Bulan Ramadan tak menjamin Kota Bogor terhindar dari macet. Seperti biasanya, kemacetan dipastikan akan mengepung Kota Hujan selama bulan puasa ini.
Terutama saat jam menjelang berbuka puasa. Hal itu membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota meningkatkan petugas pengatur lalu lintas di beberapa titik yang dianggap rawan kemacetan.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor Teofilio Patroci nio Freitas mengatakan, titik-titik rawan kemacetan di Kota Bogor tak jauh berbeda pada hari-hari biasa di luar Ramadan
Namun, peningkatan volume kendaraan akan berbeda. Seperti di Jalan KS Tubun, Jalan Tajur, Jalan Otista, Simpang Empang, Simpang Yasmin dan Simpang Semplak.
’’Sudah pasti macetnya karena penyempitan jalan atau pertemuan arus, karena jalan kota Bogor hanya segitu adanya sementara volume kendaraan meningkat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (6/5).
Selain itu, sambung dia, beberapa pasar juga akan menjadi penyebab kemacetan. Seperti di Pasar Bogor, Pasar Gunung Batu dan Pasar Kebon Kembang. Untuk mengantisipasinya, anggota Dishub Kota Bogor bersama anggota Pol PP Kota Bogor akan berjaga di beberapa pasar yang diprediksi menjadi sumber kemacetan.
’’Antisipasi untuk di pasar anggota kami bersama Pol PP berjaga minimal ada pengaturan, begitupun dengan lokasi lainnya,” tutur dia.
Menurut Teo, memang wilayah Kota Bogor yang tidak terlalu besar dan akses jalan yang tak bisa lagi ditambah menjadi salah satu masalah utama kemacetan. Karenanya, perlu ada pengaturan lalu lintas yang baik agar kemacetan itu tidak semakin parah.
’’Jalan-jalan akses yang mau menuju ke Kota Bogor itu merupakan titik rawan kemacetan, karena Kota Bogor ini kan wilayahnya kecil, ruas jalan yang seadanya sudah tidak bisa lagi diperbesar, sementara volume kendaraan terus meningkat,” terangnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji mengungkapkan, bahwa akan melakukan peningkatan anggota pengatur lalin selama bulan Ramadan. Terutama di saat waktu menjelang berbuka puasa.
’’Ada peningkatan sedikit, anggota akan melakukan pengaturan dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB,” kata dia.
Berdasarkan pengalaman, Bram menjelaskan bahwa tren kemacetan di bulan Ramadan akan bergeser.
Biasanya kemacetan terjadi di Sistem Satu Arah (SSA) akan terjadi di beberapa lokasi kuliner. Sementara kemacetan di SSA karena penyempitan jalan di Jembatan Otista.
’’Di SSA justru tidak terlalu padat, paling hanya bottle neck di jembatan Otista, tetapi kemacetan akan bergeser ke tempat-tempat yang banyak kulinernya seperti Jembatan Merah, Bantarjati dan Air Mancur,” pungkasnya.
Sumber :
Radarbogor.co.id