Author: Novan

  • Mandi Air Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?

    Mandi Air Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?

    mandi air panas

    Apakah Anda lebih suka mandi menggunakan air panas atau dingin? Mandi dan membersihkan diri adalah kebutuhan yang penting dilakukan setiap hari. Akan tetapi, ternyata mandi dengan suhu yang berbeda akan memberikan dampak yang berbeda pula bagi tubuh.

    Hal ini menjadi perdebatan yang cukup menarik, mana yang lebih sehat untuk Anda, mandi air panas atau air dingin? Simak penjelasannya di bawah ini. 

    Saat mandi sebaiknya menggunakan air panas atau dingin?

    Sebenarnya, baik mandi air panas dan air dingin, keduanya sama-sama berkhasiat bagi kesehatan Anda. Menurut para ahli kesehatan, tidak ada satu anjuran yang paling benar.

    Namun, karena khasiatnya yang berbeda, Anda bisa menyesuaikan sendiri mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

    Anda mungkin juga bisa menentukan apakah perlu menggunakan air panas atau dingin saat mandi pagi, atau juga ketika mandi sore.

    Untuk membantu Anda menentukan pilihan, cari tau lebih dalam mengenai masing-masing keunggulan dan kelemahan mandi air panas atau air dingin.

    Apa saja manfaat dan risiko mandi air panas?

    Jika Anda suka mandi air panas dibandingkan air dingin, ada beberapa hal atau cara mandi yang harus diperhatikan, misalnya suhu air yang dipakai mandi.

    Suhu air saat mandi air panas sebaiknya tidak lebih tinggi dari 44 derajat Celsius.

    Selain itu, jika Anda mandi air panas dengan suhu tersebut, hindari mandi terlalu lama. Mandi air panas selama 5—10 menit sudah bisa memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh Anda.

    Manfaat mandi air panas

    Jika Anda mandi dengan air panas sesuai anjuran yang telah disebutkan sebelumnya, Anda akan merasakan beberapa manfaat seperti di bawah ini.

    • Melancarkan peredaran darah. Mandi air panas bisa membantu melancarkan peredaran darah, apalagi jika Anda mandi pakai shower atau pancuran dengan tekanan air yang stabil. Berdiri di bawah pancuran selama 5 menit bisa semakin memperlancar sirkulasi pada arteri dan pembuluh darah.
    • Melemaskan otot-otot yang tegang, kaku, dan nyeri. Saat menikmati mandi air panas, termasuk dengan shower, Anda bisa sambil menggerak-gerakkan leher, pundak, pinggang, atau bagian tubuh lain yang kaku. Anda juga boleh sambil memijat ringan tubuh, misalnya pada lengan atau kaki, untuk meredakan ketegangan dan nyeri otot.
    • Mengurangi stres dan cemas. Sebuah penelitian jurnal Evidence-Based Complementary And Alternative Medicine menunjukkan bahwa air panas bisa merangsang otak untuk memproduksi hormon oksitosin. Hormon ini bertanggung jawab untuk membuat Anda merasa lebih senang dan positif.
    • Mencegah insomnia dan gangguan tidur. Bagi Anda yang sulit tidur karena insomnia atau memiliki gangguan tidur tertentu, silakan mencoba mandi air panas sebelum tidur. Anda pun akan merasa lebih tenang dan tidur lebih berkualitas.

    Risiko mandi air panas

    Sebelumnya sudah disebutkan bahwa Anda tidak disarankan untuk mandi air panas dengan suhu lebih dari 44 derajat Celsius.

    Sebab, mandi dengan suhu yang terlalu panas dalam waktu yang lama berisiko menimbulkan berbagai dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

    Berikut adalah beberapa risiko mandi dengan air panas yang mungkin terjadi.

    • Kulit kering dan pecah-pecah. Meskipun terasa menenangkan, mandi air panas bisa membuat kulit kering. Pasalnya, air panas bisa mengganggu kelenjar minyak di kulit. Akibatnya, permukaan kulit jadi pecah-pecah dan kulit yang kering terasa gatal. Jika Anda memiliki masalah kulit kering, sebaiknya hindari mandi air panas terlalu sering.
    • Rambut bercabang. Keramas dengan air panas juga berisiko menyebabkan rambut kering. Rambut yang kering pun jadi mudah patah dan bercabang ujungnya. Sebaiknya, basuh rambut dengan air hangat atau suam-suam kuku. Setelah selesai keramas dengan air hangat, akhiri dengan air dingin. Trik ini bisa membuat rambut Anda tampak lebih bercahaya.
    • Tekanan darah menurun tiba-tiba. Air panas bisa menurunkan tekanan darah. Jika tekanan darah Anda drop secara mendadak, Anda mungkin merasa kepala berkunang-kunang dan penglihatan agak kabur. Hati-hati saat mandi air panas jika Anda memang menderita hipotensi atau tekanan darah rendah.

    Apa saja manfaat dan risiko mandi air dingin?

    Di hari yang panas atau ketika bangun pagi, mandi air dingin tampaknya jadi pilihan yang menyegarkan dibandingkan dengan mandi air panas.

    Suhu air dingin yang ideal berkisar pada 21 derajat Celsius. Anda tidak disarankan untuk mandi dengan air es atau air yang suhunya lebih rendah dari anjuran tersebut.

    Manfaat mandi air dingin

    Bukan hanya mandi air panas, membiasakan diri untuk mandi air dingin juga bisa memberikan banyak manfaat atau efek positif. Berikut adalah khasiat mandi air dingin bagi kesehatan tubuh.

    • Menyegarkan pikiran. Mandi air dingin di pagi hari bisa membuat Anda tetap segar dan terjaga. Suhu air yang dingin bisa memicu otak untuk memproduksi hormon norepinefrin, yaitu sejenis adrenalin yang akan membantu pikiran Anda tetap waspada secara alami.
    • Menjaga kesehatan rambut dan kulit. Tak seperti air panas yang membuat kulit kering, air dingin bisa membuat kulit tetap lembap dan kenyal. Rambut Anda juga bisa menjadi lebih lembut dan bercahaya alami.
    • Meningkatkan daya tahan tubuh. Sebuah penelitian dalam European Journal of Applied Physiology and Occupational Physiology membuktikan bahwa suhu yang dingin bisa membantu memperkuat daya tahan tubuh. Ini karena saat mandi air dingin, tubuh memproduksi berbagai protein yang dibutuhkan oleh sistem imun guna melawan berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit.
    • Meredakan depresi. Bagi yang mengalami depresi, tak ada salahnya mencoba mandi air dingin. Air dingin yang bersentuhan dengan ujung saraf di permukaan kulit akan mengirimkan sinyal elektrik pada otak. Hal ini akan dibaca sebagai sinyal agar otak tetap aktif dan segar. Otak juga akan memproduksi hormon beta-endorfin yang akan membuat Anda merasa lebih baik.

    Risiko mandi air dingin

    Baik mandi air panas atau air dingin, ada beberapa risiko yang harus Anda perhatikan. Usahakan untuk menghindari risiko-risiko berikut ini ketika Anda mandi dengan air dingin.

    • Pembuluh darah menyempit. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa mandi air dingin bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jika tidak segera ditangani, aliran darah menuju organ-organ vital Anda seperti jantung dan otak bisa tersumbat. Bila organ vital Anda tidak mendapat asupan darah yang kaya oksigen, akibatnya bisa fatal.
    • Hipotermia. Sebaiknya jangan mandi dengan air yang terlalu dingin apabila saat itu suhu di sekitar Anda sudah cukup dingin. Apalagi kalau Anda mandi air dingin dalam waktu yang cukup lama. Suhu tubuh Anda berisiko drop tiba-tiba dan sulit untuk naik kembali. Hal ini berisiko menyebabkan hipotermia dan denyut nadi melemah.

    Setelah menyimak berbagai manfaat serta risiko mandi air panas dan dingin, kesimpulannya adalah mandi air panas atau dingin sama-sama memiliki manfaat tersendiri.

    Anda tinggal menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh Anda.

  • 5 Cara Menjaga Stamina Tubuh

    5 Cara Menjaga Stamina Tubuh

    cara menjaga stamina tubuh

    Setiap hari Anda mungkin merasa dikejar-kejar waktu dengan jadwal yang padat dan pekerjaan menumpuk yang seolah-olah tidak pernah selesai. Dampaknya, Anda jadi mudah kelelahan, stres, dan sakit, apalagi jika tidak punya waktu istirahat yang cukup. Agar tetap fit sekalipun aktivitas Anda super padat, coba ikuti cara menjaga stamina tubuh berikut. 

    Cara menjaga stamina ketika jadwal super padat

    Walaupun banyak aktivitas, penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan pikiran tetap jernih. Fisik dan mental yang sehat merupakan kunci untuk menjaga produktivitas di kantor ataupun dalam kegiatan sehari-hari.

    Nah, berikut berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga stamina di tengah kesibukan.

