Skip to main content

Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) dan Kementrian Pariwisata baru saja mengadakan cultural show bernama Lake Toba Cultura Week 2018. Selama tanggal 9-13 November 2018, acara ini bertempat di Departure Hall, Level 3, Kuala Lumpur International Airport 2, KLIA 2, Malaysia.

Malaysia bukan tanpa sebab dipilih sebagai tempat digelarnya acara ini. Berdasarkan siaran pers yang kami terima, Danau Toba memang sedang gencar melakukan promosi ke mancanegara, terutama Malaysia. Ini tak lepas dari dekatnya jarak antara Malaysia dengan Danau Toba, dan Malaysia sendiri menempati peringkat kedua dari 16 fokus pasar utama Indonesia.

Gambar terkait

Oleh karena itu, dibuat pula rute penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Silangit yang merupakan bandara terdekat dari Danau Toba. Kegiatan pada Lake Toba Cultura Week 2018 mengangkat seni dan budaya Batak yang hidup dan berkembang di Kawasan Danau Toba melalui penampilan tari-tarian tradisonal, lagu-lagu daerah, musik tradisional, dan seni tenun Ulos yang merupakan kain tradisional Batak.

Selain kegiatan pentas seni budaya, dilakukan juga pemutaran video promosi serta pembukaan information desk yang akan memberikan pelayanan informasi pariwisata di kawasan Danau Toba.

Dalam kesempatan ini, BPODT menggandeng Sanggar Dolok Sipiak dari Parapat, Kabupaten Simalungun, untuk mengirimkan delegasi keseniannya dalam pembinaan sanggar-sanggar seni di kawasan yang telah dilaksanakan oleh BPODT. Pementasan akan dilakukan berjadwal di beberapa titik kawasan Danau Toba.

UNWTO memprediksi di tahun 2020 jumlah kunjungan wisatwan mancanegara akan meningkat ke angka 1,56 milyar setahun. Dari sekian banyak jumlah tersebut, 25%-nya akan menuju destinasi-destinasi di Asia Pasifik. Indonesia harus bisa merebut pangsa pasar itu, dengan Danau Toba sebagau salah satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas.

Langkah-langkah pemasaran untuk memopulerkan Danau Toba pun dilakukan, salah satunya adalah Lake Toba Cultura Week 2018. Dengan sosialisasi pengembangan 3A (atraksi, aksesibilitas, dan akomodasi), diharapkan membuat Danau Toba mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya, tak hanya di Indonesia tapi juga Asia Tenggara.

 

 

 

Sumber : GNFI