Skip to main content

Sahabat wellagree, Anda kenalan sama orang baru, Namun sedetik kemudian lupa siapa namanya? ,Menghafal rumus untuk ujian, tapi sedetik kemudian lupa apa rumusnya? Duh, lupa itu enggak enak, apalagi kalau yang dilupakan itu hal-hal penting. Lagi pula, siapa sih yang mau jadi pelupa? Selain jadi susah menghafal, lupa juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari loh.

Sebenarnya, lupa itu wajar asalkan enggak terlalu sering. Lupa bisa terjadi karena kamu enggak fokus mengingat hal-hal yang baru atau karena informasi yang dipelajari belum sampai ke ingatan atau akar otak terdalam. Bahkan, meskipun kapasitas penyimpanan otak itu besar, namun otak tetap membutuhkan ruang baru untuk menyimpan hal-hal penting. Akibatnya, otak akan “menghapis” informasi yang dianggap kurang penting, kurang spesifik, dan jarang diingat kembali. Lalu, kenapa seseorang bisa lupa? Cari tahu penyebab mudah lupa di bawah ini.

1. Faktor Usia

Seiring perkembangan usia, kemampuan mengingat seseorang akan berkurang. Hal ini didukung oleh studi yang dipublikasikan dalam Psychological Science. Studi tersebut menyebutkan bahwa kemampuan mengingat seseorang mencapai puncaknya pada usia 25 tahun dan stabil sampai usia 35 tahun. Namun setelah usia 35 tahun, kemampuan mengingat perlahan-lahan mulai menurun. Tapi, sebuah studi lain justru menyebutkan bahwa kehilangan memori bukan bagian dari pertambahan usia, karena otak mampu melakukan regenerasi sel di usia berapapun.

2. Kurang Olahraga

Studi yang dilakukan di Universitas Harvard menyebutkan bahwa olahraga secara rutin dapat memperbaiki ingatan dan kemampuan berpikir. Hal ini karena selain dapat memperbaiki mood, olahraga juga dapat memperlancar aliran darah ke otak, menurunkan kadar insulin, mengurangi inflamasi, dan menstimulasi hormon pertumbuhan yang dapat meningkatkan daya ingat. Karena itu, kamu perlu olahraga secara rutin, setidaknya olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, berenang, dan lainnya selama 20 sampai 30 menit sehari.

3. Kurang Tidur

Studi tentang hubungan antara kurang tidur dengan kemampuan mengingat dilakukan di Universitas California. Studi tersebut menyebutkan bahwa saat kamu tidur, gelombang otak akan diproduksi untuk menyimpan memori. Gelombang tersebut akan mentransfer hippocampus (bagian dari otak besar yang berperan dalam kegiatan mengingat) ke prefrontal korteks (tempat menyimpan ingatan jangka panjang). Sehingga saat kamu kurang tidur, memori otak tidak akan sampai ke prefrontal korteks sehingga membuat kamu mudah lupa.

4. Tekanan Psikologis

Tanpa disadari, tekanan psikologis seperti stres, cemas, dan depresi dapat memengaruhi daya ingat. Hal ini karena saat kamu mengalami tekanan psikologis, syaraf dan otak tidak mampu mengendalikan pikiran sehingga akan membuat kemampuan mengingat menjadi berkurang. Jika kamu mengalami tekanan psikologis yang berkepanjangan, kamu perlu bicara dengan dokter.

5. Konsumsi Lemak Jenuh Berlebih

Studi yang dilakukan di Universitas Harvard menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lemak jenuh berlebih memiliki daya ingat yang kurang baik dibandingkan dengan orang yang jarang mengonsumsi makanan tersebut. Hal ini karena konsumsi lemak jenuh berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol, glukosa, atau tekanan darah dalam tubuh. Hal ini pun bisa menyebabkan pembuluh darah di sekitar otak rentan mengalami kerusakan. Jika kamu penasaran dengan kadar kolesterol, kadar gula dalam darah, dan lain-lain, kamu bisa hubungi dokter terdekat.

Sumber:halodoc.com