    1. Aktif bergerak

    Salah satu cara mudah untuk menjaga stamina tubuh adalah dengan aktif bergerak.  

    Mengutip NHS, melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki selama 15 menit bisa memberikan tambahan energi untuk beraktivitas sehari-hari.  

    Aktivitas fisik dapat meningkatkan sirkulasi oksigen di dalam tubuh. Hal ini bisa mendukung produksi energi dan memungkinkan tubuh untuk menggunakan energi dengan lebih efisien.

    Itu sebabnya, orang yang aktif secara fisik biasanya tidak gampang lelah.

    Jika sangat sulit meluangkan waktu, Anda tidak harus olahraga berat. Anda bisa olahraga ringan sebelum kerja dengan berjalan kaki atau bersepeda setidaknya 15 – 30 menit di pagi hari.

    2. Luangkan waktu berada di luar ruangan

    Jika aktivitas Anda kebanyakan berlangsung di dalam ruangan, coba luangkan waktu sejenak untuk mengirup udara di lingkungan terbuka dan menikmati hangatnya sinar matahari. 

    Bukan tanpa alasan, sinar matahari dapat menstimulasi otak untuk memproduksi serotonin, yakni zat kimia di otak yang mampu meningkatkan suasana hati. 

    Alhasil, Anda tidak hanya merasa suasana hati menjadi lebih baik, tetapi pikiran juga lebih segar dan tubuh lebih berenergi menjalani aktivitas selanjutnya. 

    Namun, hindari terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari, cukup berjemur dibawah sinar matahari 5 – 10 menit saja. 

    3. Penuhi cairan tubuh

    Cara lain menjaga stamina ketika sibuk adalah dengan mencukupi kebutuhan cairan. Pasalnya, kelelahan merupakan salah satu gejala utama dari dehidrasi. 

    Selain itu, kekurangan cairan bisa membuat Anda sulit untuk konsentrasi karena air mendukung kerja seluruh organ dalam tubuh, termasuk otak. 

    Itu sebabnya ketika kebutuhan cairan tidak terpenuhi dengan baik, otak tidak dapat bekerja secara optimal. Jadi, pastikan untuk mencukupi kebutuhan cairan Anda setiap harinya.

    Namun, berapa liter kebutuhan air putih bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Hal terpenting, pastikan minum air putih setiap kali merasa haus. Sebagai acuan, Anda bisa minum setidaknya 8 gelas per hari, setara 2 liter air. 

    4. Kelola stres

    Sebuah studi yang diterbitkan Kansas Journal of Medicine melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara tingkat stres dan produktivitas di tempat kerja. 

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stres, semakin rendah produktivitas karyawan.  Stres berlebihan dapat menguras energi fisik dan mental sehingga membuat Anda merasa lelah, cemas, dan sulit fokus.

    Untuk itu, salah satu cara menjaga stamina di kala sibuk adalah dengan belajar mengelola stres. 

    Sempatkanlah untuk relaksasi dengan istirahat, meditasi, atau yoga, misalnya di pagi atau malam hari selesai beraktivitas.

    Anda juga bisa mencoba menekuni hobi yang bermanfaat dari aktivitas yang Anda senangi, misalnya berkebun, melukis, atau berekreasi dengan orang terkasih.

    5. Disiplin soal makan

    Satu hal yang tidak boleh terlewatkan jika Anda ingin tetap berenergi ketika menjalani kesibukan adalah makan tepat waktu. 

    Makanan berperan sebagai sumber energi utama yang untuk tubuh menjalankan fungsinya, termasuk beraktivitas.

    Saat bekerja, energi tubuh akan cepat terkuras. Asupan makanan diperlukan untuk mengisi kembali energi yang hilang.

    Jadi, pastikan makan tepat waktu dan konsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang, seperti protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. 

    Selain menjaga stamina tubuh, konsumsi makanan bergizi dapat memulihkan stamina setelah sakit sehingga badan Anda selalu bugar.

    Nah, itulah beberapa cara efektif untuk menjaga stamina tubuh di tengah jadwal yang padat.

    Dengan mencoba cara di atas, Anda tidak hanya bisa produktif, kesehatan tubuh juga bisa meningkat secara keseluruhan.

  • Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia dan Cara Mengatasinya

    Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia dan Cara Mengatasinya

    kaki bengkak

    Makin bertambahnya usia, tubuh lansia akan makin rentan terhadap penyakit. Selain penyakit yang menyerang badan, lansia juga berisiko mengalami berbagai masalah pada kaki yang bisa menjadi penyebab kaki bengkak. Apa saja contohnya?

    Penyebab kaki bengkak pada lansia

    Kondisi kaki bengkak yang sering terjadi pada lansia disebut edema. Hal ini terjadi saat terdapat cairan dalam jumlah berlebih yang terjebak pada jaringan tubuh.

    Edema bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun. Namun, kondisi ini paling sering menimbulkan pembengkakan pada area kaki, termasuk pada pergelangan kaki dan betis.

    Pada lansia, edema dapat disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, atau sirosis. Penggunaan obat-obatan juga bisa memicu kondisi ini.

    Beberapa gejala yang mungkin muncul ketika lansia mengalami kaki bengkak meliputi:

    • peregangan pada kulit,
    • pembengkakan pada jaringan bawah kulit, khususnya pada lengan atau kaki, serta
    • terbentuknya cekungan mirip lesung pipit pada area tubuh yang ditekan.

    Edema tidak hanya jadi penyebab kaki bengkak pada lansia. Jika tidak segera diatasi, edema bisa menyebabkan komplikasi lebih serius, meliputi:

    • pembengkakan yang makin parah,
    • kesulitan untuk berjalan kaki,
    • kekakuan,
    • kulit terasa gatal,
    • infeksi pada area kulit yang membengkak,
    • luka pada jaringan kulit,
    • penurunan sirkulasi darah dalam tubuh,
    • berkurangnya elastisitas arteri, vena, sendi, dan otot,
    • peningkatan risiko bisul pada kulit.

    Segera kunjungi dokter bila lansia yang Anda rawat memiliki gejala dari penyebab kaki bengkak ini. Penanganan yang lebih cepat dapat membantu mencegah komplikasi.

    Cara mengobati kaki bengkak pada lansia

    Pengobatan untuk penyebab kaki bengkak pada lansia harus disesuaikan dengan kondisinya.

    Sebagai langkah awal, Anda dapat melakukan berbagai cara di bawah ini untuk merawat kaki lansia yang rentan mengalami pembengkakan.

    • Pakai alas kaki yang sesuai dengan ukuran kaki agar lansia tidak mudah jatuh sekaligus memberikan sokongan yang kuat pada kakinya.
    • Selalu gunakan alas kaki saat berada di dalam rumah, khususnya bagi lansia yang mengalami diabetes, penurunan sirkulasi darah, atau pengikisan bantalan lemak pada bawah kaki.
    • Hindari penggunaan sembarang obat untuk mengatasi masalah kulit pada kaki tanpa konsultasi dan resep dari dokter.
    • Rutin lakukan olahraga untuk lansia agar kekuatan kakinya terlatih, salah satunya dengan berjalan kaki.
    • Bersihkan area kaki dengan air hangat, bukan air panas.
    • Rutin memotong kuku kaki agar tidak menimbulkan luka lecet pada kaki.

    Berbagai penyakit kaki yang terjadi pada lansia

    Seiring bertambahnya usia, kaki lansia cenderung melebar dan kehilangan bantalan lemak pada bagian dasarnya. Hal ini akan makin parah bila lansia mengalami obesitas.

    Tak hanya edema yang menjadi penyebab kaki bengkak, berikut adalah berbagai jenis penyakit kaki lainnya yang umum terjadi pada lansia.

    1. Bunion

    Bunion merupakan kelainan kaki yang bisa terjadi karena faktor keturunan atau akibat gesekan dari penggunaan sepatu yang kurang tepat.

    Tidak hanya itu, munculnya bunion juga mungkin dipengaruhi oleh masalah kesehatan lainnya, seperti asam urat, radang sendi, dan kaki datar.

    2. Kulit telapak kaki kering dan pecah-pecah

    Seiring pertambahan usia, kadar lemak dan kolagen akan mengalami penurunan. Hal ini membuat lapisan lemak pada area bawah kulit kaki makin menipis.

    Kondisi ini memang bukan penyebab kaki bengkak pada lansia, tetapi bisa menyebabkan kulit telapak kaki menjadi lebih kering dan mudah pecah-pecah.

    Area kulit tersebut juga dapat terasa gatal dan panas seperti terbakar. Tekanan terus-menerus pada telapak kaki juga bisa menyebabkan kapalan.

    3. Masalah kuku kaki

    Kuku jari kaki lansia berisiko besar tumbuh ke dalam. Hal ini bisa terjadi karena faktor genetik, kebiasaan memotong kuku menjadi runcing, cedera jari kaki, hingga infeksi.

