Beberapa waktu lalu, penyanyi terkenal asal Amerika Serikat (AS) Beyoncé Knowles, membeberkan rahasia diet yang didapat dari dokter pribadinya. Beyoncé mengakui bahwa rahasia turun berat badannya yang ampuh didapat dari ramuan diet cabai dan campuran lainnya seperti sari lemon atau cuka apel.
Tak heran, banyak masyarakat awam di luar sana yang berbondong-bondong meramu dan mengonsumsi ramuan diet cabai yang dipopulerkan oleh Beyoncé. Lalu apa benar kalau diet cabai ini aman dan baik untuk dijadikan ramuan penurun berat badan? Simak dulu faktanya berikut ini.
Apa itu diet cabai?
Diet cabai (cabe), merupakan sebuah kombinasi ramuan bubuk cabai (bisa juga menggunakan bubuk paprika pedas), perasan lemon, atau cuka apel. Diet ini dipercaya bisa mënjadi sebuah cairan detoks yang ampuh menurunkan berat badan dan mempercepat pembakaran lemak.
Cabai rawit ataupun bubuknya, diketahui berperan untuk mempercepat metabolisme dalam tubuh. Menurut ahli biologi Helen Kollias, seperti yang dikutip dari Livescience, kandungan capcaisin pada cabai rawit dapat merangsang hormon yang menyebabkan detak jantung dan pernapasan Anda jadi lebih cepat. Dengan demikian, tubuh Anda pun akan membakar lebih banyak kalori.
Sementara itu, perasan atau sari lemon dipercaya bisa melunakkan makanan yang Anda konsumsi menjadi feses dengan cepat. Pasalnya, sari lemon cepat diserap oleh tubuh.
Minum perasan lemon dan cabai beberapa kali sehari dianggap sebagai solusi untuk menahan lapar dan menekan nafsu makan. Ramuan ini juga katanya mampu membuat tubuh mengeluarkan racun dan zat-zat sisa dalam tubuh. Proses ini dikenal dengan istilah detoksifikasi. Karena itu, tubuh Anda bisa jadi cepat langsing.
Adakah bahaya dari mengonsumsi ramuan diet cabai?
Meskipun cabai sendiri adalah salah satu makanan yang kaya nutrisi, bukan berarti diet cabai aman sepenuhnya bagi setiap orang. Pasalnya, cabai ternyata belum terbukti ampuh untuk menurunkan berat badan. Mengapa begitu? Bukannya ampuh untuk menurunkan berat badan, diet cabai justru meningkatkan risiko-risiko kesehatan.
1. Anda bisa kekurangan gizi
Menurut Susan Moores, dari American Dietetic Association, perasan buah lemon dan cabai pada ramuan diet ini tidak mengandung banyak nutrisi di dalamnya. Kalau Anda menggantikan makan dengan ramuan diet ini, Anda pun berisiko mengalami kekurangan gizi.
Hal ini bisa menghambat proses Anda menurunkan berat badan. Pasalnya, orang yang tubuhnya kekurangan gizi cenderung lebih cepat dan jadi ngidam makanan yang tinggi kalorinya.
2. Suasana hati jadi berubah-ubah
Selain tubuh yang kurang gizi, Susan Moores mengkhawatirkan orang-orang yang menjalani diet ini akan mengalami mood atau suasana hati yang tidak stabil. Misalnya, pelaku diet akan menjadi cepat bosan, mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mungkin bisa mengalami sakit kepala. Bahkan Beyoncé sendiri pernah mengaku bahwa saat menjalani diet ini, ia jadi lebih mudah uring-uringan.
Ini wajar saja, kekurangan nutrisi memang bisa memengaruhi kondisi emosional seseorang. Suasana hati atau emosi Anda diatur di otak. Sedangkan untuk bekerja dengan baik, otak butuh nutrisi yang lengkap. Misalnya dari lemak baik, protein, dan mineral. Bila Anda menjalani diet cabai dan mengurangi asupan nutrisi, tentu otak tidak bekerja dengan baik sehingga emosi Anda jadi berantakan.
3. Efek detoksnya masih dipertanyakan
David Dahlman, seorang ahli gizi dari AS, mengatakan bahwa diet ini tidak berbahaya. Namun untuk masalah detoks, diet ini bisa dikatakan gagal. Perlu diketahui kalau detoksifikasi bekerja dengan mencerna nutrisi yang dimakan, disaring oleh hati, dan kemudian dikeluarkan entah lewat feses atau urine.
Sedangkan menurut Dahlman, diet cabe ini tidak memberikan nutrisi yang diperlukan bagi hati untuk melakukan tugasnya. Maka dari itu, diet yang tidak menghadirkan beragam nutrisi dan gizi, meskipun dalam bentuk detoks sekalipun, bisa dibilang tidak bermanfaat untuk tubuh.
4. Bahaya lain yang bisa berdampak langsung setelah melakukan diet cabai
Tenggorokan terasa terbakar. Ketika Anda mengonsumsi cairan yang terasa pedas dan asam, hal itu bisa membuat bagian tenggorokan terasa terbakar. Jika merasakan efek demikian, ada baiknya Anda segera menetralkan rasa terbakar dengan minum segelas susu atau yogurt. Segelas susu atau yogurt dapat membantu zat capsaicin dalam cabai menjauh dari reseptor saraf untuk mengurangi sensasi terbakar.
Iritasi kulit. Jangan salah sangka, bubuk cabai ataupun cabai yang Anda gunakan dalam diet, bisa membuat kulit Anda iritasi. Terlebih kalau zat capcaisin ini menyentuh mata, hidung, atau bagian sensitif lainnya. Hati-hati supaya cabai jangan sampai menyentuh mata, hidung, mulut, atau bagian sensitif lainnya dari tubuh. Terutama setelah masak dengan cabai atau membuat ramuan diet cabai.
Bisa menjadi racun untuk tubuh. Kandungan capsaicin yang tinggi dari cabai bisa berakibat buruk pada tubuh. Antara lain bisa membuat dan menghambat produksi neurotransmitter tertentu. Paling parahnya, diet ini bisa membuat usus dan pencernaan Anda terluka.
Sumber: hellosehat.com