Skip to main content

Peterseli atau yang lebih dikenal dengan nama parsley merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan makanan. Anda tentu kerap menemukannya sebagai taburan atau hiasan di beberapa masakan seperti sup krim dan piza. Selain bisa meningkatkan cita rasa, ternyata peterseli juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, lho! Apa saja manfaatnya?

Manfaat peterseli, kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh

Dilansir dari Healthline, 8 gram yang setara dengan dua sendok makan peterseli dapat memenuhi sekitar 12% kebutuhan vitamin A dan 16% kebutuhan vitamin C dari yang dianjurkan per hari. Bahkan, porsi tersebut juga sudah melebihi saran asupan vitamin K dalam satu hari dengan kandungannya yang mencapai 154 persen.

Peterseli juga merupakan sumber magnesium, kalium, zat besi, dan kalsium yang tentunya sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan dari berbagai kandungannya.

1. Menjaga kesehatan tulang

Anda mungkin tak menyangka dengan manfaat peterseli yang satu ini. Namun, tak kalah dengan susu dan ikan, peterseli juga bisa bantu menjaga kekuatan dan kesehatan tulang Anda.

Kandungan vitamin K yang tinggi dalam peterseli berguna untuk membantu pembentukan tulang yang lebih kuat dengan mendukung sel pembangun yang disebut osteoblas. Vitamin K juga mengaktifkan protein tertentu yang berfungsi untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang.

Seperti yang telah diketahui, kurangnya konsumsi vitamin K menyebabkan seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai masalah seperti osteoporosis atau patah tulang. Dengan mengonsumsi vitamin K, kerja tulang dalam menyerap kalsium akan lebih baik. Asupan vitamin ini salah satunya bisa didapat dari peterseli.

2. Mengandung antioksidan pencegah penyakit

Manfaat peterseli selanjutnya adalah kandungan antioksidan tinggi yang bantu memerangi radikal bebas penyebab penyakit. Selain vitamin C, kandungan antioksidan utama yang ditemukan pada peterseli adalah flavonoid dan karotenoid.

Vitamin C yang ada dalam peterseli akan bantu melindungi sel-sel tubuh agar tidak mengalami kerusakan. Sedangkan karotenoidnya sudah terbukti pada beberapa penelitian dapat mengurangi risiko penyakit tertentu seperti kanker paru-paru.

Penelitian lainnya memaparkan peterseli yang diekstrak berpotensi memiliki manfaat antibakteri. Dengan uji coba yang dilakukan di tabung reaksi, ekstrak peterseli menunjukkan efek antibakteri yang cukup signifikan terhadap ragi, jamur, dan bakteri infeksi seperti S. aureus.

3. Membantu menurunkan risiko diabetes

Kadar gula darah yang meningkat dapat meningkatkan risiko terhadap beberapa masalah kesehatan seperti resistensi insulin yang bisa berujung pada diabetes.

Untungnya, peterseli mengandung sebuah jenis flavonoid bernama myricetin yang dikabarkan bisa mengurangi kadar gula darah. Pada sebuah percobaan yang dilakukan pada sekelompok tikus dengan diabetes tipe 1, konsumsi peterseli terlihat dapat menurunkan glukosa serta memperbaiki fungsi pankreas.

Meski harus diuji lagi efeknya pada manusia, mengonsumsi peterseli secukupnya mungkin akan membantu Anda menjaga kadar gula darah.

4. Membantu jaga kesehatan jantung

Karotenoid dan antioksidan yang ada pada peterseli juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Karotenoid mengurangi faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung seperti peradangan kronis, tekanan darah, dan kadar kolesterol LDL yang tinggi.

Ditambah lagi, konsumsi peterseli bisa bantu memenuhi asupan vitamin B9 yang kaya manfaat sebanyak 11% dari total kebutuhan harian. Cukupnya asupan vitamin B9 masih berkaitan dengan menurunnya risiko penyakit jantung.

Vitamin B9 dipercaya dapat melindungi jantung kemungkinannya dengan mengurangi kadar asam amino homosistein yang bisa berpengaruh terhadap fungsi arteri.

5. Peterseli punya manfaat untuk cegah kanker

Manfaat ini diketahui dari sebuah studi yang memaparkan adanya potensi peterseli dalam menghambat efek-efek serupa pemicu kanker dari amina heterosiklik. Komponen amina heterosiklik biasanya muncul pada daging yang dipanggang dengan temperatur tinggi.

Antioksidannya juga akan mengurangi tingkat stres oksidatif yang ada pada tubuh. Perlu diketahui, stres oksidatif merupakan keadaan di mana tubuh memiliki kadar radikal bebas yang lebih banyak dari antioksidan. Adanya kondisi ini bisa memunculkan jenis kanker tertentu seperti kanker usus besar.

Meski sejumlah manfaat yang diberikan dari peterseli baik untuk tubuh, sebaiknya Anda mengonsumsi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan. Agar lebih aman, Anda juga harus menyimpan peterseli dengan tepat.

Peterseli tahan satu hingga dua minggu pada suhu ruangan atau di dalam kulkas. Sedangkan peterseli kering dapat bertahan selama satu tahun jika Anda meletakkannya di tempat yang sejuk dan gelap.

 

Sumber: hellosehat.com