    Selain itu, kuku jari kaki juga bisa menebal dan menguning. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi jamur, cedera, dan penyakit yang serius, seperti diabetes dan psoriasis.

    4. Radang sendi

    Salah satu jenis radang sendi atau arthritis yang kerap terjadi pada lansia adalah osteoarthritis.

    Jenis radang sendi ini disebabkan oleh akumulasi dari tekanan persendian yang terjadi selama bertahun-tahun. Biasanya, osteoarthritis menyerang jempol dan punggung kaki. 

    Gejala arthritis pada sendi jari kaki ini bisa menimbulkan penyakit penyebab kaki bengkak lainnya pada lansia, seperti asam urat, hammertoe, dan bunion.

    5. Achilles tendonitis

    Masalah kaki lansia lainnya adalah achilles tendonitis atau cedera tendon achilles. Penyakit ini lebih berisiko muncul pada kaki lansia yang mengalami obesitas. 

    Achilles tendonitis bisa terjadi jika tendon, yaitu jaringan ikat yang mengikat otot pada tulang, terus-menerus mengalami tekanan berlebih.

    Kondisi ini juga berkaitan dengan tendon achilles yang memendek, kebiasaan memakai sepatu hak tinggi, dan efek samping antibiotik, seperti levofloxacin atau ciprofloxacin.

    6. Perubahan bentuk dan ukuran kaki

    Perubahan bentuk dan ukuran kaki merupakan bagian alami dari proses penuaan. Ukuran kaki lansia biasanya akan bertambah setengah sentimeter atau bahkan lebih. 

    Perubahan ini terjadi karena kondisi ligamen dan tendon berhenti berkembang pada usia senja. 

    Lengkungan kaki pun cenderung menurun sehingga menyebabkan telapak kaki rata (flat foot), sedangkan panjang kaki justru bertambah.

    Perubahan tendon dan ligamen juga bisa meningkatkan risiko cedera, seperti tendinitis, tendon sobek, atau ketegangan otot.

  • 11 Makanan yang Baik untuk Meredakan Gejala Vertigo

    11 Makanan yang Baik untuk Meredakan Gejala Vertigo

    vertigo

    Ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi penyebab vertigo kambuh. Untuk itu, penderita vertigo perlu membatasi atau bahkan menghindari makanan tersebut. Sebaliknya, orang yang memiliki vertigo disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dipercaya bisa membantu meredakan gejalanya, selain minum obat-obatan.

    Lalu, orang vertigo harus banyak makan apa? Simak apa saja makanan yang bagus untuk penyakit vertigo di bawah ini.

    Pilihan makanan yang bagus untuk vertigo

    Vertigo biasanya disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam atau ketidakseimbangan sistem saraf. Beberapa makanan diketahui dapat membantu meredakannya.

    Berikut adalah makanan yang baik untuk membantu mengurangi gejala sakit vertigo.

    1. Pisang

    Di samping mengonsumsi obat vertigo, pisang merupakan salah satu buah yang dianjurkan untuk penderita vertigo karena kandungan kalium yang tinggi.

    Kalium membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, yang penting untuk fungsi telinga dalam dan keseimbangan tubuh.

    Vertigo sering kali terkait dengan masalah cairan di telinga dalam, sehingga buah yang kaya kalium, seperti pisang, dapat membantu mengurangi gejala dengan mempertahankan keseimbangan cairan yang sehat di tubuh.

    Pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung fungsi otak yang sehat. Hal ini berpengaruh pada pengurangan gejala vertigo.

    2. Ikan salmon

    Salmon mengandung vitamin B6 dan omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), yang dapat mendukung kesehatan otak dan saraf serta membantu mengurangi pusing dan mual.

    Itulah mengapa ikan salmon bisa menjadi pilihan makanan yang baik untuk mendukung kesehatan otak, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi gejala vertigo.

    Salmon mendukung fungsi otak yang sehat dengan membantu menjaga integritas neuron, mengurangi peradangan otak, dan meningkatkan sirkulasi darah.

    Hal ini dapat berkontribusi secara tidak langsung pada pengurangan gejala vertigo​ yang sering dikaitkan dengan masalah keseimbangan dan sistem vestibular yang juga melibatkan otak.

    3. Bayam

    Bayam memiliki berbagai manfaat kesehatan yang mendukung kondisi tubuh, termasuk vertigo.

    Beberapa penelitian mendukung hal ini, termasuk The Pharma Journal yang membahas peran bayam dalam mendukung kesehatan otak dan sistem peredaran darah.

    Ini karena bayam kaya akan vitamin K, C, dan A serta mineral seperti magnesium yang membantu menjaga fungsi otak dan mendukung aliran darah yang sehat.

    Kandungan flavonoid dalam bayam juga memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat mendukung kesehatan otak dan melindungi dari penuaan seluler.

    Vitamin C dalam bayam pun mendukung sistem kekebalan tubuh, sedangkan magnesium dapat membantu dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh yang penting untuk sistem saraf dan aliran darah.

    4. Alpukat

    Alpukat adalah sumber lemak sehat dan kalium yang bisa membantu menjaga kestabilan cairan tubuh dan mengurangi gejala pusing.

    Mengonsumsi makanan kaya kalium dapat membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit di tubuh serta menjaga fungsi otot dan saraf, yang sering dikaitkan dengan gejala vertigo.

    Asam lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat juga mendukung kesehatan jantung dan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

    Tekanan darah yang stabil penting untuk keseimbangan tubuh dan kesehatan pembuluh darah. Keduanya berperan dalam mengurangi risiko vertigo.

    5. Jahe

    Jahe dianggap bermanfaat dalam mengatasi gejala vertigo karena efek anti-emetik dan anti-inflamasi alaminya.

    Sebagai rempah yang digunakan untuk mual dan mabuk perjalanan, jahe juga dapat membantu meredakan sensasi pusing dan mual yang sering kali dialami penderita vertigo.

    Penelitian menunjukkan bahwa komponen utama dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, juga memiliki efek menenangkan pada sistem saraf dan antioksidan, yang dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan fungsi otak.

    Ini sangat penting karena vertigo sering kali berhubungan dengan gangguan pada fungsi saraf dan pembuluh darah​

    6. Jeruk dan buah citrus lainnya

    Jeruk dan buah citrus lainnya mungkin menjadi makanan yang membantu meringankan gejala vertigo karena kandungan nutrisi yang bisa mendukung kesehatan otak dan fungsi saraf.

    Citrus seperti jeruk, lemon, dan limau kaya akan polifenol seperti hesperidin dan vitamin C yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi.

    Studi menunjukkan bahwa senyawa ini dapat melindungi jaringan otak dari stres oksidatif dan peradangan, sehingga bisa mendukung kesehatan otak secara umum dan mencegah kerusakan saraf terkait degenerasi​.

    Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi rutin jeruk dapat mendukung fungsi kognitif dan membantu mencegah penurunan fungsi otak seiring usia.

    7. Oatmeal

    Oatmeal termasuk makanan yang dianggap bagus untuk penderita vertigo karena kandungan serat dan nutrisinya yang mendukung kesehatan jantung dan membantu mengatur kadar gula darah.

    Kandungan serat larut beta-glukan pada oatmeal dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, menjaga berat badan, dan menstabilkan tekanan darah, yang penting untuk aliran darah yang baik ke otak.

    Stabilitas tekanan darah ini bisa berdampak positif pada kesehatan sistem vestibular, yang terkait dengan keseimbangan tubuh dan pengurangan gejala vertigo​

    Selain itu, oatmeal kaya akan vitamin B, terutama tiamin, dan mineral seperti mangan, yang esensial untuk fungsi neurologis dan sirkulasi darah.

    Antioksidan dalam oatmeal, seperti avenanthramides, juga memberikan efek anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi gejala vertigo yang disebabkan oleh peradangan.

    8. Blueberry dan stroberi

    Konsumsi blueberry dan stroberi secara teratur terkait dengan peningkatan kesehatan jantung dan otak serta menurunkan risiko penyakit degeneratif yang sering kali berkaitan dengan gejala pusing atau vertigo pada lansia.

    Blueberry dan stroberi dapat memberikan manfaat yang baik untuk penderita vertigo berkat kandungan antioksidan tinggi, seperti antosianin dan flavonoid.

    Nutrisi ini tidak hanya membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif, tetapi juga dapat meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan kesehatan pembuluh darah.

    Pada kondisi vertigo, pola makan yang kaya antioksidan berpotensi mengurangi risiko peradangan yang dapat menyebabkan gangguan sistem vestibular (yang berkaitan dengan keseimbangan).

    9. Air kelapa

    Bukan cuma makanan, air kelapa dapat menjadi minuman untuk penderita vertigo karena kandungan elektrolitnya yang kaya, seperti kalium dan magnesium.

    Nutrisi ini penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan mendukung fungsi otot serta saraf, yang dapat membantu mencegah dehidrasi yang menjadi salah satu penyebab vertigo.

