Efek gula darah tinggi perlu diwaspadai, khususnya oleh penderita diabetes. Pasalnya, gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol bisa menimbulkan berbagai keluhan dan bahkan komplikasi pada organ tubuh tertentu. Komplikasi ini bahkan bisa makin sulit ditangani jika terlambat terdeteksi.
Gula darah tinggi (hiperglikemia) adalah kondisi ketika kadar gula darah mengalami peningkatan sampai melebihi batas normal. Hal ini bisa terjadi saat tubuh tidak cukup menghasilkan hormon insulin, yakni hormon yang berfungsi untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Peningkatan kadar gula darah dapat dialami oleh siapa saja, khususnya para penderita diabetes.
Bila terus dibiarkan tanpa penanganan, gula darah yang terlampau tinggi bisa menimbulkan berbagai efek buruk bagi kesehatan. Efek gula darah tinggi awalnya mungkin tidak terasa tetapi lama-kelamaan akan muncul, seperti merasa haus terus sampai sering buang air kecil. Bahkan, dalam jangka panjang, gula darah tinggi dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada organ tubuh tertentu.
Berbagai Efek Gula Darah Tinggi
Hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah puasa berada di atas 100 mg/dL atau kadar gula darah 2 jam setelah makan melebihi 180 mg/dL. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai keluhan sampai komplikasi kesehatan yang berbahaya.
Berikut ini adalah beberapa efek gula darah tinggi:
1. Cepat merasa haus
Jika mengalami peningkatan kadar gula darah, Anda biasanya akan merasa cepat haus. Pasalnya, penumpukan kadar gula atau glukosa dalam darah memaksa ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring dan menyerap gula berlebih. Hal ini membuat lebih banyak cairan tubuh yang ikut terserap dan dibuang melalui urine.
Nah, kekurangan cairan tubuh ini akan membuat Anda merasa cepat haus daripada biasanya. Ini merupakan salah satu gejala diabetes yang penting untuk diwaspadai.
2. Sering buang air kecil
Efek gula darah tinggi lainnya adalah sering buang air kecil. Hal ini karena ginjal dipaksa bekerja keras untuk membuang kelebihan gula dalam darah dan air, yang dikonsumsi berlebihan saat Anda merasa haus, melalui urine.
Bahkan, gula darah tinggi yang biasanya dialami oleh penderita diabetes dikhawatirkan dapat merusak ginjal dan kandung kemih. Akibatnya, Anda akan lebih sering buang air kecil dalam jumlah banyak.
3. Mulut dan bibir kering
Gula darah tinggi juga menyebabkan mulut dan bibir menjadi cepat kering dan pecah-pecah, tepatnya di bagian sudut bibir. Hal ini berisiko menimbulkan infeksi akibat jumlah cairan atau air liur di dalam mulut berkurang. Efek gula darah tinggi ini juga bisa membuat gusi menjadi kering dan bengkak, serta sering muncul sariawan di mulut.
4. Penglihatan kabur
Efek gula darah tinggi lainnya ialah penglihatan jadi kabur. Kadar gula darah yang tinggi akan menarik cairan dari jaringan tubuh, termasuk lensa mata, sehingga memengaruhi kemampuan mata untuk fokus.
Selain itu, gula darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di bagian belakang mata (retina). Hal ini bisa membuat penglihatan terganggu dan bahkan menyebabkan kebutaan.
5. Masalah pada kulit
Gula darah yang tinggi, terutama pada penderita diabetes, dapat menimbulkan masalah pada kulit, seperti ruam, kering, terasa gatal. Hal ini terjadi karena gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol bisa membuat aliran darah ke jaringan kulit terganggu, sehingga kulit kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, kulit menjadi mudah rusak.
Selain itu, gula darah tinggi juga bisa membuat kuman dan jamur lebih mudah berkembang biak di tubuh, termasuk di kulit. Infeksi pada kulit akibat gula darah tinggi ini dapat terjadi pada bagian kulit mana pun, seperti tangan, kaki, siku, selangkangan, dan leher.
