Skip to main content

Kanker usus besar atau kanker kolon adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Meskipun penyakit ini bisa terjadi pada segala usia, 90 persen penderitanya adalah orang-orang lansia di atas 60 tahun.

Sebagian besar kasus kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan sel berukuran kecil yang disebut polip adenoma. Gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring waktu.

Ilustrasi

Makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda merupakan salah satu hal yang dapat memengaruhi risiko Anda mengalami kanker usus besar. Sehingga, menerapkan kebiasaan makan yang buruk dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Kabar baiknya, penyakit ini dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana. Upaya pencegahan ini sangat berkaitan dengan modifikasi gaya hidup.

1. Kurangi kebiasaan makan daging merah

Bagi Anda yang suka sekali mengonsumsi daging merah, Anda mungkin harus mengurangi jumlah daging yang Anda konsumsi mulai sekarang. Mengapa? Karena konsumsi daging merah dalam jumlah banyak terbukti dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker usus besar.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah sebanyak 3 ons per hari untuk pria dan sebanyak 2 ons per hari untuk wanita dapat meningkatkan risiko kanker usus besar sebesar 30-40%. Bahkan, konsumsi daging olahan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

2. Perhatikan cara masak daging

Cara memasak daging bisa menjadi penyebab mengapa daging merah dikaitkan dengan kanker usus besar. Memasak (seperti menggoreng, memanggang, atau membakar) daging pada suhu tinggi –bahkan sampai daging hangus- dapat menyebabkan interaksi antara kreatinin otot dengan asam amino. Akibatnya, sejumlah senyawa karsinogenik (senyawa penyebab kanker) terbentuk.

3. Pilih daging rendah lemak

Lemak dari daging merah atau daging olahan juga dapat mendukung perkembangan kanker usus besar. Asupan lemak yang tinggi dapat menyebabkan asam empedu dalam jumlah besar dilepaskan ke dalam saluran pencernaan untuk membantu memecah lemak. Asam empedu kemudian diubah menjadi asam empedu sekunder saat masuk ke usus besar. Dan, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan tumor di usus besar.

Untuk itu, disarankan bagi Anda untuk mengurangi jumlah konsumsi daging merah maupun daging olahan. Anda bisa mengganti sumber protein Anda dengan mengonsumsi daging ayam, ikan, tahu, tempe, atau kacang-kacangan.

4. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan

Sayuran dan buah-buahan mengandung serat tinggi yang baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu mencegah kanker usus besar. Sebuah teori menjelaskan bahwa makanan serat tinggi dapat menurunkan risiko kanker usus besar dengan mengurangi lamanya waktu makanan ada di usus besar, melarutkan bahan yang ada di usus besar, dan merangsang fermentasi bakteri anaerobik untuk meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek.

Antioksidan yang banyak terkandung dalam sayuran dan buah juga dapat membantu Anda dalam mencegah kanker. Antioksidan bekerja dengan cara melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kandungan nutrisi dalam sayuran dan buah, seperti asam folat dan vitamin B juga terbukti dapat melindungi Anda dari kanker. Asam folat dan vitamin B yang banyak terkandung dalam sayuran hijau berhubungan dengan penurunan risiko kanker usus besar, jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi (dari sumber alami bukan dari suplemen).

Sayuran dan buah-buahan juga mengandung senyawa antikanker, seperti polifenol, karotenoid, terpen, thioethers, dan glucosinolates. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau (mengandung polifenol) secara teratur dapat menurunkan risiko kanker usus besar sebesar 40%.

Selain minuman teh hijau, rempah-rempah seperti kunyit, sayuran hijau, bawang putih, bawang bombay, dan buah sitrus seperti jeruk, juga dapat memberi manfaat dalam mencegah kanker usus besar.

Itulah upaya upaya untuk mencegah penyakit kanker usus buntu. Semoga bermanfaat!

 

 

 

Sumber :

  • alodokter
  • republika
  • hellosehat