    Kandungan kalium dalam air kelapa juga bermanfaat dalam menjaga tekanan darah tetap stabil, yang mendukung aliran darah lancar ke otak dan sistem vestibular yang berperan dalam keseimbangan tubuh.

    Selain itu, air kelapa rendah kalori dan bebas lemak, sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari tanpa khawatir akan peningkatan berat badan.

    10. Kacang almond dan biji bunga matahari

    Kacang almond dan biji bunga matahari dapat bermanfaat sebagai makanan untuk penderita vertigo karena kandungan nutrisi penting yang mendukung kesehatan saraf dan sirkulasi darah.

    Almond kaya akan magnesium yang penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan mendukung fungsi saraf, serta vitamin E yang membantu mengurangi peradangan dan melindungi sel dari stres oksidatif.

    Biji bunga matahari, di sisi lain, juga mengandung magnesium dan vitamin E dalam jumlah tinggi serta asam lemak sehat yang dapat mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.

    Magnesium dalam biji bunga matahari membantu menenangkan sistem saraf dan dapat mengurangi tekanan darah, yang berpengaruh pada pencegahan migrain yang bisa memicu gejala vertigo.

    11. Brokoli dan paprika

    Paprika dan brokoli memiliki potensi manfaat yang bagus untuk penderita vertigo, meskipun efek langsungnya pada vertigo secara spesifik belum sepenuhnya diteliti.

    Brokoli mengandung glukosinolat dan antioksidan yang berperan dalam mengurangi peradangan.

    Kandungan ini telah ditemukan memiliki manfaat dalam melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan, terutama untuk menjaga keseimbangan sistem saraf dan fungsi otak

    Paprika, terutama yang berwarna merah, kaya akan vitamin C dan karotenoid, yang merupakan antioksidan kuat.

    Vitamin C pada paprika dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh serta berpotensi menjaga sistem kekebalan tubuh, yang penting bagi orang yang sering mengalami vertigo​.

    Memasukkan makanan-makanan ini dalam pola makan harian dapat membantu mengelola vertigo.

    Pastikan juga untuk menjaga hidrasi dan menghindari makanan tinggi garam yang dapat memicu retensi cairan di telinga bagian dalam.

    Selain menjaga pola makan, penting juga untuk beristirahat cukup dan menghindari gerakan tiba-tiba yang dapat memicu vertigo.

  • 5 Manfaat Berjalan Kaki di Air untuk Meningkatkan Kesehatan

    5 Manfaat Berjalan Kaki di Air untuk Meningkatkan Kesehatan

    berjalan kaki di air

    Berjalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Namun, pernahkah Anda mencoba berjalan kaki di air? Selain menyenangkan, berjalan kaki di air ternyata menawarkan manfaat kesehatan yang lebih dibandingkan berjalan di darat. 

    Daftar manfaat berjalan kaki di air

    Meskipun terlihat sederhana, berjalan di air (water walking) cukup sulit dilakukan.

    Namun, ternyata aktivitas ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti disebutkan berikut ini.

    1. Meningkatkan kesehatan jantung

    Salah satu penelitian dalam jurnal Journal of Sport and Health Science membandingkan efek berjalan di air dan berjalan di darat yang dilakukan 3 kali seminggu selama 24 minggu. 

    Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa berjalan di air meningkatkan penggunaan oksigen maksimal (VO2 max). Hal ini merupakan indikator utama kesehatan jantung dan paru-paru.

    Penelitian ini juga mengatakan berjalan di air sama efektifnya dengan berjalan di darat jika dilakukan dengan intensitas yang sama.

    Kedua jenis latihan ini menghasilkan peningkatan kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efisien, untuk fungsi jantung yang lebih optimal.

    2. Meningkatkan kekuatan otot

    Manfaat berjalan kaki di air juga meningkatkan kekuatan otot, terutama otot bagian bawah tubuh.

    Gerakan berjalan di air melibatkan hampir semua otot tubuh, termasuk otot kaki, paha, perut, dan lengan, yang bekerja secara sinergis untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas. 

    Setiap langkah di air memberikan tantangan tambahan karena adanya resistensi air. Ini membuat otot bekerja lebih keras dibandingkan dengan berjalan kaki di darat.

    Resistensi ini tidak hanya membantu meningkatkan kekuatan otot secara menyeluruh, tetapi juga memperkuat otot inti, memperbaiki postur, dan meningkatkan daya tahan. 

    3. Mengurangi tekanan pada sendi dan tulang

    Air membantu menopang sebagian berat tubuh sehingga mengurangi tekanan pada sendi dan tulang.

    Ketika seseorang bergerak di dalam air, sebagian beban tubuh akan berkurang sehingga bisa meringankan kerja sendi, otot, dan tulang.

    Ini sangat bermanfaat bagi orang yang memiliki masalah pada sendi atau lutut dan ingin memperbanyak langkah kaki. Langkah mereka akan terasa lebih ringan saat berjalan di ari.

    4. Meredakan nyeri sendi di lutut

    Nyeri sendi di bagian lutut sangat umum dialami terutama oleh lansia. Nah, cara menanganinya yaitu bisa dengan rutin melakukan water walking

    Seperti yang telah dijelaskan, air memberikan daya apung pada tubuh yang mengurangi beban pada sendi lutut.

    Penderita sakit lutut bisa bergerak lebih bebas, tanpa rasa sakit yang berlebih, saat berjalan di air. Aktivitas ini juga meningkatkan kelenturan dan kekuatan sendi dan otot-otot sekitar lutut.

    Otot yang kuat membantu menstabilkan sendi dan mengurangi risiko cedera.

    5. Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi

    Berjalan di air dapat melatih keseimbangan dan koordinasi karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk menjaga stabilitas saat melawan resistensi air.

    Ketika bergerak di dalam air, setiap langkah menimbulkan perlawanan dari air, memaksa otot-otot tubuh, termasuk otot inti, punggung, dan kaki, bekerja lebih keras menjaga keseimbangan.

    Resistensi air yang konstan memerlukan penyesuaian terus-menerus dalam postur dan koordinasi tubuh. Ini merangsang sistem saraf untuk meningkatkan komunikasi antara otak dan otot.

    Proses ini memperkuat kemampuan tubuh untuk merespons perubahan posisi dan mengatur keseimbangan dengan lebih efektif.

  • 9 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan

    9 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan

    ubi jalar

    Manfaat ubi jalar bagi kesehatan tak hanya terbatas membantu membuat perut kenyang. Ubi jalar juga memiliki kandungan zat gizi yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan gizi harian. Artikel ini akan membahas mengenai kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan dari ubi jalar. Yuk, simak lebih lanjut!

    Kandungan zat gizi ubi jalar

    Ubi jalar merupakan salah satu makanan kesukaan masyarakat Indonesia.

    Selain rasanya yang manis, ubi jalar juga mudah diolah. Tak heran jika ada banyak macam olahan ubi jalar yang bisa Anda konsumsi.

    Nah, dalam 100 gram ubi jalar, Anda bisa menemukan kandungan zat gizi berikut ini.

    • Air 61.9 gram (g).
    • Energi: 151 kkal.
    • Protein: 1.6 g.
    • Lemak: 0.3 g.
    • Karbohidrat: 35.4 g.
    • Serat: 0.7 g.
    • Kalsium: 29 g.
    • Fosfor: 74 g.
    • Zat besi: 0.7 g.
    • Kalium: 565.6 mg.
    • Tembaga: 0.30 mg.
    • Thiamin (Vitamin B1): 0.13 mg.
    • Riboflavin (Vitamin B2): 0.08 mg.
    • Asam askorbat (Vitamin C): 11 mg.

    Manfaat kesehatan ubi jalar

    Dari berbagai kandungan gizi yang terdapat pada ubi jalar, Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan seperti berikut ini.

    1. Mengendalikan gula darah

    Ubi jalar termasuk salah satu bahan makanan yang memiliki nilai indeks glikemik yang rendah.

    Ini artinya, gula darah tidak akan melonjak terlalu tinggi setelah makan ubi jalar.

    Tak hanya itu, kandungan serat yang terdapat pada ubi jalar juga bermanfaat untuk penyakit diabetes.

    Sebuah penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi diet tinggi serat memiliki risiko mengalami diabetes tipe 2 lebih rendah.

    2. Mengontrol tekanan darah

    Konsumsi ubi jalar memiliki manfaat mengontrol tekanan darah berkat kandungan kalium di dalamnya.

    Ubi jalar yang berukuran sedang saja memiliki kandungan 542 miligram (mg) kalium. Mineral ini bisa mengurangi kadar natrium darah yang terlalu tinggi, pemicu terjadinya hipertensi.

    Konsumsi ubi jalar juga dapat membantu Anda memenuhi 5% dari kebutuhan asupan kalium harian.

    Sementara itu, para ahli merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi kurang lebih 4700 miligram kalium setiap harinya demi mendapatkan manfaatnya.

