Skip to main content

Menteri Ristek dan Dikti, Muhamad Nasir, melakukan kunjungan ke laboratorium terhubung yang ada di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (28/11).

Menteri Ristek dan Dikti, Muhamad Nasir, melakukan kunjungan ke laboratorium terhubung yang ada di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (28/11).

Laboratorium dilengkapi kemampuan Augmented Reality dan Virtual reality.

Menteri Ritek Dikti, Muhamad Nasir, meresmikan laboratorium terhubung pertama di Indonesia. Laboratorium ini bisa menghubungkan tiga labotaratorium yang ada di tiga kampus melalui teknologi awan (cloud).

Laboratorium ini berada di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Laboratorium hasil kerja sama UGM dan Honeywell ini dilengkapi simulasi canggih dengan kemampuan Augmented Reality dan Virtual reality (AR/VR).

Honeywell merupakan salah satu perusahaan teknologi terkemuka dari AS. Lab ini terhubung dengan dua laboratorium sebelumnya yang dibangun Honeywell di Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menteri Ristek Dikti, Muhamad  Nasir mengatakan, keberadan laboratorium terhubung kemampuan teknologi simulasi ini semakin melengkapi keberadaan laboratorium teknologi sebelumnya.

Laboratorium pertama ada di UI untuk bidang teknologi automatisasi gedung, dan satu kedua ada di ITB untuk bidang processing solution penyulingan minyak bumi. Ia berharap, laboratorium ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Utamanya, lanjut Nasir, untuk kegitan industri yang nantinya bisa mendukung proses pembelajaran dan karya inovasi teknologi yang dihasilkan dari kampus. Ia turut mengingatkan, perguruan tinggi akan mati bila tidak melakukan inovasi.

“Sebab jumlah penduduk dan sumber daya yang besar tidak menjamin kita sebagai negara pemenang, namun harus punya inovasi,” kata Nasir, Rabu (28/11).

Manager Honeywell Building Solutions, Yustinus Sigit menuturkan, laboratorium teknologi yang dibangun Hneywell ini dilengkapi teknologi simulasi canggih. Laboratorium yang menghubungkan ketiga laboratorium lewat teknologi cloud ini jadi yang pertama di dunia. Tujuannya, agar ketiga kampus dapat berkolaborasi dalam mengembangkan pengetahuan para calon insinyur masa depan Indonesia.

Ia menjelaskan, laboratorium ini dilengkapi PKS Orion serta perangkat AR dan VR untuk mempelajari beragam aktivitas industri yang rumit lewat proses simulasi. Serta, pengendalian perangkat dan alat dalam situasi berisiko tinggi.

“Teknologi simulasi yang ada di UGM memungkinkan bagi peneliti dari ketiga kampus untuk menggunakan fasilitas laboratorium ini,” kata Yustinus.

 

 

Sumber : Republika