Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti dialami semua orang yang dikaruniai usia panjang. Saat usia senja terjadi berbagai kemunduran organ tubuh dan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri ataupun mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya perlahan-lahan menurun, sehingga kadang lambat dalam pemulihan dari infeksi dan perbaikan kerusakan organ. Secara biologis penduduk lanjut usia adalah kelompok yang mengalami proses penuaan secara terus-menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik, yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta organ. Dengan demikian menua ditandai sengan kehilangan secara progresif lean body mass (LBM = jaringan aktif tubuh) yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan menurunnya metabolism basal sebesar 2% setiap tahunnya yang disertai dengan perubahan di semua sistem dalam tubuh. Ragam situasi yang dihadapi kaum manula, terutama dari sisi kemampuan fisik dan ekonomi menjadi tekanan kejiwaan tersendiri, kecuali mereka yang diberikan rahmat dan ketenangan menghadapi masa ini, juga rizki yang tetap mengalir dari usaha sebelumnya. Wajar kiranya memasuki usia senja tekanan darah labil, laju gula darah kadang melambung, kolesterol lambat terurai dan konsekuensi lainnya dari masa tua. Apalagi bagi mereka yang punya riwayat gaya hidup memprihatinkan. Setiap orang yang memasuki usia lanjut mengalami berbagai perubahan fisik, antara lain:
Perubahan pada panca indera terutama rasa
Sekresi air liur berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami penyusutan sehingga terjadi penurunan sensitifitas terhadap rasa terutama rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan dan dengan demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun. perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.
Ensofagus
Lapisan otot polos kerongkongan dan sfringter gastro esophageal mulai melemah yang akan menyebakan gangguan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontan sehingga terjadi kesulitan menelan dan makan menjadi tidak nyaman.
Lambung
Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan makan lebih sedikit karena lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang dari produksi asam lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Di atas umur 60 tahun, sekresi HCL da pepsin berkurang, akibatnya absorsi protein, vitamin dan zat besi menjadi berkurang. Terjadi overgrowth (pertumbuhan berlebih bakteri sehingga terjadi penurunan faktor intrinsic yang juga membatasi ansorsi vitamin B12, penurunan sekresi asam lambung dan enzim pankreas, fungsi asam empedu menurun menhambat pencernaan lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi lemak dan diare.
Tulang
Kepadatan tulang akan menurun, dengan bertambahnya usia. Kehi;langan massa tulang terjadi secara perlahan pada pria dan wanita dimulai usia 35 tahun yaitu usia dimana massa tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan mudah rapuh (keropos) dan patah, mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur (retak).
Otot
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass (otot organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi 9penyusutan). Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolism lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.
Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35-80 tahun. Banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya laju fitrasi, ekskresi dan reansorsi oleh ginjal. Reaksi asam basa terhadap perubahan metabolism melambat. Pembuangan sisa-sisa metabolism protein dan elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban tersendiri.
Jantung & Pembuluh Darah
Perubahan yang terkait dengan ketuaan sulit dibedakan dengan perubahan yang diakibatkan oleh penyakit. Pada lansia jumlah jaringan ikat pada jantung (baik katup maupun ventrikel) meningkat sehingga efisien fungsi pompa jantung berkurang. Pembuluh darah besar terutama aorta menbal dan mejadi fibrosis. Pengerasan ini, selain mengurangi aliran darah dan menigkatkan kerja ventrikel kiri, juga mengakibatkan ketidakefisienan baroreseptor (tertanam pad dinding aorta, arteri pulmonalis, sinus karotikus). Kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah berkurang.
Paru-paru
Elastisitas jaringan paru dan dinding dada berkurang, kekuatan kontraksi otot pernapasan menurun sehingga konsumsi oksigen akan menurun pada lansia. Perubahan ini berujung pada penurunan fungsi paru.
Kelenjar Endokrin
Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi, respon terhadap stimulasi serta struktur kelenjar endorkin. Pada usia diatas 60 tahun terjadi penurunan sekresi testosterone, estrogen dan progersteron.
Kulit & Rambut
Kulit berubah menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastis lagi. Rambut rontok dan berwarna putih, kering dan tidak mengkilat.
Fungsi Imunologik
Penurunan fungsi imunologik sesuai dengan umur yang berakibat tingginya kemungkinan terjadinya infeksi dan keganasan. Ada kemungkinan jika terjadi peningkatan pemasukan vitamin dan mineral termasuk zinc, dapat meniadakan reaksi ini.