    3. Mencegah dan mengatasi kanker

    Salah satu penelitian dalam jurnal BioMed Research International meneliti efek ubi jalar untuk kesehatan.

    Hasil penelitian mengatakan bahwa ubi jalar mengandung fitokimia yang bersifat antioksidan kuat. 

    Antioksidan ini dapat membantu mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas, yang merupakan salah satu penyebab utama perkembangan kanker.

    Penelitian ini menyebutkan bahwa ubi ungu dapat menghambat berbagai jenis sel kanker, seperti kanker payudara, kanker lambung, dan karsinoma adenokarsinoma kolon.

    4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

    Tahukah Anda bahwa satu buah ubi jalar memiliki kandungan vitamin C hingga setengah dari kebutuhan harian?

    Vitamin C merupakan salah satu jenis antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Selain itu, kandungan vitamin A dan vitamin E pada bahan makanan ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga menguatkan kemampuan tubuh melawan penyakit.

    Tak hanya itu, kandungan antioksidan yang berhubungan dengan pigmen pada ubi jalar memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit.

    5. Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan

    Salah satu penelitian dalam jurnal Scientific Reports mengatakan antioksidan yang terdapat pada ubi jalar meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menyehatkan usus.

    Semakin banyak jumlah bakteri ini pada usus, semakin rendah risiko Anda mengalami irritable bowel syndrome (IBS) dan diare.

    Selain itu, kandungan serat pada ubi jalar bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.

    Makanan kaya serat, seperti ubi jalar, juga dapat membantu mengurangi risiko kanker usus dan melancarkan buang air besar.

    6. Meningkatkan kesehatan mata

    Ubi jalar termasuk salah satu jenis makanan yang kaya akan kandungan beta-karoten.

    Saat mengonsumsi beta-karoten, tubuh akan mengubahnya menjadi vitamin A yang akan membentuk reseptor pendeteksi cahaya dalam organ mata.

    Vitamin A memiliki peranan penting untuk kesehatan mata. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai masalah mata.

    Selain itu, kandungan antosianin pada ubi jalar dapat melindungi sel mata dari kerusakan. Tak heran jika ubi jalar memiliki khasiat dalam meningkatkan kesehatan mata secara menyeluruh.

    7. Meningkatkan kesehatan otak

    Ubi jalar ungu mengandung antioksidan kuat seperti antosianin yang berfungsi melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.

    Kerusakan oksidatif pada otak terkait dengan penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

    Antioksidan ini membantu menjaga fungsi otak yang optimal seiring bertambahnya usia.

    Selain itu, kandungan kolin dalam ubi jalar mendukung fungsi memori dan perkembangan otak.

    8. Mengatasi peradangan

    Ubi jalar mengandung vitamin C yang berperan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh.

    Kandungan lainnya yaitu vitamin E dapat membantu mengurangi produksi molekul yang memicu peradangan.

    Selain itu, kolin dalam ubi jalar membantu menjaga struktur membran sel, yang penting untuk fungsi sel dan peradangan yang terkendali.

    Selain itu, kolin mendukung sistem kekebalan tubuh dalam mengatur respons peradangan yang sehat.

    9. Menurunkan kolesterol

    Salah satu penelitian dalam jurnal Food and Nutrition Sciences membandingkan pengaruh ubi jalar, singkong, dan nasi putih terhadap kolesterol.

    Hasilnya, peserta yang mengonsumsi ubi jalar dan singkong mengalami peningkatan HDL dan penurunan LDL jika dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi roti putih.

    Manfaat ini diduga berkat kandungan serat larut dalam ubi jalar yang memiliki kemampuan untuk mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan.

    Dengan mengonsumsi serat larut secara teratur, kadar kolesterol LDL dalam darah dapat menurun. Khasiat ini membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

    Demikian informasi tentang manfaat konsumsi ubi jalar. Cukup mudah untuk mendapatkan manfaat ubi untuk kesehatan, Anda cukup merebusnya dan nikmati selagi hangat.

  • Manfaat Sehat Tempe, Sumber Protein Nabati yang Bergizi

    Manfaat Sehat Tempe, Sumber Protein Nabati yang Bergizi

    manfaat tempe

    Selain lezat, tempe banyak disukai orang karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat di berbagai tempat. Tempe juga salah satu sumber protein nabati yang sangat bergizi. Berikut ini berbagai manfaat tempe yang sayang untuk dilewatkan.

    Kandungan zat gizi dalam tempe

    Tempe adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kedelai, sangat populer di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya.

    Proses pembuatan tempe melibatkan perendaman, pengukusan, dan fermentasi kedelai dengan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus atau dikenal sebagai “ragi tempe”.

    Sumber protein nabati dalam hidangan sehari-hari ini telah banyak diteliti kandungannya, tidak hanya oleh orang Indonesia melainkan juga para peneliti di luar Indonesia.

    Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), 100 gram tempe mengandung berbagai zat gizi seperti berikut ini.

    • Air: 55,3 gram (g).
    • Kalori: 201 kkal.
    • Protein: 20,8 g.
    • Lemak: 8,8 g.
    • Karbohidrat: 13,5 g.
    • Serat: 1,4 g.
    • Kalsium: 155 miligram (mg).
    • Fosfor: 326 (mg).
    • Zat besi: 4,0 (mg).
    • Natrium: 9 (mg).
    • Kalium: 234 (mg).
    • Seng: 1,7 (mg).
    • Tiamin: 0,19 (mg).
    • Riboflavin: 0,59 (mg).
    • Niasin: 4,9 (mg).

    Manfaat tempe bagi kesehatan tubuh

    Berkat kandungan zat gizi di atas, tempe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut manfaat makan tempe yang bisa Anda peroleh.

    1. Membangun dan memperbaiki sel tubuh yang rusak

    Tempe bermanfaat untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh yang rusak berkat kandungan protein di dalamnya.

    Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi vital.

    Protein berfungsi sebagai bahan baku utama untuk membangun jaringan tubuh. Ketika jaringan atau sel tubuh mengalami kerusakan, tubuh memerlukan protein untuk memperbaikinya.

    Selain memperbaiki sel yang rusak, protein berperan dalam pembentukan sel-sel baru. Sel-sel baru diperlukan untuk regenerasi jaringan sehingga tubuh dapat berfungsi secara optimal.

    2. Menjaga kesehatan tulang

    Tempe merupakan sumber kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat.

    Mengonsumsi cukup kalsium sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang, terutama pada wanita pascamenopause yang berisiko tinggi mengalami penurunan kepadatan tulang.

    Selain itu, kandungan fosfor di dalam tempe berfungsi untuk membangun struktur tulang bersama dengan kalsium.

    Fosfor membantu dalam proses mineralisasi tulang untuk membentuk senyawa yang memberikan kekuatan pada tulang.

    3. Sumber vitamin B12 untuk vegetarian

    Salah satu kandungan penting pada tempe yang baik untuk vetegarian yaitu vitamin B12.

    Secara alami, vitamin ini umumnya dapat ditemukan pada daging, ikan, telur, dan susu. Nah, tempe merupakan satu-satunya sumber vitamin B12 nabati.

    Artinya, para vegetarian dan vegan dapat memenuhi kebutuhan vitamin B12 dengan mengonsumsi tempe.

    Sama seperti zat gizi lainnya, Anda perlu memenuhi kebutuhan vitamin setiap harinya. Kekurangan vitamin B12 dalam tubuh dapat menimbulkan gejala, seperti pusing, lemas, lelah, kulit pucat, keseimbangan tubuh menurun, dan mood labil.

    4. Mengandung antioksidan

    Tidak hanya memiliki kandungan gizi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari, tempe juga mengandung zat antioksidan.

    Antioksidan dalam tempe berupa isoflavon yang sangat dibutuhkan untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. 

    Dengan cara kerjanya ini, antioksidan bisa mencegah penuaan dini, menurunkan risiko penyakit jantung, kanker prostat, dan kanker payudara.

    5. Membantu menurunkan berat badan

    Tempe juga baik untuk bagi Anda yang sedang dalam upaya penurunan berat badan. Tempe bisa menjadi pilihan menu utama yang tepat untuk diet tinggi protein.

    Sebuah studi yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan diet tinggi protein berbasis kedelai memiliki efektivitas yang sama seperti pada daging atau produk hewani lainnya.

    Selain mampu mengurangi berat badan, diet ini bisa menurunkan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.

    Penelitian lain juga menunjukkan diet kaya protein dapat merangsang thermogenesis, yang mampu membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah makan.

    6. Meningkatkan kesehatan pencernaan

    Tempe juga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan berkat kandungan probiotik dan serat di dalamnya.

    Probiotik dalam tempe membantu menyeimbangkan mikrobiota usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium.

    Keseimbangan ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

    Selain itu, serat dalam tempe menambah massa feses dan memperlancar pergerakan usus. Hal ini membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus secara keseluruhan.

