jantung masing-masing adalah 7% dan 13%.

Hubungan makanan gorengan dengan hasil kesehatan adalah efek gabungan dari makanan itu sendiri dan proses penggorengannya.

“Jika Anda menggoreng ikan, itu bisa mengubah hal yang baik menjadi berbahaya. Meskipun ada peningkatan risiko kematian dengan makan gorengan,” tambah Bao.

Beberapa ilmuwan sebelumnya telah memperingatkan tentang bahaya makan makanan goreng. Kerap makan makanan yang digoreng, terutama saat makan di luar, berarti orang mengkonsumsi lebih banyak kalori, lemak dan garam, dan makanan ini sering disajikan dalam ukuran porsi yang lebih besar.

“Tetapi kabar baiknya adalah menggunakan metode memasak yang lebih sehat di rumah seperti memanggang, memanggang atau memanggang dan memilih pilihan yang lebih sehat sambil makan adalah perubahan sederhana yang dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan jantung Anda,” kata Tracy Parker, ahli diet senior di British Heart Foundation seperti dilansir CNN.

 

Sumber :

  • viva.co.id
  • health.detik.com