Skip to main content

Pemerintah mengizinkan warga berusia 45 tahun ke bawah untuk kembali beraktivitas meski pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar warga berusia produktif tidak kehilangan mata pencaharian. Namun, sebagian orang menilai keputusan ini sebagai pintu masuk dalam teori herd immunity. Ini bukanlah hal bagus.

Pemikiran ini bisa bermasalah. Saat ini saja rumah sakit dan tenaga kesehatan sudah kewalahan menghadapi banyaknya pasien positif corona. Bila herd immunity dijalankan makin banyak pasien corona yang tidak bisa ditangani dengan baik oleh rumah sakit.

Selain itu, belum ada bukti yang menyatakan bagaimana imun tubuh bekerja dalam menghadapi virus corona.

Apa itu herd immunity?

Herd immunity adalah upaya menghentikan laju penyebaran virus dengan cara membiarkan imunitas alami tubuh. Sehingga, daya tahan atau imunitas diharapkan akan muncul dan virus akan reda dengan sendirinya. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr dr Sally A Nasution, SpPd, K-KV, FINASIM, FACP. “Pada kondisi terinfeksi virus, tubuh kita otomatis membentuk antibodi. Siapa yang akan membentuk antibodi? Yaitu orang-orang yang imunitasnya baik, pada usia produktif sekitar 18-50 tahun,” tutur Sally kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Namun, tidak semua orang usia produktif memiliki imunitas yang baik. Kelompok ini juga tidak terlepas dari risiko kemungkinan perburukan yaitu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Pada kenyataannya, Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2 bisa berakibat fatal terhadap usia tersebut.

Sebabkan kematian massal

Sally menjelaskan, Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia memiliki jumlah usia produktif sebanyak 64 persen dan lansia 9,6 persen. Ditambah banyaknya penyakit penyerta yaitu kardiovaskular 1,5 persen, diabetes 10,9 persen, penyakit paru kronis 3,7 persen, hipertensi 34 persen, kanker 1,8 persen per 1 juta penduduk, dan penyakit autoimun sebesar 3 persen. “Jika usia produktif saja memiliki imunitas yang baik, jumlah populasi yang berisiko terkena infeksi melalui herd immunity akan berjumlah fantastis,” tutur Sally.

Jika pemerintah mengizinkan warga berusia 45 tahun ke bawah untuk kembali beraktivitas, bukannya tidak mungkin Indonesia bisa kehilangan satu generasi muda yang produktif. “Itu merupakan perhitungan kami dari sisi epidemiologi dan keilmuan mengenai daya tahan tubuh manusia. Bagaimana sistem imunitas merespon terhadap suatu infeksi dari wabah seperti ini,” paparnya.

Jadi bagi sahabat semua, yuk pikirkan kembali dengan bijak sebelum memutuskan untuk keluar rumah! Jaga kesehatan mu dan keluargamu, jangan sampai rasa sayang terhadap keluarga malah menjdi boomerang karena abai terhadap pandemi yang berlangsung.

 

Referensi : kompas.com

cnbcindonesia.com