  • Manfaat Asam Kandis untuk Tubuh dan Kandungan Gizinya

    Manfaat Asam Kandis untuk Tubuh dan Kandungan Gizinya

    asam kandis

    Asam kandis dikenal sebagai rempah untuk menambah cita rasa masakan. Selain membuat nikmat masakan, rempah ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Mari ketahui lebih lanjut seputar kandungan dan manfaat asam kandis.

    Kandungan gizi asam kandis

    Asam kandis adalah buah dari pohon Garcinia xanthochymus yang biasa ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Buah ini memiliki nama lain kandis hutan, asam keping, atau asam gelugur. Asam kandis sering digunakan sebagai bumbu untuk rendang, gulai, atau sayur asem.

    Buah berwarna oranye ini juga berfungsi sebagai bahan alami untuk mengawetkan makanan.

    Selain menambah cita rasa masakan, asam keping mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk kesehatan.

    Dikutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram asam kandis, terdapat berbagai kandungan zat gizi sebagai berikut.

    • Protein: 0,2 gram (g).
    • Lemak: 1,1 g.
    • Karbohidrat: 16,1 g.
    • Serat: 3,4 g.
    • Kalsium: 63 miligram (mg).
    • Fosfor: 139 mg.
    • Zat besi: 2,5 mg.
    • Natrium: 93 mg.
    • Kalium: 93,2 mg.
    • Seng: 0,1 mg.

    Selain itu, buah ini mengandung sejumlah antioksidan, seperti tanin, flavonoid, dan katekin.

    Manfaat asam kandis untuk kesehatan

    Berkat berbagai kandungan zat gizinya, asam kandis menawarkan berbagai manfaat kesehatan seperti di bawah ini.

    1. Mengatasi peradangan

    Asam keping berpotensi mengatasi peradangan berkat senyawa aktif bernama xanthone.

    Senyawa ini bersifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. 

    Cara kerja senyawa ini yaitu menghambat senyawa pro-inflamasi sehingga mengurangi kerusakan pada jaringan tubuh.

    Efek ini membuat kandis hutan potensial untuk mengurangi risiko berbagai penyakit yang dipicu oleh peradangan kronis, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. 

    2. Membantu menurunkan berat badan

    Asam kandis juga memiliki manfaat dalam menurunkan berat badan karena bisa memengaruhi metabolisme.

    Buah ini mengandung asam hidrosikrit (HCA) yang mempercepat metabolisme lemak sehingga lebih mudah terbakar.

    Selain mendukung metabolisme lemak, buah ini dapat membantu meningkatkan termogenesis, yakni proses tubuh membakar kalori untuk menghasilkan panas.

    Dengan meningkatkan proses ini, tubuh dapat membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

    3. Mengontrol kadar gula darah

    Salah satu penelitian dalam jurnal Biomolecules mengatakan bahwa asam kandis mengandung flavonoid, polifenol, dan xanthone, yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

    Ketiga senyawa dalam buah ini memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase.

    Enzim-enzim ini bertanggung jawab atas pemecahan karbohidrat menjadi gula sederhana yang mudah diserap oleh tubuh.

    Dengan menghambat aktivitas kedua enzim ini, proses pencernaan karbohidrat menjadi lebih lambat sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.

    4. Menurunkan kolesterol

    Asam kandis memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

    Asam hidrosikrit (HCA) dalam buah asam ini diketahui dapat menghambat enzim yang terlibat dalam pembentukan lemak dan kolesterol di hati, yaitu enzim ATP citrate lyase.

    Dengan menghambat enzim ini, tubuh menghasilkan lebih sedikit kolesterol yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total.

    Selain itu, kandungan polifenol dalam buah ini dapat mengurangi oksidasi kolesterol LDL yang biasanya memicu terbentuknya plak di dinding pembuluh darah.

    5. Membuat kulit lebih sehat

    Manfaat asam kandis juga berpotensi membuat kulit lebih sehat berkat kandungan antioksidannya yang tinggi.

    Antioksidan dalam buah asam ini yaitu xanthone dan polifenol membantu melawan radikal bebas yang bisa merusak sel kulit.

    Radikal bebas adalah salah satu penyebab utama munculnya gejala penuaan dini pada kulit, seperti keriput, garis halus, dan flek hitam.

    Sifat anti-inflamasi dari xanthone dalam buah ini dapat membantu meredakan peradangan kulit, seperti kemerahan, jerawat, atau iritasi.

    6. Melancarkan pencernaan

    Asam kandis memiliki sifat astringen yang membantu mengurangi akumulasi sisa makanan di dinding usus.

    Ini membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

    Dengan merangsang pencernaan dan membersihkan usus, buah ini dapat membantu mengurangi penumpukan gas dalam saluran pencernaan.

    Pasalnya, penumpukan gas sering menyebabkan perut kembung dan sering kentut.

    7. Meningkatkan fungsi hati

    Asam keping mengandung xanthone yang dapat membantu meningkatkan efisiensi hati dalam proses detoksifikasi.

    Senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang mendukung proses detoksifikasi dengan mengurangi peradangan di hati dan meningkatkan kemampuan hati dalam membersihkan racun.

    Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini membantu mengurangi peradangan yang bisa terjadi akibat akumulasi racun atau konsumsi makanan berlemak.

    Pasalnya, peradangan kronis pada hati sering kali menjadi pemicu gangguan fungsi hati.

    8. Meningkatkan kesehatan otak

    Senyawa xanthone dalam asam kandis memiliki efek positif terhadap fungsi kognitif, yang meliputi daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir.

    Kandungan polifenol juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Proses ini mendukung peningkatan oksigen ke sel-sel otak sehingga meningkatkan kinerja otak.

    Selain itu, sifat antioksidan dan anti-inflamasi dalam buah rasa asam mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer atau penyakit Parkinson.

    Namun, penelitian lebih lanjut mengenai manfaat ini masih diperlukan untuk membuktikannya.

    Artikel terkait

    9. Mengatasi dan mencegah kanker

    Asam kandis memiliki potensi untuk membantu mengatasi dan mencegah kanker berkat kandungan senyawa aktif seperti xanthone, polifenol, dan antioksidan lainnya.

    Xanthone dan polifenol memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. 

    Senyawa-senyawa ini dapat menghalangi jalur yang diperlukan untuk pembelahan dan penyebaran sel kanker.

    Hal ini dapat memperlambat perkembangan sel kanker dan mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkannya.

  • Pilihan Makanan Sehat untuk Lansia dan Tips Memilihnya

    Pilihan Makanan Sehat untuk Lansia dan Tips Memilihnya

    pilihan makanan sehat untuk lansia

    Untuk menjaga kesehatan para lansia, sangat penting untuk memberikan makanan yang sehat. Bukan hanya jenis makanannya, perhatikan juga cara mengolah dan menyajikan makanan tersebut agar sesuai dengan kondisi pencernaan lansia. Agar lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.

    Pentingnya makanan sehat untuk lansia

    Memasuki usia lanjut, seseorang mungkin akan mengalami penurunan nafsu makan karena kondisi alamiah dan faktor kesehatan tertentu yang terjadi pada tubuhnya.

    Biasanya, penurunan nafsu makan lansia terjadi karena fakt0r, seperti:

    • disfagia atau kesulitan menelan,
    • kesulitan mengunyah,
    • masalah pada sistem pencernaan,
    • efek obat-obatan,
    • berkurangnya kepekaan terhadap rasa, hingga
    • gangguan kesehatan mental lansia seperti depresi atau kesepian.

    Apa pun penyebabnya, penting untuk segera mengatasi masalah lansia susah makan. Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan malnutrisi pada lansia.

    Adapun malnutrisi bisa menimbulkan penurunan berat badan serta meningkatkan risiko berbagai penyakit. Sebaliknya, mengatasi susah makan pada lansia bisa membantu memenuhi kebutuhan gizinya.

    Memenuhi kebutuhan gizi ini juga bisa membantu menjaga kesehatan lansia, sehingga tetap bisa beraktivitas secara mandiri. 

    Untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia tersebut, Anda bisa memberikan menu makanan yang menarik dan sehat. Tak hanya itu, kondisi kesehatan masing-masing lansia pun perlu menjadi pertimbangan.

    Tips memilih makanan untuk lansia

    Memberi makanan pada lansia harus sesuai dengan kondisi tubuhnya, mulai dari pemilihan nutrisi, pengolahan makanan, hingga pengaturan pola makan.

    Sebelum menentukan mana makanan serta menu yang tepat untuk lansia, berikut adalah tips atau hal-hal yang harus Anda perhatikan.

    1. Berikan makanan bernutrisi

    Agar lansia mendapatkan kualitas hidup yang sehat, pastikan Anda menyajikan makanan sehat dengan nutrisi yang lengkap.

    Pemilihan nutrisi ini penting untuk menjaga berat badan ideal lansia, menguatkan otot, serta mendukung metabolisme tubuhnya.

    Berikut adalah pemilihan nutrisi untuk lansia yang perlu ada dalam menu makanannya.

