Skip to main content

Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, kembali erupsi pada Ahad (30/12) pagi, sekitar pukul 04.39 WITA. Tercatat erupsi terjadi selama tiga menit delapan detik, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter (mm).

Saat ini Gunung Agung masih berstatus siaga atau level tiga. Masyarakat di sekitar Gunung Agung, termasuk pendaki, pengunjung, wisatawan diimbau tidak melakukan pendakian dan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya dalam radius empat kilometer (km) dari kawah puncak. Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung suci umat Hindu Bali itu diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder, seperti lahar hujan yang bisa saja terjadi pada musim penghujan.

Asap mengepul dari kawah Gunung Agung yang berstatus awas terlihat dari Desa Amed, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).

Kepala Subbidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devi Kamil Syahbana mengatakan tinggi kolom abu tidak teramati dalam erupsi kali ini karena Gunung Agung tertutup kabut. Tim hanya mengamati asap kawah putih setinggi 700 meter di atas kawah.

“Letusan magmatik ini hanya teramati cahaya api di atas kawah yang berarti masih ada suplai magma ke permukaan kawah,” katanya, Ahad (3/1).

Sejauh ini, kata Devy erupsi Gunung Agung masih sama seperti sebelumnya, tidak ada peningkatan signifikan. PVMBG juga merekam terjadi satu kali gempa vulkanik dangkal beramplitudo tiga mm dan durasi 16 detik, serta gempa vulkanik dalam berdurasi empat mm berdurasi 22 detik.

 

 

 

Sumber : republika