Tidak sedikit muncul pertanyaan tentang apakah umur 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi, sebab kabarnya pertumbuhan tulang akan berhenti di usia ini. Sebenarnya, banyak faktor yang memengaruhi bisa atau tidaknya tumbuh tinggi setelah 18 tahun ini, lho.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tinggi badan bisa memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Nggak hanya itu, tubuh yang tinggi juga menjadi sebuah kewajiban jika kamu memiliki tujuan untuk bersekolah atau bekerja di bidang yang menyertakan syarat tinggi badan tertentu.
Maka dari itu, banyak yang merasa tidak puas jika tinggi badannya tidak sesuai yang diharapkan dan akhirnya melakukan banyak cara untuk tumbuh tinggi meski usianya sudah menginjak 18 tahun. Pertanyaannya, apakah umur 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi?
Penjelasan tentang Tumbuh Tinggi setelah Umur 18 Tahun
Setelah umur 18 tahun, seseorang masih bisa tumbuh tinggi, kok. Namun, ini tidak berlaku pada semua orang karena tergantung pada kapan masa pertumbuhan berhenti. Biasanya, remaja perempuan akan berakhir masa pertumbuhannya pada usia sekitar 18 tahun, sedangkan remaja pria sekitar 18–20 tahun.
Umumnya, tinggi badan akan mulai bertambah pada masa awal pubertas, lalu berhenti ketika menginjak usia dewasa muda atau di sekitar 18 tahun.
Mengapa demikian? Soalnya, pada usia ini, lempeng pertumbuhan (growth plate) akan menutup. Lempeng pertumbuhan merupakan area pertumbuhan tulang yang terdapat pada tulang panjang, seperti tulang paha, betis, lengan bawah, dan lengan atas. Lempeng ini menjadi kunci dari pertambahan tinggi badan seseorang.
Lempeng pertumbuhan terdiri dari tulang rawan yang akan mengeras dan menjadi tulang padat. Jika sudah mengeras sepenuhnya, lempeng akan menutup dan tidak terjadi lagi pertambahan panjang tulang. Inilah mengapa kamu tidak bisa bertambah tinggi setelah lempeng pertumbuhan menutup.
Namun, menutupnya lempeng pertumbuhan tidak selalu terjadi di umur 18 tahun, ya. Lempeng ini bisa saja terjadi pada akhir masa pubertas atau sekitar usia 20 tahun. Jadi, apakah umur 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi? Jawabannya adalah masih bisa, tergantung kapan masa pubertas seseorang berakhir.
Cara untuk Memaksimalkan Tinggi Badan
Tinggi badan seseorang bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, mulai dari faktor keturunan alias genetik, asupan nutrisi, jenis kelamin, kondisi medis, dan aktivitas fisik. Nah, kamu bisa menambah tinggi badan di masa pubertas dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini:
Konsumsi makanan penambah tinggi badan
Contoh makanan yang bisa mendukung upaya tumbuh tinggi antara lain susu, keju, yoghurt, ayam, ikan, sayuran, kacang-kacangan, dan telur. Ini karena jenis makanan tersebut kaya akan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tulang, meliputi protein, kalsium, vitamin D, magnesium, dan fosfor.
Coba suplemen penambah berat badan
Selain dari makanan, berbagai nutrisi penambah berat badan juga bisa diperoleh dari suplemen nutrisi tambahan. Namun, penggunaan suplemen ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu, ya.
Hal ini penting agar dokter dapat menentukan dosis yang tepat dan langkah penanganan lain yang mungkin diperlukan agar tinggi badanmu bisa bertambah.
Rutin menjalani aktivitas fisik atau berolahraga
Selain makanan, aktivitas fisik atau berolahraga juga mampu mendukung tumbuh tinggi. Soalnya, olahraga membantu tubuh melepaskan hormon pertumbuhan yang bertanggung jawab atas pertumbuhan tulang dan otot. Kamu bisa mencoba olahraga untuk mendukung pertumbuhan tulang, seperti jalan kaki, bersepeda, berenang, dan bermain basket.
Tidur yang cukup
Hormon pertumbuhan juga akan dihasilkan saat tidur. Oleh karena itu, kamu sangat disarankan untuk mencukupi waktu tidur setiap malam, yaitu 8–10 jam untuk umur 14–17 tahun dan 7–9 jam untuk umur 18 tahun ke atas. Jadi, agar pertumbuhan dan tinggi badanmu bisa bertambah, hindari kebiasaan sering bergadang, ya.
Itulah jawaban dari pertanyaan apakah umur 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi atau tidak. Jadi, sudah jelas ya, tumbuh tinggi setelah usia 18 tahun kemungkinan besar bisa terjadi, tergantung kapan masa pubertas tubuhmu berakhir.
Meski nantinya kamu tidak bisa lagi tumbuh tinggi seperti yang diharapkan, jangan pernah merasa minder atau berkecil hati dengan hal tersebut. Kamu tetap luar biasa, bagaimanapun fisikmu. Lebih baik, fokuslah pada apa yang menjadi kelebihan dari dirimu dan lakukan hal-hal yang membuatmu lebih bahagia, ya.