    • Protein, baik protein hewani maupun nabati.
    • Karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energinya.
    • Serat, baik dari sayuran atau buah-buahan.
    • Vitamin dan mineral untuk lansia, seperti vitamin A, D, B12, C, B6, dan K serta kalsium.

    2. Pilih olahan makanan yang mudah ditelan 

    Bagi lansia yang kesulitan mengunyah dan menelan makanan, berikan olahan makanan bertekstur lembut, sudah dipotong kecil-kecil, atau dicincang.

    Untuk melembutkan, Anda bisa menggunakan blender atau food processor untuk menghasilkan tekstur halus seperti bubur. 

    Namun ingat, bila menyajikan bubur dari daging dan ikan, jangan lupa untuk menghilangkan terlebih dulu tulang-tulang yang ada.

    Lakukan ini supaya lansia dapat menikmati makanan dengan baik dan mencegah adanya duri yang mungkin tersangkut saat lansia mengunyah atau menelan.

    3. Terapkan pola makan yang teratur

    Pastikan pola makan lansia teratur agar nutrisi dalam tubuhnya tetap terjaga.

    Tetapkan tiga kali jadwal makan besar setiap hari, mulai pagi, siang, dan malam. Upayakan agar tidak melewatkan jam makan ini untuk menurunkan risiko malnutrisi. 

    Selain itu, Anda bisa membagi porsi makan lansia menjadi lebih kecil, tetapi sering. Selingi juga makanan utama dengan snack sehat, seperti buah dengan potongan kecil-kecil.

    Pola makan ini bisa mencegah lansia dari kekenyangan, mencegah perut kembung, hingga menjaga energi sepanjang waktu.

    4. Hindari makanan yang dapat menimbulkan masalah pencernaan

    Lansia kerap memiliki masalah pada sistem pencernaan, seperti sembelit atau maag.

    Oleh karena itu, hindarilah makanan yang dapat menyebabkan kondisi tersebut semakin parah, seperti makanan atau minuman yang asam dan pedas serta minuman bersoda. 

    Anda bisa memilih makanan mengandung serat untuk membantu mencegah dan mengatasi sembelit pada lansia.

    Pastikan juga lansia mencukupi kebutuhan cairan setidaknya 6—8 gelas per hari untuk membantu melancarkan sistem pencernaan dan terhindar dari dehidrasi.

    5. Pilih lemak yang sehat

    Hindari pula makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, seperti daging sapi atau mentega.

    Meskipun lemak penting bagi tubuh lansia sebagai simpanan energinya, Anda tetap bisa memilihkan makanan lemak sehat, seperti kacang-kacangan dan alpukat. 

    Selain itu, dalam memproses makanan, sebisa mungkin hindari pemakaian minyak karena bisa meningkatkan kadar lemak jenuh.

    Agar lebih sehat, makanan lebih baik direbus atau dikukus. Perebusan dan pengukusan juga bisa menjadikan makanan lebih lembut sehingga lansia lebih mudah mengonsumsinya. 

    6. Batasi makanan mengandung gula

    Gula yang berlebih dalam tubuh bisa meningkatkan kadar gula darah, sehingga bisa meningkatkan risiko diabetes.

    Tak hanya itu, konsumsi gula yang berlebih juga dapat membuat lansia lapar lebih cepat, sehingga ia cenderung makan secara berlebihan.

    Oleh karena itu, sebaiknya lansia menghindari konsumsi makanan atau minuman mengandung gula tinggi, terutama bagi lansia yang memiliki riwayat diabetes.

    7. Kurangi asupan garam

    Bukan hanya menghindari gula, tetapi lansia juga perlu menghindari garam. Tingginya kadar garam dalam tubuh dapat meningkatkan risiko hipertensi pada lansia.

    Bagi lansia yang sudah memiliki riwayat hipertensi pun, konsumsi garam berlebih bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti penyakit jantung.

    Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan garam berlebih pada masakan.

    Bukan hanya garam dapur, Anda pun perlu membatasi bahan makanan lain yang mengandung garam tinggi, seperti penyedap rasa atau saus olahan.

    Untuk menambah rasa makanan, Anda bisa menggunakan rempah-rempah, seperti lada atau ketumbar, atau menambahkan minyak yang sehat, seperti minyak zaitun.

    Pilihan makanan sehat untuk lansia

    Berdasarkan penjelasan sebelumnya, berikut adalah beberapa contoh makanan sehat untuk lansia.

    1. Ikan

    Ikan merupakan salah satu contoh makanan yang baik untuk lansia. Ini karena ikan mengandung protein, tetapi memiliki kadar lemak yang lebih rendah ketimbang sumber protein hewani lain, seperti daging merah.

    Ikan justru mengandung lemak baik, yaitu asam lemak omega-3 yang membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, serta memperlambat penurunan fungsi kognitif pada lansia.

    Selain itu, tekstur ikan yang lembut juga cocok untuk lansia. Adapun beberapa contoh ikan dengan kandungan omega-3 yang tinggi, yaitu tuna, salmon, atau mackerel.

    2. Telur

    Selain ikan, telur juga merupakan sumber protein hewani yang baik untuk lansia.

    Tak hanya itu, makanan ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang lansia butuhkan untuk kesehatannya, seperti vitamin D, B12, dan B2 serta folat hingga zat besi.

    Namun, Anda pun perlu memperhatikan cara memasak telur jika ingin memberikan telur untuk lansia, karena beberapa dari mereka mungkin memiliki alergi pada makanan ini.

    3. Daging ayam

    Ayam juga merupakan contoh makanan sehat untuk lansia. Apalagi jenis makanan ini cenderung mudah Anda temukan dan banyak disukai.

    Tak hanya itu, kadar nutrisinya yang tinggi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi lansia, seperti protein, vitamin B12, dan zat besi.

    Meski demikian, Anda harus mengetahui cara memasak ayam yang benar agar matang sempurna dan bisa mendapatkan nutrisinya secara optimal.

    Pasalnya, mengonsumsi ayam yang belum matang bisa membahayakan kesehatan.

    4. Kacang-kacangan

    Meski teksturnya tidak lembut, kacang-kacangan, seperti kacang almond, kenari, atau kacang tanah, bisa menjadi pelengkap menu sehat untuk lansia.

    Pasalnya, kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang baik untuk tubuh. Jenis makanan ini juga mengandung serat yang tinggi, vitamin B6, kalsium, kalium, magnesium, serta rendah lemak jenuh.

    Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari makanan ini, Anda bisa menghaluskan kacang atau membuat pasta kacang dapat Anda campur dengan makanan lainnya.

    Namun, lansia yang masih bisa mengunyah dengan baik dapat langsung mengonsumsi kacang-kacangan sebagai camilan.

    5. Buah-buahan

    Bukan hanya untuk lansia, buah-buahan merupakan jenis makanan penting yang perlu masuk ke dalam menu harian setiap orang.

    Jenis makanan ini mengandung tinggi serat, air, hingga berbagai vitamin dan mineral agar tubuh lansia tetap bugar.

    Misalnya, seperti yang dilansir dari The Nutrition Source, buah pisang mengandung serat, kalium, vitamin B6, vitamin C, serta magnesium.

    Adapun kalium baik untuk lansia yang menderita hipertensi dan kandungan lainnya bisa membantu menjaga sistem pencernaan.

    Selain pisang, Anda bisa memilih kiwi, stroberi, melon, alpukat, atau buah lainnya yang juga menyehatkan.

    Namun, bagi Anda yang memiliki diabetes, sebaiknya hindari buah dengan kadar gula tinggi, atau tanyakan pada dokter jenis buah yang cocok jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.

    6. Sayuran

    Sama seperti buah, sayuran juga penting untuk menjaga kesehatan lansia karena kandungan serat, vitamin, dan mineral.

    Salah satu rekomendasi sayuran untuk lansia adalah sayuran berdaun hijau, seperti bayam. Sayuran ini mengandung kalsium, zat besi, kalium, vitamin K, vitamin C, dan segudang nutrisi lainnya yang baik untuk lansia.

    Apalagi, sayuran ini bisa Anda olah menjadi berbagai kreasi makanan, seperti sayur dengan kuah bening atau beragam resep sayur bayam lainnya.

    Meski demikian, ada baiknya Anda pun mendiversifikasi pilihan sayuran setiap harinya, seperti tomat, wortel, dan lain-lain. Lakukan hal ini agar kandungan nutrisi untuk lansia lebih optimal.

    7. Susu dan produk susu

    Susu dan produk susu, seperti keju atau yoghurt, kaya akan kalsium dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang lansia.

    Apalagi, semakin bertambah usia, kepadatan tulang semakin menurun sehingga berisiko mengalami osteoporosis dan masalah tulang lainnya.

    Namun, sebaiknya lansia memilih susu yang rendah lemak atau bebas lemak untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh.