6. Sering muncul luka di kaki
Kadar gula darah atau glukosa tinggi yang tidak segera ditangani dapat merusak jaringan kulit dan membuat luka susah sembuh. Nah, salah satu bagian tubuh yang paling mudah mengalami luka dan infeksi akibat gula darah tinggi adalah kaki.
Jika tidak segera diobati, efek gula darah tinggi ini lama kelamaan bisa menimbulkan ulkus kaki. Ketika sudah parah, ulkus di kaki akibat diabetes cenderung sulit diobati. Pada kasus tertentu, hal ini membuat dokter terpaksa melakukan amputasi untuk mencegah infeksi meluas ke bagian tubuh lain.
7. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan yang tidak terduga juga termasuk efek gula darah tinggi. Bahkan, hal ini bisa menjadi tanda diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2. Penyebabnya adalah karena hormon insulin di tubuh tidak mampu mengontrol glukosa dalam darah dan tidak bisa mengubahnya menjadi energi.
Hal ini menyebabkan tubuh membakar lemak guna menghasilkan energi, sehingga berat badan mengalami penurunan secara tidak terduga. Efek ini biasanya terjadi pada kasus diabetes yang sudah menahun.
8. Mudah lelah
Tubuh mudah lelah menjadi salah satu efek gula darah tinggi yang paling umum. Pada penderita diabetes, kondisi ini disebut dengan kelelahan diabetes. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin guna menyeimbangkan gula darah atau ketika insulin tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi.
Hal tersebut dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan cepat mengantuk. Selain itu, dehidrasi yang diakibatkan oleh sering buang air kecil juga bisa menyebabkan Anda menjadi mudah lelah.
9. Cepat merasa lapar
Selain mudah lelah, efek gula darah tinggi yang sering terjadi adalah cepat merasa lapar. Penyebabnya karena tubuh tidak mampu mengubah glukosa atau gula darah menjadi energi akibat kekurangan insulin. Tubuh yang kekurangan energi atau kalori dapat meningkatkan rasa lapar.
10. Gangguan pada saraf
Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf (neuropati diabetik). Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi. Penyebabnya adalah sistem saraf yang mengalami kerusakan, sehingga fungsinya terganggu.
Bahkan, tingginya kadar gula darah bisa melemahkan dinding pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen pada saraf.
11. Gangguan pada ginjal
Tingginya kadar gula dalam darah dapat memicu terjadinya penyakit ginjal. Pasalnya, ginjal terpaksa bekerja lebih keras dalam menyeimbangkan dan mengeluarkan gula berlebih. Selain itu, gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan pembuluh darah di ginjal menjadi mudah rusak, sehingga lama-kelamaan fungsi ginjal terganggu.
12. Kesulitan ereksi
Ini juga merupakan salah satu efek gula darah tinggi yang perlu diwaspadai. Pada pria, gula darah tinggi dan tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah dan saraf-saraf di tubuh, termasuk di organ intim. Kerusakan pada saraf dan pembuluh darah di organ intim rusak bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Meski umumnya terjadi pada penderita diabetes, berbagai efek gula darah tinggi di atas tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh orang dengan tingkat gula darah normal. Untuk memastikan adanya lonjakan kadar gula darah dalam tubuh, Anda dapat menjalani pemeriksaan ke dokter.
Tes yang dijalani meliputi tes gula darah puasa, tes toleransi glukosa oral (TTGO), tes hemoglobin 1c (HbA1c), sampai tes gula darah sewaktu. Selain itu, untuk meredakan dan mencegah lonjakan kadar gula darah, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi.
- Batasi konsumsi makanan manis dan bergula. Jumlah maksimal asupan gula harian adalah sekitar 50 gram atau 4 sendok makan per hari.
- Konsumsi makanan tinggi kalium.
- Lakukan olahraga, setidaknya sekitar 30 menit per hari.
- Jaga berat badan tetap ideal.
- Batasi konsumsi minuman beralkohol.
- Jangan merokok.
- Minum air putih sekitar 8 gelas per hari.
Efek gula darah tinggi di atas tidak bisa disepelekan, apalagi dibiarkan tanpa penanganan. Bila Anda mengalami salah satu dari efek gula darah tinggi tersebut atau memiliki keluarga yang menderita diabetes, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.