Jika muncul jamur di permukaan roti, biasanya bagian itu akan dipotong. Tapi sisa roti tetap dikonsumsi. Bolehkah ini dilakukan?
Bintik biru kehijauan biasanya bermunculan di roti yang disimpan agak lama. Kebanyakan orang kerap kali hanya memotong bagian roti yang terkena jamur (mold). Sementara bagian bebas jamur tetap dimakan agar roti tidak terbuang sia-sia.
Bahaya atau tidak yah jika dimakan? Bagaimana jika sudah terlanjur masuk ke dalam perut? Disini ada dua perbandingan dari dua artikel yaitu detik.com dan liputan6.com
Seperti yang dilansir liputan6, Sebenarnya tidak ada bahaya yang muncul jika kamu terlanjur mengonsumsi roti berjamur tersebut. Dr Rudolph Bedford, gastroenterologis dari Providence Saint Johns Health Center in Santa Monica, California mengungkap bahwa kamu bakal tetap baik-baik saja.
“Kamu tidak akan mati dibuatnya,” jelas Dr. Bedford
“Dan kamu dapat mencernanya seperti makanan lain, asal sistem imun-mu dalam kondisi baik,” sambungnya.
Hal yang membuat seseorang menyadari dan takut ketika mengonsumsi makanan berjamur ini, disebut Dr. Bedford semata karena rasanya yang tidak enak. Pasalnya, hampir tidak ada racun yang muncul dari jamur tersebut.
Jika kamu terlanjut mengonsumsinya, tak perlu takut, kamu hanya perlu menunggu apakah ada gejala samping yang muncul. Jika muncul rasa mual dan pusing maka baru perlu penanganan lebih lanjut.
“Perut adalah lingkungan yang keras. Jadi sebagian besar bakteri dan jamur tidak bakal selamat,” terangnya.
Hampir tidak ada kasus keracunan karena mengonsumsi makanan berjamur ini. Hal yang lebih mungkin terjadi adalah reaksi alergi pada jenis jamur tertentu.
“Kamu mungkin mengalami reaksi alergi pada jenis jamur tertentu, dan hal ini bisa berkembang menjadi masalah pernapasan,” jelas Dr. Bedford.
Walau mungkin muncul masalah alergi ini, namun Dr. Bedford mengungkap bahwa hal ini bisa diobati dan sementara. Selain itu setelah buang air beberapa kali biasanya masalah ini bakal tuntas dengan sendirinya.
Sedangkan menurut artikel di detik.com berbanding terbalik dengan liputan6.
Marianne Gravely, senior technical information specialist untuk USDA, menyampaikan hal berbeda. Akar spora jamur akan masuk dalam ke roti dari yang bisa dilihat mata.
Foto: iStock
|
“Kami tidak menganjurkan memotong jamur dari roti, karena ini merupakan makanan lunak atau lembut. Pada makanan lunak, sangat mudah bagi akar (dari jamur) untuk menembus (lebih dalam ke makanan),” ujarnya kepada NPR(21/4).
Jika Anda lihat salah satu ujung roti panjang bersih dari jamur pada bagian luar dan dalamnya, maka layak disimpan. Tapi bila tidak yakin, roti bisa dibuang.
Mungkin ada ruang perpindahan pada roti iris yang dikemas dalam kantung, menurut Gravely.
Foto: iStock
|
“Saya sudah melihat penyebaran jamur dari irisan ke irisan roti sebelahnya. Saya yakin beberapa orang ingin menekan situasi ini. Sebaiknya beli roti lain,” tambahnya.
Roti tidak satu-satunya makanan yang bagian berjamur sebaiknya tak dipotong dan tetap konsumsi sisanya. Selai, buah lunak dan smoked beef lebih baik dibuang ketika sudah muncul sedikit jamur di bagian manapun, sebut laporanDelish (21/4).
Sementara makanan bertekstur keras seperti wortel, salami dan keju padat bisa dipotong bagian yang muncul jamur. Sebab akar jamur tidak bisa berpindah dengan cepat karena permukaan yang keras. Supaya lebih aman, Gravely merekomendasikan memotong tambahan sekitar 2 cm di sekitar makanan yang terkena jamur.
Nah itulah perbandingannya. Jadi menurut pernyataan kedua untuk lebih aman nya disarankan memotong tambahan sekitar 2 cm disekitar makanan yang terkena jamur. Namun pada pernyataan yang pertama menyatakan bila roti berjamur termakan anda akan baik baik saja asal sistem imun dalam kondisi baik.