    Adapun kebutuhan minum susu untuk lansia ini sebenarnya tidak ada batasan. Anda bisa mengonsumsinya tiga gelas setiap hari atau sesuaikan dengan sumber kalsium lainnya.

    8. Makanan mengandung pati

    Makanan berpati, seperti kentang, nasi, jagung, atau gandum, mengandung karbohidrat untuk lansia sebagai sumber energi.

    Tak hanya itu, makanan ini mengandung serat serta berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk lansia lansia.

    Namun untuk lansia, sebaiknya pilihlah makanan berpati dengan tekstur yang lembut, seperti kentang, oatmeal gandum, atau bubur nasi, terutama bagi mereka yang memiliki masalah menelan.

  • Rematik pada Lansia : Gejala serta Cara Tepat Mengatasinya

    Rematik pada Lansia : Gejala serta Cara Tepat Mengatasinya

    rematik pada lansia

    Rematik adalah salah satu jenis peradangan pada sendi yang bisa terjadi pada siapa saja dari berbagai kalangan usia. Meski demikian, orang yang memasuki usia senja atau lanjut usia (lansia) semakin rentan mengalami kondisi ini. Apa alasan rematik pada lansia lebih mungkin terjadi? Kemudian, bagaimana mengetahui gejala serta cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

    Benarkah lansia lebih berisiko mengalami rematik?

    Rematik atau rheumatoid arthritis adalah salah satu jenis peradangan kronis yang menyerang sendi.

    Rematik biasanya menyerang lapisan sendi, sehingga menyebabkan bengkak di bagian tertentu pada tubuh. Ini bisa berdampak pada pengeroposan tulang dan pengapuran sendi.

    Namun, pada kasus tertentu, rematik juga bisa menyerang bagian tubuh lainnya, seperti kulit, mata, paru-paru, jantung, hingga pembuluh darah.

    Meski bisa terjadi pada siapa saja dari berbagai kelompok usia, banyak anggapan yang menyebutkan bahwa rematik lebih rentan terjadi pada lansia.

    Faktanya, penyebab rematik pada lansia meliputi berbagai faktor yang berkaitan dengan penuaan dan gaya hidup. Oleh sebab itu, rematik menjadi lebih rentan terjadi pada lansia.

    Seiring bertambahnya usia, jaringan tulang rawan yang melindungi sendi cenderung menipis, sehingga menyebabkan gesekan antar tulang dan memicu rasa sakit serta peradangan.

    Selain itu, faktor genetik, cedera sendi di masa lalu, serta penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko.

    Tanda dan gejala rematik pada lansia

    Sebenarnya, gejala rematik yang terjadi pada anak muda maupun lansia tidak memiliki perbedaan signifikan. Umumnya, gejala yang muncul memang sama.

    Akan tetapi, waktu kemunculan gejala rematik pada lansia ternyata tidak sama dengan yang terjadi pada anak muda.

    Pasalnya, gejala rematik yang muncul pada anak muda biasanya terjadi secara bertahap. Ini artinya, kemunculan gejala terjadi dari waktu ke waktu.

    Sementara, kemunculan gejala rematik pada orang usia lanjut cenderung lebih cepat. Hal ini membuat rematik pada lansia disebut sebagai rematik akut.

    Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul pada penderita rematik.

    • Sendi membengkak dan terasa hangat.
    • Sendi kaku yang biasanya akan semakin terasa parah pada pagi hari atau saat tak digerakkan.
    • Kelelahan, demam, dan lansia kehilangan nafsu makan.

    Pada lansia, kondisi ini terjadi secara merata. Artinya, kesempatan atau risiko pria dan wanita mengalami rematik sama-sama besar.

    Tak hanya itu, rematik yang terjadi lebih sering menyerang sendi-sendi besar, seperti sendi pada bahu.

    Pengobatan rematik pada lansia

    Meski lansia lebih rentan mengalami rematik, bukan berarti Anda semakin kesulitan mengatasi kondisi ini. Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi ini.

    1. Obat-obatan

    Salah satu metode pengobatan yang bisa Anda coba untuk mengatasi rematik pada lansia adalah penggunaan obat rematik, seperti berikut ini.

    • NSAIDs, untuk meredakan rasa sakit dan peradangan.
    • Steroid, untuk meredakan peradangan dan memperlambat kerusakan pada sendi.
    • Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), untuk memperlambat progres dari penyakit rematik dan menyelamatkan sendi dari kerusakan permanen.

    Namun, tidak semua lansia yang mengalami rematik bisa menjalani pengobatan menggunakan obat-obatan tersebut.

    Pasalnya, beberapa dari obat-obatan ini dapat berinteraksi dengan obat lain yang mungkin Anda gunakan untuk mengatasi penyakit lain.

    Selain itu, penggunaan obat-obatan ini dapat memberikan efek samping tertentu yang mungkin memperparah masalah kesehatan lansia lain yang dialami. Oleh sebab itu, penggunaan obat ini harus sesuai dengan saran dokter.

    Pastikan juga bahwa Anda memberi tahu kondisi kesehatan secara menyeluruh kepada dokter sebelum menerima saran pengobatan.

    2. Terapi fisik

    Metode lain yang bisa Anda jalani untuk mengatasi rematik pada lansia adalah terapi fisik.

    Sesuai saran dokter, bersama ahli terapi fisik, lansia bisa menjalani penanganan untuk rematik dengan menjalani terapi ini. Biasanya, terapi untuk rematik bertujuan membantu pasien untuk mempertahankan kelenturan sendi.

    Selain itu, ahli terapi bisa membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara yang lain jika memang kondisi sudah tidak memungkinkan untuk mempertahankan kelenturan pada persendian.

    Terapi seperti ini tentu lebih aman untuk lansia dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan dengan risiko interaksi dan efek sampingnya.

    3. Operasi

    Pada kondisi yang tergolong parah, penanganan yang tepat untuk mengatasi rematik adalah dengan menjalani operasi.

    Terlebih jika penggunaan obat-obatan atau terapi fisik tetap tidak mampu memperlambat proses kerusakan sendi.

    Biasanya, pada saat itu, dokter akan menyarankan Anda menjalani operasi untuk memperbaiki sendi yang rusak.

    Operasi untuk rematik dapat membantu mengembalikan fungsi sendi yang telah rusak. Selain itu, operasi juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsinya.

    Namun, Anda perlu mempertimbangkan risiko operasi yang mungkin terjadi, misalnya pendarahan, infeksi, dan munculnya rasa sakit.

    Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter mengenai kelebihan dan kekurangan dari metode operasi yang akan Anda jalani.

    Meningkatkan kualitas hidup lansia penderita rematik

    Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara yang bisa lansia lakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup meski mengalami rematik, di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Rutin berolahraga

    Kebiasaan rutin berolahraga memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan lansia, termasuk meningkatkan kualitas hidup.

    Setidaknya, lansia perlu berolahraga sebanyak 150 menit dalam satu minggu. Jenis olahraga untuk lansia sangat beragam dan tergantung pada kemampuannya.

    Selain membantu meningkatkan kualitas hidup pada lansia yang mengalami rematik, rutin berolahraga dapat mengurangi risiko mengalami berbagai penyakit kronis lain, seperti penyakit jantung, depresi, dan kencing manis.

    2. Menjaga berat badan ideal

    Memiliki berat badan berlebih memang bukan hal yang menguntungkan. Hal ini juga berlaku pada lansia, sehingga penting untuk bisa mempertahankan berat badan tetap ideal.

    Apalagi, obesitas dapat memperparah kondisi rematik pada lansia.

    Anda bisa melakukannya dengan menjaga pola makan sehat lansia, mengatur porsi makan lansia, dan melakukan gaya hidup sehat lain untuk lansia.

    Dengan begitu, selain menjaga kesehatan, Anda juga bisa menjaga berat badan tetap ideal.

    3. Berhenti merokok

    Jangan berpikir bahwa tidak ada lansia yang merokok, karena masih banyak orang dengan usia senja yang masih bersikukuh mempertahankan kebiasaan tak sehatnya ini.

    Padahal, kebiasaan merokok dapat menjadi penyebab bertambah buruknya kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh.

    Apalagi jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu. Tak hanya itu, kebiasaan merokok juga dapat mempersulit Anda untuk tetap aktif secara fisik, misalnya berolahraga.

    Masalahnya, rutin berolahraga memiliki peranan penting dalam penanganan rematik pada lansia. Untuk itu, segeralah berhenti merokok sebelum terlambat.

    4. Mempelajari cara penanganan penyakit secara mandiri

    Anda akan lebih mudah mengelola dan menangani rematik jika telah mengenalnya dengan baik. Artinya, Anda perlu memahami terlebih dahulu mengenai penyakit ini.

    Lalu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mengontrol gejala yang muncul. Tak lupa, penting untuk memahami bagaimana penyakit ini memengaruhi hidup Anda.

    Dengan memahami hal-hal tersebut, akan lebih mudah bagi Anda mengelola dan mengontrol rematik pada lansia secara mandiri.